ACEH SEPANJANG ABAD

ACEH SEPANJANG ABAD Situs Fanspage ini menyajikan berita dan video yang berguna untuk hiburan dan pendidikan. Kerajaan tersebut berkuasa ratusan tahun dari tahun 1496-1903 M.

Aceh terletak dibagian paling utara pulau Sumtera dan paling barat bagi kepualauan Nusantara. Dari sekian peradaban yang telah dilalui Negeri Rencong ini, pada akhirnya sekarang telah menjadi sebuah Provinsi di Indonesia, padahal kalau kita telusuri lewat situs-situs sejarah peradaban Aceh, Sungguh tidak layak negeri Aceh ini menjadi sebuah provinsi yang di dikuasai oleh negara lain. Akan tetapi A

ceh sangat lah layak menjadi sebuah negara yang berdaulat, bukan menjadi budak dari negara lain, tapi apa daya, Allah belum mengizinkannya. Maka dalam Halaman ini, Admin akan mengisahkan sekilas kisah dari beribu kisah dari peradaban Aceh sepanjang masa dan berabad-abad silam negara luar pun sudah sangat mengenal Negeri Serambi Mekkah ini. Oleh sebab itu kita sebagai putera-pueri Aceh, sepatutnya wajib mengetahui akan perjalanan sejarah nenek moyang kita dahulu kala, negeri Islam yang kaya raya. Perlu anda ketahui, dulunya aceh sekitar 110 tahun lalu merupakan sebuah kerajaan Islam yg sangat besar kekauasaannya sampai ke pelosok Asia Tenggara, namun pada akhirnya kerajaan Aceh Darussalam namanya, berhasil dilumpuhkan oleh Belanda dengan segala tipu daya muslihatnya. Akan tetapi Belanda mengakui Aceh tidak pernah kalah semasa peperangan, karena semangat orang Aceh sangat susah ditaklukkan. Sejarah mengatakan, Aceh tidak pernah kalah berperang dengan Belanda, begitu juga selama perang GAM, Aceh pun juga tidak kalah. Jadi perlu kita ketahui, betapa hebatnya orang Aceh, tapi sayang, seribu sayang, selalu hidup dalam tipu-tipu negara negara lain. Dari sebagian sumber yang admin muat dalam halaman ini adalah tulisan yang tertulis dalam sebuah buku karangan H. Mohammad Said (1905) yang diberi judul "Aceh Sepanjang Abad" dan sumber lainnya merupakan dari buku-buku yang mengenai sejarah Aceh serta artiker terpercaya dari google dan Surat-surat kabar yang di Posting oleh sumber-sumber yang dapat dipercaya. Semoga Halaman ini dapat bermamfaat untuk kita semua dan bagi anda yang mempunyai cerita-cerita mengenai situs sejarah Aceh kami persilahkan untuk dimasukkan dalam halaman ini serta bagi anda merasa atau berita yang kami muat mungkin keliru, kami juga mengharapkan kritik dan saran anda semua. Wassalam,

Sekian dan terima kasiah.

Tahun ini Aceh mengalami bencana banjir terparah dalam sejarah. Dalam setiap tahunnya bencana naik ke level tertinggi. B...
27/11/2025

Tahun ini Aceh mengalami bencana banjir terparah dalam sejarah. Dalam setiap tahunnya bencana naik ke level tertinggi.

Bumi tak seramah dulu lagi,
dan Allah yang Maha mengetahui sudah pasti tahu bentuk teguran apakah yang pantas diberikan kepada setiap hamba-Nya.

وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٖ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِيكُمۡ وَيَعۡفُواْ عَن كَثِيرٖ

"𝘋𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘴𝘪𝘣𝘢𝘩 𝘢𝘱𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘮𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘣𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪, 𝘥𝘢𝘯 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 (𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯-𝘬𝘦𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯𝘮𝘶)." (As-Syu'ara : 30)

Copas : Bee Waly ll



berat HABA ASA News ACEH SEPANJANG ABAD

Antipasi banjir, warga menaikan sepeda motor keatas pohon biar tak terendam air.
26/11/2025

Antipasi banjir, warga menaikan sepeda motor keatas pohon biar tak terendam air.

TEUNGKU AHMAD Dewi, Pejuang Syariat yang Hil*ng Tanpa Jejak di Masa DOMNama BTM pernah santer terdengar pada tahun 1979,...
26/11/2025

TEUNGKU AHMAD Dewi, Pejuang Syariat yang Hil*ng Tanpa Jejak di Masa DOM

Nama BTM pernah santer terdengar pada tahun 1979, yakni ketika seorang laki-laki terperangkap di tahanan rumah. Berawal dari Balai Tahanan Militer, BTM akhirnya beralih fungsi menjadi balai pengajian. Kepanjangannya pun diubah menjadi Balee Teumpat Meununtot atau dalam bahasa Indonesianya balai tempat menuntut (ilmu). BTM terus berkembang menjadi berbagai lembaga hingga memiliki peran besar dalam menjadikan Aceh sebagai daerah berlandaskan syariat Islam.
Pendirinya ialah seorang ulama muda, tampan, gagah, berani, dan tegas memperjuangkan syariat Islam dengan nama kondang Teungku Ahmad Dewi. Lebih lengkapnya Teungku Haji Fakir Hakir Ahmad Dewi. Sebenarnya nama lahirnya Ahmadullah, tetapi akibat mewarisi hampir keseluruhan wajah ibunda, ia lebih s**a menyandang nama Ahmad Dewi, nama ibunya.

Teungku Ahmad Dewi lahir pada 19 Januari 1951 dari pasangan Teungku Muhammad Husen dan Dewi di Dusun Bantayan, Gampong Keude, yang merupakan salah satu gampong di Idi Cut, Aceh Timur. Darah ulama mengalir kuat di tubuhnya, hingga begitu serius mendalami ilmu agama sejak usia belia. Terbukti dari pendidikan formalnya hanya sebatas madrasah ibtidaiah di kampung halaman.

Setelah itu berpindah-pindah dari dayah satu ke dayah lainnya. Mulai dari dayah Madrasah Tarbiyah Islamiah di Matang Geutoe Idi Cut, pesantren di Matangkuli, sampai ke dayah Darussa’dah di Idi Cut. Meskipun lahir di keluarga alim ulama, kehidupan Teungku Ahmad Dewi tidaklah mulus. Ia harus belajar sambil bekerja menjadi pedagang obat kaki lima guna mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Sama seperti yang dilakukan oleh pedagang Arab saat datang ke Indonesia, Teungku Ahmad Dewi berdagang sembari berdakwah. Berkeliling ke berbagai tempat tanpa melepas identitasnya sebagai seorang ‘aneuk beut’ atau santri. Ia merasa menyiarkan agama Islam adalah keharusan. Dengan begitu Aceh bisa lekas menjadi daerah yang bernapaskan Islam secara kaffah atau utuh.

Hal itu dilakukan dengan berbekal kecerdasan dan kepiawaian berbicara yang ia warisi dari kakeknya, Teungku Hasbullah Meunasah Kumbang, yang turut memerangi penjajah Belanda bersama mujahidin lain semasa hidupnya. Kakek Teungku Ahmad Dewi menguasai banyak ilmu. Baik itu ilmu tafsir, bayan, fikih, siyasah, mantiq, dan menguasai bahasa Prancis serta bahasa Inggris. Sebagai orator ulung yang tajam pikirannya, Teungku Hasbullah disegani oleh kawan dan lawan.

Bakat itu turun pada Teungku Ahmad Dewi. Selain memiliki tubuh atletis dan berparas rupawan, kecerdasannya juga tidak diragukan. Ekonomi lemah tak membuatnya tersisihkan. Bahkan Tgk. H. Abdul Aziz yang dikenal sebagai Abon Samalanga langsung terpikat saat berkunjung ke Matangkuli. Terlebih lagi setelah tahu pemuda yang menarik perhatiannya adalah cucu Abu Meunasah Kumbang, Abon Samalanga langsung menginginkan Teungku Ahmad Dewi menjadi santri di dayah Mudi Masjid Raya Samalanga, dayahnya.
Di bawah bimbingan Abon Samalanga, bakat Teungku Ahmad Dewi terasah tajam. Ia juga dipercaya mengisi pengajian dan ceramah di sekitar dayah Samalanga. Akhirnya tujuan hidupnya pun ditemukan. Hati telah mantap memilih jalan hidup sebagai pendakwah dengan memanfaatkan kemampuan berorasi.

Tak sulit mendapatkan popularitas. Kemampuan ada di tangan, penampilan turut memberi dukungan. Wajah tampan memikat siapa saja yang memandang. Pengakuan sebagai da’i muda dikantongi Teungku Ahmad Dewi dalam waktu singkat, sehingga daerah jangkauan dakwahnya semakin meluas. Undangan mengalir dari berbagai tempat. Ia menjadi penceramah yang selalu dinanti masyarakat.

Namun, popularitas tak selalu membuat jalan hidup seseorang menjadi mulus. Tahun 1977 adalah masa paling genting. Perjuangan gerilya tengah gencar dilakukan. Saat itu, Teungku Hasan Tiro meminta pertemuan khusus dengan Teungku Ahmad Dewi. Buntutnya, ia ditangkap pada masa penggerebekan Dayah Samalanga karena dituduh berkomplot dengan pemberontak.

Tempat tahanannya berpindah-pindah agar tidak diketahui masyarakat. Sosok yang telah mendongkrak popularitas itu membuat aparat kerepotan. Banyak sekali rakyat Aceh mendesak ingin berkunjung, sehingga pada akhirnya keberadaan Teungku Ahmad Dewi disembunyikan. Angin pun tak bisa mengendus jejaknya. Banyak orang menyangka, ia telah meninggal dunia meskipun tak sedikit percaya dai kesayangan mereka masih hidup.

Lama setelahnya, barulah terdengar kabar bahwa Teungku Ahmad Dewi ditahan di Desa Lueng Ie. Pihak keluarga segera mendatangi tempat tersebut untuk memohon agar dipindahkan ke Idi Cut saja. Berkat negosiasi yang baik, permohonan dikabulkan meskipun harus melaporkan diri seminggu sekali di lembaga keamanan setempat.

Rumah tahanan yang didirikan sendiri oleh Teungku Ahmad Dewi kembali membuka kesempatan bagi para santri yang ingin belajar ilmu agama. Awalnya hanya satu dua, lalu bertambah seiring berjalannya waktu. Uniknya, gubuk yang diberi nama BTM atau Balai Tahanan Militer diplesetkan menjadi Balai Tempat Menuntut.

Nama BTM pun dibawa-bawa dalam berbagai kesempatan. Pernah sekali waktu ia berhadapan dengan orang-orang dari sebuah partai politik, BTM pun dicetuskan menjadi Beringin Tetap Menang. Tak lama kemudian, muncul lagi kelompok militan penumpas maksiat yang diberi nama Barisan Teuntra Mirah. Tugasnya menyapu bersih tempat-tempat wisata yang berubah fungsi menjadi ajang maksiat di Idi Cut.

Barisan Teuntra Mirah muncul setelah membeludaknya santri Teungku Ahmad Dewi. Pada umumnya, mereka adalah anak muda bersemangat juang dengan energi yang meluap-luap. Tinggal dibekali dengan ilmu bela diri dan senjata, mereka siap terjun ke lapangan membawa misi penting dari gurunya.

Tempat bermaksiat pun semakin berkurang, tapi tak jarang harus berhadapan dengan aparat. Beruntungnya kemampuan berbicara Teungku Ahmad Dewi mampu menyelesaikan masalah melalui musyawarah,
Dakwah Teungku Ahmad Dewi kemudian fokus menyasar pada narapidana sehingga menarik perhatian media nasional. Tentu saja itu memberi pengaruh positif pada popularitas dirinya. Santri pun semakin bertambah, hingga setelah dibebaskan Teungku Ahmad Dewi kembali memimpin dayah BTM yang sempat sepi di awal tahun 1983. Ia kembali mengupayakan penegakan syariat Islam melalui dakwahnya.

Pada bulan Maret 1991, Teungku Ahmad Dewi berangkat ke Desa Alue Ie Mirah untuk menjenguk abangnya yang ditahan di sana. Namun, sejak saat itu, ia tak pernah kembali. Entah masih hidup atau sudah tiada, tak ada yang tahu. Makamnya tak ditemukan, jejaknya benar-benar hilang. Saat pemerintah mengumumkan pemberlakuan syariat Islam, Teungku Ahmad Dewi selaku pelopor tak ikut menyaksikannya.

Ada banyak sekali ulama yang memberi pengaruh pada perubahan Aceh ke arah positif. Namun, nasibnya memprihatikan, banyak berujung pada kematian. Kawula muda harus mengetahui itu, sepahit apa pun sejarahnya. Oleh karena itu, Pemerintah Aceh harus memberikan perhatian khusus dengan membangkitkan semangat menelusuri sejarah pejuang Aceh, terutama barisan ulama, agar perjuangan mereka tak hilang dimakan sunyinya zaman.


berat ACEH SEPANJANG ABAD HABA ASA News

MENGENANG P. RAMLEE, SENIMAN LEGENDARIS MALAYSIA BERD4R4H ACEH DARI AYAHPemilik nama asli Teuku Zakaria bin Teuku Nyak P...
26/11/2025

MENGENANG P. RAMLEE, SENIMAN LEGENDARIS MALAYSIA BERD4R4H ACEH DARI AYAH

Pemilik nama asli Teuku Zakaria bin Teuku Nyak Puteh ini lahir pada 22 Maret 1929 di Pulau Penang, Malaysia. P. Ramlee merupakan anak dari ayah seorang ahli pelayaran asal Lhokseumawe, Aceh yang menikahi ibunya, Che Mah bt. Hussein di Kubang Buaya, Butterworth, Malaysia.

Menurut ofa.arkib.gov.may, P. Ramlee menempuh pendidikan awal di Sekolah Melayu Kampung Jawa. Setelah itu, ia melanjutkan studi di Penang Free School. Saat duduk di bangku sekolah, ia telah menunjukkan minat dan bakat dalam bidang seni, terutama seni musik. Bahkan, ia sempat belajar muzik dengan Encik Kamaruddin, pemimpin Brass Band di Penang Free. Saat pendudukan Jepang, ia menempuh pendidikan di sekolah tentara angkatan laut Jepang (Kaigun). Selama di Kaigun, ia berkesempatan mempelajari lagu-lagu Jepang.

Ramlee memulai karier dalam dunia musik berawal dengan keterlibatannya dengan orkes Teruna Sekampung dan Mutiara. Setelah itu, ia bergabung dengan band keroncong remaja Indonesia sebagai pemain biola utama dalam kompetisi keroncong Penang dan Seberang Perai pada 1947. Masih pada tahun yang sama, ia juga terpilih sebagai Penyanyi Bintang Malaya Utara dalam kontes menyanyi dari Radio Penang. Saat mengikuti kontes tersebut, ia menulis namanya dengan P berarti Puteh yang merupakan nama ayahnya. Dari sini, ia lebih dikenal sebagai P. Ramlee sampai sekarang.

Pada 1948, Ramlee mulai terjun dalam dunia film dan memulai debutnya melalui Chinta. Setelah itu, ia memiliki ketertarikan yang besar dalam dunia film sehingga bersedia untuk akting dalam berbagai peran. Bahkan, ia menjadi bintang film Melayu pertama yang bisa menyanyi tanpa penyanyi latar. Pada 1948-1955, ia berakting dalam 27 film dan berhasil menghidupkan berbagai karakter.

Kemampuan Ramlee dalam mempelajari dunia film membuatnya berkesempatan menyutradarai film Panarek Becha pada 1955. Melalui film ini, ia berhasil menjadi Sutradara Terbaik pada 1956. Ia pun menjadi seniman serba bisa yang menerima banyak penghargaan dalam dunia film. Adapun, penghargaan dari film-film garapannya, yaitu Pendekar Bujang Lapok terpilih sebagai film Komedi Terbaik di Pesta Film Asia ke-6 1959 di Kuala Lumpur dan Madu Tiga memenangi Anugerah Film Komedi Terbaik 1958.

Selain film garapannya, Ramlee juga meraih penghargaan sebagai aktor. Ia meraih Aktor Laki-Laki Terbaik di Pesta Film Asia pada 1957 melalui Anakku Sazali dan mendapatkan The Most Versatile Talent pada 1963 melalui Ibu Mertuaku. Bahkan, ia juga mendapatkan anugerah bintang Ahli Mangku Negara (A.M.N) oleh Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong III pada 27 September 1962 untuk mengenang jasanya dalam bidang seni lagu dan film.

Kemudian, pada 1964, Ramlee berhijrah ke Kuala Lumpur dan bertugas di Studio Merdeka yang menghasilkan dan membintangi beberapa film, seperti Keluarga 69 (1967), Do Re Me (1966), dan Laksamana Do Re Me (1972).

Berdasarkan nlb.gov.sg, pada 29 Mei 1973, P. Ramlee meninggal ketika usia 44 tahun karena serangan jantung di Kuala Lumpur. Jenazahnya dikebumikan di pemakaman Muslim Jalan Ampang di ibu kota Malaysia. Selama hidupnya, ia telah berperan dalam sekitar 66 film, menyutradarai 37 film, dan menciptakan ratusan lagu yang 250 di antaranya berhasil populer.


berat ACEH SEPANJANG ABAD HABA ASA News

26/11/2025

Matematika tersulit: 2juta dibagi 30 hari!
Ada yang lebih sulit?

Teuku Lageun pemimpin otoritas lokal bersamapengikutnya dari Lageun pesisir Barat Aceh kini masuk kedalam Kabupaten Aceh...
26/11/2025

Teuku Lageun pemimpin otoritas lokal bersama
pengikutnya dari Lageun pesisir Barat Aceh kini masuk ke
dalam Kabupaten Aceh Jaya potret tahun 1897.

Sumber : KLTLV University Nationaal Library Leiden.


berat ACEH SEPANJANG ABAD HABA ASA News

26/11/2025

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengatakan TNI akan menambah pas**an di Aceh, Papua dan Jakarta. Ketiga provinsi tersebut dianggap sebagai titik berat nasional atau center of gravity.

PENJAJ*H BERWAJAH PRIBUMI.Keterangan foto: Sebuah unit kesatuan marsose Belanda di Soekoen ( apa mungkin Lhok Sukon?  da...
26/11/2025

PENJAJ*H BERWAJAH PRIBUMI.
Keterangan foto: Sebuah unit kesatuan marsose Belanda di Soekoen ( apa mungkin Lhok Sukon? daerah dekat Kota Sigli), mereka telah membun*h 57 orang Aceh. Foto ini diabadikan pada 6 Agustus 1897.


berat ACEH SEPANJANG ABAD HABA ASA News

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengatakan TNI akan menambah pas**an di Aceh, Papua dan Jakarta. Ketiga provins...
25/11/2025

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengatakan TNI akan menambah pas**an di Aceh, Papua dan Jakarta. Ketiga provinsi tersebut dianggap sebagai titik berat nasional atau center of gravity.

"Bahwa dalam rangka mendukung stabilitas nasional agar supaya pembangunan ini bisa berjalan aman dan lancar, kita telah menerima petunjuk-petunjuk dari Bapak Presiden," ujar Sjafrie seperti dilansir Kompas, Selasa, 25 November 2025.

Dia mengatakan penambahan pas**an TNI itu untuk meningkatkan potensi keamanan yang mengancam stabilitas keamanan.

Sjafrie melanjutkan, Jakarta menjadi salah satu provinsi yang harus dijamin keamanannya, karena merupakan pusat pemerintahan.

Pengamanan salah satu center of gravity itu akan meliputi wilayah darat, laut, dan udara dari Jakarta.

"Kita amankan Jakarta itu dari 360 derajat. Baik dari pengamanan pantai, maupun pengamanan udara, serta pengamanan di darat kita lakukan," ujar Sjafrie.

Setelah itu, pengamanan juga akan dilakukan di Aceh yang merupakan gerbang paling barat dari Indonesia.
Sedangkan untuk di Papua, pemerintah akan menempatkan pas**an tambahan dengan metode smart approach, yaitu menggabungkan pendekatan teritorial (soft approach) dengan operasi taktis (hard approach).

“Sehingga kita ingin merebut hati rakyat agar supaya mereka-mereka yang masih belum mempunyai satu kesamaan pemikiran terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita ajak untuk bersama-sama," ujar Sjafrie.

Kesiapsiagaan pertahanan, kata Sjafrie, tetap menjadi hal utama bagi TNI dalam menjaga kedaulatan Indonesia.

"Kita tidak ingin kedaulatan kita diinjak-injak oleh orang. Sehingga kita tetap harus bersiap siaga dan meneruskan kewaspadaan terhadap kemungkinan-kemungkinan ancaman taktis," ujar Sjafrie.

Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah penguatan struktur pas**an untuk mendukung peningkatan pengamanan di kawasan prioritas.

Salah satunya dengan pembangunan batalion yang diharapkannya ada di setiap kabupaten/kota.

"Memang kita akan membentuk, membangun beberapa batalion. Karena kalau kita lihat, kita ada 514 kabupaten dan ada batalion yang ada kan hanya 100 sekian, jadi kita harapkan satu kabupaten satu batalion," ujar Agus.

TNI, kata Agus, juga akan memperbanyak komando daerah militer (kodam) di setiap wilayah.
Targetnya, pada 2026 sudah terdapat 37 kodam. Sedangkan untuk di Papua, jumlah prajurit yang bertugas berasal dari satuan organik dan personel penugasan.

"Sekarang di perbatasan kita juga bangun pos-pos yang layak untuk prajurit yang bertugas mengamankan perbatasan karena rawan terhadap human trafficking, narkoba keluar masuk. Kita tempatkan batalion di situ. Satu batalion kalau penugasan ada 450 prajurit, kalau di perbatasan ada 7 batalion," jelas Agus.***

Judul: TNI Bakal Tambah Pas**an di Aceh, Papua dan Jakarta

Sumber: ajnn

25/11/2025

Warta berita kabar terbaru dari Aceh Selatan telah terjadi banjir dan Na bohdrien pun ada super leumak mabok ya...😄😄😄
berat ACEH SEPANJANG ABAD HABA ASA News

TEUNGKU ISHAK DAUD. PERKASA ALAM, gelar istimewa yang diberikan langsung oleh paduka yang mulia Wali Nanggroe Aceh kepad...
25/11/2025

TEUNGKU ISHAK DAUD. PERKASA ALAM, gelar istimewa yang diberikan langsung oleh paduka yang mulia Wali Nanggroe Aceh kepada beliau yang merupakan sosok Panglima GAM Wilayah Aceh Timur yang dikenang sepanjang masa. 🙏


berat ACEH SEPANJANG ABAD HABA ASA News

Telah Terjadi Longsor par*h di jalan lintas Aceh - Sumut, tepatnya di di kawasan Pakpak Bhara, lintasan Subulussalam -Me...
25/11/2025

Telah Terjadi Longsor par*h di jalan lintas Aceh - Sumut, tepatnya di di kawasan Pakpak Bhara, lintasan Subulussalam -Medan pada Selasa 25 November 2025..

Badan jalan ditutupi tanah longsor dan pohon tumbang. Hingga saat ini terkait sedang berusaha membersihkan jalan tersebut. Bagi Pak sopir baik sedang pulang ke Aceh atau sedang menuju Medan mohon berhati hati.

Address

Banda

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when ACEH SEPANJANG ABAD posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to ACEH SEPANJANG ABAD:

Share