10/12/2024
_*Cara-Cara Setan Menghalangi Pasien dari Pengobatan dengan Al-Qur'an*_
✅ Ibn al-Qayyim dalam kitabnya Zad al-Ma'ad berkata:
"Jika tabir itu disingkap, akan terlihat bahwa mayoritas jiwa manusia dikuasai oleh makhluk-makhluk jahat ini (setan), yang menawan mereka dan mengendalikan mereka sesuka hati. Mereka tidak mampu melawan atau menyelisihinya. Bahkan, ada jenis kerasukan besar di mana seseorang tidak sadar hingga ajal menjemputnya. Saat itulah ia menyadari bahwa ia benar-benar kerasukan."
Sebagian besar, bahkan semua orang yang terkena gangguan jin membutuhkan dorongan dan bantuan untuk melakukan ruqyah dan pengobatan. Hal ini karena setan selalu berusaha menghalangi pasien dari ruqyah dan pengobatan dengan segala cara. Mendampingi pasien-pasien ini dan bersabar terhadap perilaku mereka membutuhkan seseorang yang sabar, berilmu, dan memahami tipu daya setan.
Beberapa orang mengalami gejala gangguan jin dan sihir baik dalam keadaan terjaga maupun tidur. Perilaku mereka sering tidak wajar atau menunjukkan gejala penyakit psikologis kronis, bahkan penyakit fisik yang tidak diketahui penyebabnya. Kenyataannya, mereka mungkin terkena gangguan jin, mata hasad, atau sihir. Namun, setan tidak pernah menginginkan kebaikan untuk manusia. Setan selalu berusaha menyesatkan manusia, memengaruhi pikiran mereka, dan menjauhkan mereka dari segala bentuk kebaikan dan solusi bagi agama dan dunianya.
Setan bekerja keras dengan tipu daya untuk menghalangi mereka dari pengobatan dengan ruqyah syar'iyyah melalui cara-cara berikut:
Cara-Cara Setan Menghalangi Ruqyah:
1. Meyakinkan pasien bahwa ia hanya mengalami gangguan psikologis atau bahwa kondisinya wajar.
2. Mempengaruhi pasien agar mempercayai pendapat orang yang menolak keberadaan jin yang merasuki manusia, terutama jika pasien sering mengikuti diskusi di media tentang hal ini.
3. Meyakinkan pasien bahwa penyakitnya dapat disembuhkan oleh dokter, sehingga pasien percaya bahwa ia hanya mengalami gangguan psikologis atau penyakit fisik.
4. Membisikkan bahwa ruqyah hanya berguna bagi orang yang gila, sehingga pasien takut dijuluki "gila" jika datang ke peruqyah.
5. Mengklaim kepada pasien bahwa jin tersebut adalah raja atau jin yang kuat, lalu berpura-pura tidak terpengaruh saat ruqyah dilakukan. Ini membuat pasien merasa putus asa dan yakin bahwa penyakitnya tidak dapat disembuhkan. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan Dia juga menurunkan obatnya; orang yang mengetahuinya akan mendapat manfaat, dan orang yang tidak mengetahuinya akan tetap dalam kebodohan.” (HR. Ahmad dan Muslim).
6. Mengaku ingin bertaubat dan membantu pasien, sehingga pasien percaya dan menghentikan ruqyah dengan harapan jin tersebut menepati janjinya.
7. Membawa pasien ke tempat ruqyah yang tidak efektif untuk meyakinkan pasien bahwa Al-Qur'an tidak mempan terhadap jin tersebut, sehingga pasien berhenti berobat.
8. Memberikan syarat kepada pasien untuk tidak pergi ruqyah dengan imbalan meringankan penderitaannya atau memudahkan dosa-dosa yang diinginkan pasien.
9. Membuat pasien merasa cemas atau takut saat ingin berbicara dengan peruqyah atau berniat datang kepadanya.
10. Membuat pasien bermimpi buruk, seperti melihat peruqyah memukul atau menyakitinya, sehingga pasien membenci peruqyah tanpa alasan.
11. Membuat pasien merasa lelah setelah ruqyah untuk menghalangi terapi lanjutan.
12. Membisikkan kepada pasien bahwa meruqyah dirinya sendiri lebih efektif daripada ruqyah peruqyah yang berpengalaman, sehingga ia akhirnya meninggalkan ruqyah sama sekali.
Dikutip Dari Kitab *ZAD AL-MA'AD Karya IBN Al QAYYIM*
Penerjemah .......
Abati Izzah
Join Groub....
WhatsApp Group Invite