04/09/2025
Kutipan "dalam cinta, satu dan satu adalah satu" menggambarkan sebuah idealisme cinta yang paling murni, di mana dua individu melebur menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Ini bukan sekadar penjumlahan dua pribadi, melainkan sebuah transformasi di mana identitas, kehendak, dan eksistensi masing-masing larut untuk membentuk sebuah "kita" yang tunggal. Kutipan ini menyentuh esensi terdalam dari kerinduan manusia akan persatuan total dan penghapusan rasa kesepian melalui sebuah hubungan yang mendalam dan absolut.
Tertarik dengan Sisi Lain dari Cinta?
Namun, apakah cinta sesederhana dan seindah itu? Jean-Paul Sartre, yang sering dikaitkan dengan kutipan di atas, justru punya pandangan yang jauh lebih radikal dan menantang.
Dalam mahakaryanya, "Being and Nothingness", Jean Paul Sartre telah membongkar ilusi romantis ini. Ia tidak menawarkan dongeng, melainkan sebuah analisis filosofis yang tajam tentang bagaimana cinta bisa menjadi sebuah "konflik"—sebuah pertarungan antar kebebasan di mana setiap individu berusaha "memiliki" kesadaran pasangannya. Bagi Sartre, tatapan orang lain bisa merenggut kebebasan kita, dan cinta adalah medan pertempuran paling intim dari drama eksistensial ini.
Jika Anda penasaran dengan sisi lain dari cinta—yang lebih jujur, menantang, dan terkadang brutal—dan ingin memahami mengapa hubungan manusia begitu rumit, maka "Being and Nothingness" adalah gerbangnya. Buku ini bukan untuk mereka yang mencari jawaban mudah, melainkan untuk jiwa-jiwa pemberani yang ingin menyelami kedalaman eksistensi manusia.
Bersiaplah untuk melihat cinta dengan cara yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya. 👀 Segera, untuk mendapatkan bukunya sekarang! 😍😍😍
Petunjuk mendapatkan buku:
-Masuk Profil Kami
-Klik Link Shopee di Bio/
-Pergi ke kolom komentar