DnJ.Productions

DnJ.Productions Ekonomi Kreatif Seni dan Budaya

01/12/2024
ARISTOTELES DI TEPI DANAU.         Di tepi danau yang tenang, dengan air yang berkilauan diterpa cahaya matahari sore, A...
28/06/2024

ARISTOTELES DI TEPI DANAU.

Di tepi danau yang tenang, dengan air yang berkilauan diterpa cahaya matahari sore, Aristoteles dan muridnya Timos duduk di sebuah bangku kayu. Angin sepoi-sepoi berhembus lembut, membawa aroma segar dari pepohonan di sekitar. Namun, kesedihan tampak jelas di wajah Timos itu, air matanya mengalir tanpa henti.

Aristoteles: "Nak, ada apa? Aku melihat hatimu terluka dalam."

Timos: "Guru, aku kehilangan Ayahku minggu lalu. Dia adalah pahlawanku, orang yang selalu mengajarkanku tentang kehidupan. Sekarang dia sudah tiada, dan aku merasa seperti separuh jiwaku hilang."

Aristoteles: "Aku sangat berduka mendengarnya. Kehilangan seorang ayah adalah salah satu cobaan terbesar dalam hidup. Namun, di balik setiap kehilangan, ada pelajaran berharga yang bisa kita petik."

Timos: "Apa yang bisa aku pelajari dari kehilangan ini, Guru? Rasanya hanya ada kesedihan dan kehampaan."

Aristoteles: "Biarkan aku menceritakan sebuah kisah. Lihatlah danau ini, begitu tenang dan damai. Namun, beberapa tahun yang lalu, terjadi badai besar yang menyebabkan air danau ini meluap dan merusak banyak hal di sekitarnya. Banyak yang hilang saat itu, mulai dari tanaman, dan masih banyak tumbuhan lainnya, dan orang-orang merasa putus asa. Tapi setelah badai berlalu, mereka mulai melihat sesuatu yang luar biasa."

Timos: "Apa yang mereka lihat, Guru?"

Aristoteles: "Mereka melihat bahwa air yang meluap telah membawa nutrisi baru ke tanah di sekitarnya. Tanaman dan Tumbuhan-tumbuhan yang layu mulai tumbuh kembali dengan lebih subur dan kuat. Badai yang menghancurkan ternyata juga membawa kehidupan baru. Kehilangan yang mereka alami membuat mereka lebih menghargai dan merawat tanah dan air yang ada."

Timos: "Jadi, maksud Guru, kehilangan Ayahku bisa membawa sesuatu yang baik?"

Aristoteles: "Ya, Nak. Kehilangan mengajarkan kita untuk menghargai nilai sejati dari apa yang kita miliki. Saat Ayahmu masih ada, mungkin kita tidak selalu menyadari betapa berharganya setiap nasihat, setiap pelukan, setiap momen bersamanya. Kini, dengan kehilangan ini, kamu belajar untuk tidak menganggap remeh orang-orang yang masih ada di sekitarmu."

Timos: "Tapi, bagaimana aku bisa melanjutkan hidup tanpa Ayah?"

Aristoteles: "Lihatlah danau ini lagi. Meskipun badai telah berlalu dan meninggalkan luka, danau ini tetap ada dan bahkan tanah menjadi lebih subur. Ayahmu akan selalu menjadi bagian dari dirimu, seperti danau yang menyimpan kenangan dari setiap tetes air yang pernah jatuh di dalamnya. Dengan mengingat dan menghargai kenangan bersamanya, kamu akan menemukan kekuatan untuk melanjutkan hidup."

Timos: "Aku merasa sangat sulit, Guru. Setiap tempat mengingatkanku pada Ayah."

Aristoteles: "Itulah yang membuat kenangan begitu berharga, Nak. Setiap tempat, setiap momen bersama Ayahmu, adalah bukti betapa dia mencintaimu dan betapa pentingnya dia dalam hidupmu. Kehilangan ini mengajarkan kita untuk lebih menghargai orang-orang yang masih ada di sekitar kita, untuk mencintai mereka dengan sepenuh hati, karena kita tidak pernah tahu berapa lama kita bisa bersama mereka."

Timos: "Aku mengerti, Guru. Aku akan berusaha untuk lebih menghargai dan mencintai keluargaku dan teman-temanku yang masih ada."

Aristoteles: "Itulah pelajaran terbesar dari kehilangan, Nak. Kehilangan mengajarkan kita tentang cinta, tentang menghargai setiap momen, dan tentang kekuatan untuk melanjutkan hidup dengan kenangan yang indah di hati kita."

Dengan kata-kata bijak dari Gurunya, Timos merasa hatinya mulai sembuh. Mereka duduk di tepi danau, melihat matahari terbenam, dan merasakan damai yang perlahan-lahan mengisi hati mereka. Melalui kehilangan, mereka belajar untuk lebih menghargai dan mencintai orang-orang yang masih ada, menyadari bahwa setiap momen adalah anugerah yang harus disyukuri.👇👇

(Aristoteles filsuf Yunani kuno)

ARISTOTELES DAN MURIDNYA.Dibawah naungan pohon zaitun,  seorang murid bernama Nikos menghampiri Aristoteles yang sedang ...
28/06/2024

ARISTOTELES DAN MURIDNYA.

Dibawah naungan pohon zaitun, seorang murid bernama Nikos menghampiri Aristoteles yang sedang duduk.

Nikos: " Guru Aristoteles, aku pernah mendengar Guru berkata bahwa "Setiap manusia adalah arsitek dari nasibnya sendiri." Apa sebenarnya yang Guru maksud dengan pernyataan itu?"

Aristoteles: "Nikos, bayangkan seorang arsitek yang bertugas merancang sebuah rumah. Arsitek tersebut memiliki kebebasan untuk menentukan bagaimana rumah itu akan dibangun, dari bahan yang digunakan hingga desain akhir. Namun, tanggung jawab untuk mewujudkan rumah itu juga berada di tangan arsitek tersebut. Begitu p**a dengan kehidupan kita."

Nikos: " Jadi, kita memiliki kendali penuh atas hidup kita?"

Aristoteles: " Betul sekali. Seperti seorang arsitek yang memiliki kebebasan untuk membuat rencana dan desain, setiap manusia memiliki kebebasan dan otonomi untuk membuat pilihan dalam hidup mereka. Namun, kebebasan ini juga membawa tanggung jawab. Setiap Keputusan dan tindakan akan menentukan bentuk akhir dari kehidupan kita.

Nikos: "Apakah itu berarti setiap keputusan kecil yang kita buat dapat mempengaruhi nasib kita?"

Aristoteles: "Tepat. Seperti dalam pembangunan rumah, setiap detail kecil, dari fondasi hingga atap, memiliki peran penting dalam struktur akhir. Setiap keputusan, baik besar maupun kecil, membentuk nasib kita. Misalnya, memilih untuk belajar dengan tekun atau bermalas-malasan, bekerja keras atau menyerah, semua ini berdampak pada hasil akhir kehidupan kita."

Nikos: "Tapi, Guru, bagaimana dengan hal-hal yang di luar kendali kita, seperti bencana atau penyakit?"

Aristoteles: "Memang, ada banyak faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hidup kita, sama seperti arsitek yang mungkin menghadapi cuaca buruk atau kekurangan bahan bangunan. Namun, yang penting adalah bagaimana kita merespon dan beradaptasi terhadap situasi tersebut. Seorang arsitek yang baik akan mencari solusi dan menyesuaikan rencananya, memastikan bahwa rumah tersebut akan tetap berdiri kuat.
Dan dengan Kecerdasan dan ketangguhan kita dalam menghadapi tantangan adalah bagian dari kemampuan kita sebagai arsitek untuk tetap membangun rumah (diri kita) yang kokoh meski ada rintangan."

Nikos: "Apakah berarti kita harus terus belajar dan berkembang untuk menjadi arsitek yang baik?"

Aristoteles: "Benar. Seorang arsitek yang baik selalu belajar dan berlatih untuk menyempurnakan keterampilannya. Begitu juga manusia. Kita harus terus belajar dari pengalaman, baik dari kesalahan maupun keberhasilan, dan mengembangkan diri kita agar dapat membuat keputusan yang lebih baik di masa depan."

Nikos: " Jadi, apa pesan penting dari pernyataan Guru?"

Aristoteles: "Pesan pentingnya adalah bahwa kita memiliki kekuatan dan tanggung jawab untuk membentuk kehidupan kita. Seperti seorang arsitek yang tekun dan bijak, kita harus merancang hidup kita dengan hati-hati, membuat pilihan yang tepat, dan beradaptasi dengan tantangan. Dengan cara ini, kita bisa membangun kehidupan yang kita inginkan dan banggakan."

Nikos: "Terima kasih, Guru. Aku akan berusaha untuk menjadi arsitek terbaik bagi hidupku sendiri."

Aristoteles: "Bagus, Nikos. Ingatlah selalu bahwa nasib kita tidak ditentukan semata oleh faktor luar, tetapi oleh usaha dan pilihan yang kita buat setiap hari. Tetaplah belajar, beradaptasi, dan terus berusaha"....

Aristoteles ingin menyampaikan bahwa setiap diri kita memiliki kekuatan dan tanggung jawab untuk membentuk dan menentukan jalannya kehidupan kita sendiri. Seperti seorang arsitek yang merancang dan membangun sebuah bangunan, kita juga memiliki kemampuan untuk merancang dan membangun nasib kita melalui keputusan, tindakan, dan pilihan yang kita buat setiap hari.
Dan melalui pendidikan, pengalaman dan refleksi dirilah kita dapat berkembang dan mencapai petensi penuh. Seperti seorang arsitek yang belajar dan berlatih untuk menyempurnakan keterampilannya.

(Aristoteles filsuf Yunani kuno)👇

LEMBAH BAKARA DI DANAU TOBA
20/06/2024

LEMBAH BAKARA DI DANAU TOBA

PULAU KEPINGAN SORGA DI DANAU TOBA.
20/06/2024

PULAU KEPINGAN SORGA DI DANAU TOBA.

SUNGAI ASAHAN - BENDUNGAN SI GURA-GURA. KABUPATEN TOBA . PROVINSI SUMATERA UTARA.
19/06/2024

SUNGAI ASAHAN - BENDUNGAN SI GURA-GURA. KABUPATEN TOBA . PROVINSI SUMATERA UTARA.

DANAU TOBA
14/06/2024

DANAU TOBA

Address

Jakarta

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when DnJ.Productions posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share