16/12/2013
SEMINAR & PAMERAN FLMPI SPESIAL MUNAS
KEBIJAKAN PUBLIK TERHADAP PERKEMBANGAN INDUSTRI
“KETENAGAKERJAAN”
Seminar dan pameran ini diselenggarkan hari ini senin 16 Desember 2013 pada pukul 08.00 wib -12.00 wib bertempat di GSG (Gedung Serba Guna) STT Tekstil. Dimana di seminar ini menghadirkan DPRD prov JABAR , DISNAKERTRANS , KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN JABAR , API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia), Drs.Affan Sulaeman, M.A (dosen FISIP UNPAD), dihadiri oleh Mahasiswa 8 kampus Perindustrian se-Indonesia.
Setelah acara dibuka oleh MC kemudian MC mengumumkan moderator yang akan memoderatori acara seminar ini, beliau adalah Kang Muamar Haqi.
Pemateri Pertama yaitu mengenai Creativepreneur “ Peluang Pengembangan Ekonomi Regional Di Indonesia” Oleh Feri Sofwan Arief yang membahas mengenai kebijakan publik untuk iklim investigasi untuk Daerah Jawa Barat.
Beliau juga membahas mengenai Masyarakat Ekonmi ASEAN yang pada intinya terdiri dari Peluang atau Ancaman Masayarakat Ekonomi ASEAN 2015, yang diantaranya yaitu :
1. Pasar Tungal & Basis Produksi Regional
2. Kawasan yang memiliki daya saing tinggi
3. Pembangunan ekonomi di kawasan yang merata
4. Integrasi perekonomian global.
Melingkupi pula 7 Sektor Barang, 5 Sektor Jasa ( 12 Priority Integration Sectors AEC : Agro-Based Product ( Air Travel), Automotive ( e-ASEAN), Electronics Fisheriesn(Healthcare), Rubber-based product textiles& Apparels ( tourism), Wood-Bassed product ( logistics Services)
Menurut status pekerja utama, rata-rata penduduk Indonesia usia 15 tahun keatas yang bekerja pada 2010-2011
Connectivity between industry, trade, tourism, and investment adalah saling melengkapi dan saling berkaitan satu sama lain.
Di Indonesia baru 0,8% presentase yang bergelut di bidang wirausahanya,untuk menuju kesejahteraan rakyat prosentase yang harus dicapai yaitu 2% dari jumlah penduduk yang ada di Indonesia.
Sedangkan jumlah unit usaha sepeti usaha mikro & kecil yaitu 8,742 juta, usaha menengah yaitu 8,181 dan uaha besar yaitu 1,728. Target pencetakan wirausaha baru adalah sebesar 100.000 (peluang baru. Ini dimaksudkan agar masyarakat juga punya gambaran untuk membangkitkan gairah membentuk unit usaha baru, ada sekitar 10 dinas yang berkaitan dengan hal ini dengan target 1 tahun 20,000 wirausaha baru (peluang baru). Dengan recruitment di 27 kab/kota dengan tahapannya seperti dengan melakukan Pendaftaran Online di webasite wirausaha baru, kemudian mengikuti tahap seleksi tes ataupun wawancara dan hasil sebagai outputnya itu laporan kegiatan penciptaan wirausaha baru( bagaimana meningkatkan kreatifitas dan inovasi produk yang dihasilkan wirausaha baru)
Dengan Outcome kegiatan :
- Peningkatan pendapatan & kesejahteraan masyarakat
- Mengurangi pengangguran dan kemiskinan
- Starup Capital yaitu dana hibah yang bersumber dari APBD provinsi untuk modal wirausaha baru dengan pola tanggung renteng, yang gambarannya seperti kelompok usaha kecamanatan (Kelompok 35.000.000), @ wirausaha baru Rp. 7.000.000
Serta senantiasa selalu memotivasi, Motivasi nya yaitu mandiri, bebas dari perintah atasan, aktualisasi diri, inovatif, penuh inisiatif, jeli melihat peluang yang ada. Itu kuncinya.
Penciptaan produk entrepreneur yaitu :
1. Creativity
2. Complexity
3. Choice
4. Compromise
Dan sasaran untuk mencapai target 2% tersebut adalah dengan mencoba memberi arahan kepada para generasi muda. Mengapa generasi muda? Jawabannya karena generasi muda adalah Agent Of Change yang mempunyai keistimewaan:
- Generasi muda sebagai harapan perubahan melalui perubahan pola pikir
- Unlimited creative mind ( Pola pikir yang takan ada batasnya)
- Part of the growing economic forces : presentase tinggi 36 % penduduk di Jawa Barat berusia 10-29 tahun ( generasi muda termasuk mahasiswa)
- Grow with the style
1. gaya berbeda dengan generasi sebelumnya
2. Packing is everything
3. (Ekonomi kreatif ala anak muda )
- Pakaian : distro desain sendiri atau reseller merek terkenal
- Sepatu
- Tanaman organic
- Usaha pangan
- Usaha perikanan
- Usaha tani terpadu
Ingat : Lulusan perguruan tinggi tidak menjamin untuk menjadi entrepreneur tapi kita harus melangkah lebih banyak lagi untuk menjadi seorang wirausah yang benar-benar tangguh dalam segala medan dan tetap terus berinovasi dan berkreasi untuk mewuudkan kesejahteraan negeri ini. Serta harus ikut berbagai model-model pemasaran
(Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat)
Dilanjutkan dengan pemateri kedu yaitu Bapak Affan Sulaeman “ Kebijakan public dan perkembangan industri” [email protected] yang membahas mengenai salah satu diantaranya yaitu :
Masalah ekonomi Indonesia :
- Fundamental ekonmi rapuh-volatilitas tinggi
- Kualitas prtumbuhan rendah
- SDM kualitas rendah ( 50% SD)
- Daya saing internasional rendah
- Kemiskinan dan pengangguran tinggi
- Ketimpangan meningkat
- Hutang negara meningkat
- Alam yang rusak
- Ketergantungan pada LN besar
Bisa jadi di tahun 2015 nanti Indonesia hanya akan menjadi negara penonton saja kalu tidak ada kemajuan inovasi dan kreasi.
- Rezim perdagangan bebas
- Penghapusan “Trade Barries”
- Capital mobility
- Company Mobility ( Multi-National Company)
Pemaparan mengenai Agenda ke depan :
- 1. Kebijakan BIPARTIT ( Pengusaha dan buruh kuat persatuannya)
- Kebijakan TRIPARTIT ( Pengusaha, Pemerintah dan Buruh)
- Antar Serikat Pekerja ( SP) kompak
- Upah sesuai dengan kemampuan perusahaan ( kesepakatan Kerja Bersama)
KEBIJAKAN PEMERINTAH
1. Menarik investor sesuai dengan kondisi daerah ( SDA, SDM dan peluang pasar dalam negeri dan luar negeri)
2. Terpelihara stabilitas politik, keamanan nasional ( tidak rigid tetapi demokratis)
3. Kehadiran investasi dan industri banyak menciptakan “anugrah” ketimbang “bencana”
4. Adanya komitmen harmonis antara pemerintah, pengusaha dan tenaga kerja
“Jangan sampai kita menjadi penonton di negeri kita sendiri”
Dengan berusaha memenuhi standarisasi produksi dengan sertifikasi (standarisasi produk harus jelas) dengan membantu mengupayakan sertifikasi penyuluhan industri pangan Indonesia.
Pemateri ketiga yaitu oleh Kang Rizal Tanzil Rakhman beliau dari
Asosiasi Pertekstilan Indonesia “Profil Industri Tekstil Nasional” , mengenai Posisi strategis ITPT Nasional karena Produk TPT menempati posisi ke-2 terbesar pada nilai ekspor produk industri manufaktur, urutan ke-3 penyumbang surplus perdagangan ( rata-rat surplus USD 5 miliar per tahun )
Sebelummasuk ke pemateri yang ke empat maka diselingi dengan penmpilan yang memukau dari perwakilan UKM Silhouette
Kemudian dilanjutkan dengan pemateri yang terakhir yaitu mengenai kebijakan upah minimum yang disampaikan oleh H.Teguh Khasbudi, SH., MH. (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat)
Filosofi pengupahan yaitu :
- Upah adalah hak pekerja buruh
- Upah adalah imbalan atas prestasi kerja/produktif
- Upah ditetapkan atas hasil kesepakatan dan dibayarkan sesuai perjanjian
- Upah mencakup tunjangan
Filosofi upah minimum : Pemerintah menetapkan upah minimum adalah sebagai jarring pengaman (safety net) agar upah tidak merosot ke level yang paling rendah sebagai akibat ketidakseimbangan pasar kerja. Upah minimum bukan merupakan upah standar yang berlaku diperusahaan.
Upah minimum terdiri dari :
Dasar penetapan upah minimum (PEMEKARTERTANS NO.7 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM) sesuai dengan kompetensi, kualikasi, sertifikasi .
Kemudian ditiap 2 pemateri maka dibuka sesi pertanyaan. Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari perwakilan para aktivis akademisi dari FISIP UNPAD yang memaparkan mengenai kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan seminar.
Seminar kemudian ditutup oleh MC.
_Sunrise1994_