30/06/2025
Kota Langit Samadra
Di masa depan yang jauh, ketika daratan telah ditelan lautan dan umat manusia nyaris punah oleh ulahnya sendiri, muncullah sebuah peradaban baru di atas air. Kota ini bernama Samadra, kerajaan langit yang dibangun di atas pulau-pulau terapung berteknologi tinggi, melayang di atas samudra abadi.
Di tengah semua pulau itu, berdiri Istana Araluma, bangunan raksasa berbentuk menara kerucut terbalik yang mengambang dengan anggun, disangga oleh energi kristal biru dari dasar laut. Tempat ini adalah pusat ilmu pengetahuan, sihir, dan pemerintah
Kael, seorang pemuda yatim piatu dari pulau kecil Samadra, bermimpi suatu hari bisa masuk ke Araluma. Ia dikenal cerdas dan s**a mencuri waktu untuk membaca buku-buku tua yang terapung di laut, sisa peradaban lama.
Suatu malam, saat Kael sedang membaca di dermaga, ia melihat cahaya jatuh dari langit — bukan bintang, tapi kapsul misterius yang terbakar dan tercebur ke laut. Dalam kapsul itu, ia menemukan seorang gadis yang aneh: Lira, dengan mata berkilau dan bahasa asing, serta kemampuan memanipulasi air.
Lira ternyata berasal dari peradaban bawah laut yang selama ini diawasi diam-diam oleh Araluma. Mereka khawatir kekuatan air yang dimiliki bangsa Lira akan menghancurkan keseimbangan energi kota langit.
Kael dan Lira harus mencari tahu kebenaran antara dua peradaban: siapa sebenarnya yang memegang kunci masa depan dunia? Samadra di atas langit, atau kerajaan tua di bawah samudra?
Cerita ini berakhir saat Kael dan Lira berhasil menyatukan kedua dunia dalam perjanjian damai, menciptakan era baru bernama Era Samaluna, di mana langit dan laut bersatu—dan kota-kota mengambang menjadi simbol harapan umat manusia.