16/09/2024
Jangan lempar batu sembunyi Tangan.
Ibarat perjumpaan pertama kali saat pacaran, begitu masuk tokoh bersama si dia, mana ada harga kita tawar, mana ada simpan kuitansi saat kita bayar, yang penting dapat dulu, ikat dulu, jadi dulu. Nanti kelak berumah tangga, tesalah 500 rupiah jadi masalah.
Mengapa begitu getol bela diri.
sebenarnya kami rakyat bangga kalian semua eksekutif dan legislatif.dimasa pandemi covid 19 kalian mampu meramu ngada untuk lepas dari keterpurukan.kalian mampu membangun ngada dengan sebuah keberanian luar biasa.
Dari keberanian kalian telah menghasilkan;
1.Rumah sakit late. Yang mungkin hari ini menolak besok dia akan ada dalam perawatan rumah sakit late tersebut.
2.lapangan kartini yang dulu dihujat tetapi paling banyak punya foto dimemori hpnya.
3.Alfamart katanya mematikan kios2 kecil yang nyatanya ketika jam 10 kios2 kecil tutup dia ada dialfamart.
4.traktor kuning yang dianggap rongsokan sudah membantu kami rakyat walaupun yang tidak memakai mungkin karena gengsi atau meningikan traktor ini berada ditangan satu dua orang seperti dulu2.
Dan masih banyak hal lain yang sudah kalian lakukan.kami percaya itu ketulusan yang kalian lakukan untuk rakyat bukan untuk kepentingan pribadimu.
Kalian ada dalam satu wadah membangun Ngada.
Eksekutif adalah pelaksana kesepakatan bersama legislatif.
Lalu legislatif sekedar sandiwarahkah? Datang,duduk, diam, dengar, doi?
Dalam sidang komisi, semua kita tahu pihak legislatif bukan saja diharapkan, malah ditekankan wajib kontrol, lewat mencari penjelasan. Tiap SEN keuangan rakyat harus bisa dipertanggungjawabkan.Disini bobot legislatif dinilai.
Bertengkarnya suami istri dalam rumah tangga justru mempermanis rasa cinta.
Jengkelnya eksekutif adalah jengkelnya suami serasa kontrol.
Kontrol legislatif adalah ngototnya istri, lengkap kelakar cinta dan ngambek ada Maunya.
SEMUA KITA TELAH MELIHAT HARI KEMARIN, DAN BERSAMA KITA MENARUH KEPERCAYAAN PADA HARI ESOK." SEMUA KARENA KITA CINTA NGADA"
Teruslah Berjuang walau Takdir Sudah Tertulis.