15/06/2025
Rasulullah Saw. pernah memprediksi umat Islam di masa depan melalui haditsnya "kelak kalian akan menjadi banyak, namun hanya seumpama buih di lautan", lalu beliau menambahkan "itu karena kalian terkena penyakit al-wahn, cinta dunia dan takut mati".
Lalu apa sebenarnya maksud dari dunia? Dan bagaimana kita memandang kematian? Mari kita samakan persepsi terlebih dahulu mengenai konsep dunia-akhirat 👇🏻
Dunia adalah segala hal yang membuat kita lupa kepada Allah, sedangkan akhirat adalah setiap perbuatan yang membawa kita mendekat kepada Allah. Jadi masalah sesungguhnya umat Islam itu bukan pada perbuatan, tapi pada niat dan tujuan.
Orang yang menghabiskan waktu di laboratorium untuk meneliti demi kemaslahatan umat, selama tujuannya Allah, maka dia sedang melakukan perbuatan akhirat. Tapi sebaliknya mereka yang rajin shalat malam dan berulangkali umrah ke tanah suci, bisa termasuk perbuatan dunia jika ibadah mereka dilakukan bukan karena Allah, tapi karena karir, bisnis atau tujuan duniawi lainnya.
Maka dengan pandangan seperti ini, mereka yang membangun perpustakaan, menyediakan beasiswa, atau mendirikan sarana olahraga, bisa sama mulianya dengan mereka yang mendirikan masjid atau berdakwah kesana-kemari.
Cinta dunia berawal dari kesalahan memahami dunia, sehingga berakibat salah jatuh cinta. Lalu bagaimana dengan takut mati?
Orang yang takut mati adalah mereka yang enggan melepas apa yang dimilikinya untuk ditukar dengan apa yang ada di sisi Allah. Orang yang takut mati akan berebut kepada hal yang haram, sikut sana-sini demi gaya hidup.
Jadi sudah jelas permasalahan umat Islam bukan soal kurang ibadah atau tidak menyeluruh secara ber-Islam, tapi karena cinta dunia dan takut mati.