01/10/2025
Dengan kesabaran, musibah dapat berubah menjadi sesuatu yang besar manfaatnya. Namun, jika tidak bersabar, maka musibah itu menjadi sesuatu yang sangat besar mudharatnya. Tertimpa musibah saja sudah berat, ditambah tidak bersabar, maka dia pun mendapatkan dosa. Hal ini seperti orang yang sudah jatuh lalu tertimpa tangga.
Begitu p**a ketika musibahnya adalah ditinggal mati oleh seseorang yang dicintai. Ini musibah yang berat ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala mencabut nyawa orang yang dekat dengan kita. Tentu hati merasa sedih, tetapi kewajiban seorang hamba adalah tetap bersabar.
Kesabaran yang dipuji oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah kesabaran pada saat awal musibah datang. Karena setelah waktu berlalu, memang biasanya keadaan menjadi reda dengan sendirinya.
Terdapat sebuah hadits yang patut direnungkan dalam hal ini. Dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata:
“Suatu hari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melewati seorang wanita yang menangis di samping kuburan. Beliau bersabda, ‘Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah.’ Wanita itu menjawab, ‘Menjauhlah dariku, karena engkau belum tertimpa musibah seperti musibahku.’ Wanita itu tidak tahu bahwa yang menasihatinya adalah Nabi. Lalu dikatakan kepadanya, ‘Sesungguhnya itu adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.’ Maka ia pun mendatangi rumah Nabi dan tidak menemukan penjaga pintu di sana. Ia berkata, ‘Aku tidak tahu bahwa itu engkau.’ Nabi bersabda:
إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولَى
‘Sesungguhnya kesabaran itu hanya pada saat benturan pertama.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kesabaran yang dipuji oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah kesabaran di saat pertama kali musibah datang. Itulah kesabaran yang bernilai tinggi di sisi-Nya.
https://rodja.id/5r2