25/11/2023
Dilema Guru dalam Kapitalisme, Indahnya Guru dalam Kehidupan Islam
Oleh: Rizqi Awal, SE.Sy
Pengajar dan pengelola lembaga pendidikan
Dalam sistem kapitalis, peran guru sering kali terpinggirkan oleh dorongan ekonomi. Mereka menjadi objek belaka, dipandang sebagai pemberi layanan pendidikan yang diukur sebatas efisiensi ekonomi semata. Seiring dengan paham individualisme dan materialisme yang mewarnai kapitalisme, nilai-nilai moral dan etika terkadang terlupakan dalam pendidikan sekuler. Anak muda dihadapkan pada risiko kehilangan landasan moral, dengan guru menjadi sasaran kritik atas kesalahan sistem tersebut.
Dalam realitas kapitalis, posisi guru seringkali dilematis oleh kondisi ekonomi dan gaya hidup yang mahal. Upah yang tidak selaras dengan tanggung jawab mereka menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakstabilan ekonomi di kalangan guru. Mereka bahkan menjadi target pinjaman online atau lembaga keuangan lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, menciptakan lingkaran setan yang sulit dihentikan.
Sebaliknya, dalam pandangan Islam, guru dihargai dengan sungguh-sungguh. Mereka tidak hanya dianggap sebagai pemberi ilmu, tetapi juga pemimpin moral bagi generasi mendatang. Islam menegaskan nilai-nilai keadilan, ketaqwaan dan keberlanjutan, yang tercermin dalam pemberian gaji yang setimpal kepada guru. Gaji tersebut tidak hanya mencakup kebutuhan dasar, tetapi juga memberikan penghargaan atas kontribusi moral dan intelektual mereka.
Dalam konteks kehidupan islami, keluarga dan pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung guru. Keluarga menjadi pangkalan utama bagi pembentukan karakter anak-anak dan kecintaan kepada Islam secara menyeluruh, sedangkan pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif. Ada kerjasama yang erat antara semua pihak untuk membangun peradaban yang mulia, di mana ilmu pengetahuan tidak hanya dihargai secara materi, tetapi juga dijiwai oleh nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual.
Dengan demikian, perbedaan pandangan terhadap peran guru antara kapitalisme dan Islam mencerminkan perbedaan nilai mendasar. Di tengah kompleksitas tantangan ekonomi dan sosial, Islam menawarkan solusi terbaik untuk kehidupan pendidikan yang menggabungkan aspek religi, ekonomi, moral, dan sosial untuk memastikan kedudukan guru sebagai pilar pembentukan karakter dalam masyarakat.