19/01/2025
Adamu tiada, tiadamu ada,
Semua berbalik dalam rahasia,
Lihatlah jasad, segumpal maya,
Hidupmu hanya bayang tak nyata.
Tidakkah engkau sadar, wahai insan,
Dunia ini hanya tempat persinggahan,
Seperti angin bertiup ke arah pulang,
Begitulah ruhmu menanti panggilan Tuhan.
Apa yang kau cari di hamparan fana?
Segala yang kau genggam akan binasa,
Harta, tahta, dan segala rupa,
Hanyalah titipan yang akan sirna.
Jasadmu tanah, asalnya hina,
Namun ruhmu mulia, dari Sang Cahaya,
Berhentilah menyembah bayangan dunia,
Bersujudlah kepada Yang Maha Ada.
Dengarkanlah kalam hati yang sunyi,
Dalam diam, Ia memanggil penuh kasih,
"Engkau adalah aku, tiada selain-Ku,"
Rahasia makrifat tersembunyi di situ.
Wahai diri, tenggelamlah dalam fana,
Lenyapkan ego, tiadakan rasa,
Karena hakikat ada di balik tiada,
Itulah jalan menuju Yang Maha Esa.
Syahdan, insan mencari tak tahu arah,
Namun mereka lupa pada asal yang indah,
Tuhanmu dekat, lebih dekat dari nyawamu,
Mengertilah, diri sejati adalah milik-Nya selalu.
Maka renungkanlah, hai salik berakal,
Janganlah tertipu oleh rupa yang dangkal,
Sadarilah dirimu hanyalah bayangan,
Hakikatmu adalah Nur yang tak berkesudahan.