
12/03/2025
"Ketika wanita terlalu sering disakiti, hatinya perlahan mati rasa. Bukan karena ia tak mampu mencinta lagi, tapi karena ia telah belajar mengendalikan perasaannya. Ia tidak lagi membiarkan emosi membutakan logika.
Saat logika menjadi poros utama dalam setiap keputusan, kehilangan bukan lagi sesuatu yang menakutkan. Ia tak lagi menggantungkan kebahagiaannya pada kehadiran seseorang, sebab ia telah menemukan kekuatan dalam dirinya sendiri.
Mati rasa bukan berarti kehilangan perasaan, melainkan kemampuan untuk tidak mudah goyah oleh luka. Ia kini lebih kuat, lebih mandiri, dan lebih bijak dalam menentukan siapa yang layak berada di sisinya."