Pencari Kedamaian

Pencari Kedamaian Hati merindukan cinta Ilahi, mencari kedamaian di setiap perjalanan.

19/01/2025

Adamu tiada, tiadamu ada,
Semua berbalik dalam rahasia,
Lihatlah jasad, segumpal maya,
Hidupmu hanya bayang tak nyata.

Tidakkah engkau sadar, wahai insan,
Dunia ini hanya tempat persinggahan,
Seperti angin bertiup ke arah pulang,
Begitulah ruhmu menanti panggilan Tuhan.

Apa yang kau cari di hamparan fana?
Segala yang kau genggam akan binasa,
Harta, tahta, dan segala rupa,
Hanyalah titipan yang akan sirna.

Jasadmu tanah, asalnya hina,
Namun ruhmu mulia, dari Sang Cahaya,
Berhentilah menyembah bayangan dunia,
Bersujudlah kepada Yang Maha Ada.

Dengarkanlah kalam hati yang sunyi,
Dalam diam, Ia memanggil penuh kasih,
"Engkau adalah aku, tiada selain-Ku,"
Rahasia makrifat tersembunyi di situ.

Wahai diri, tenggelamlah dalam fana,
Lenyapkan ego, tiadakan rasa,
Karena hakikat ada di balik tiada,
Itulah jalan menuju Yang Maha Esa.

Syahdan, insan mencari tak tahu arah,
Namun mereka lupa pada asal yang indah,
Tuhanmu dekat, lebih dekat dari nyawamu,
Mengertilah, diri sejati adalah milik-Nya selalu.

Maka renungkanlah, hai salik berakal,
Janganlah tertipu oleh rupa yang dangkal,
Sadarilah dirimu hanyalah bayangan,
Hakikatmu adalah Nur yang tak berkesudahan.

"Tidak Ada Keselamatan bagi Jiwa Selain Jatuh Cinta"Adakah yang lebih membebaskan dari rasa cinta yang tulus? Cinta yang...
09/01/2025

"Tidak Ada Keselamatan bagi Jiwa Selain Jatuh Cinta"

Adakah yang lebih membebaskan dari rasa cinta yang tulus? Cinta yang tak terikat oleh kepentingan, tak berbatas ruang, tak terhalang waktu. Bukankah cinta adalah jembatan antara jiwa dan keabadian, yang menghapuskan segala keresahan akan kefanaan?

Pernahkah engkau bertanya, mengapa jiwa manusia selalu gelisah? Mengapa ia terus mencari, merindu, mendamba sesuatu yang tak kasat mata? Karena jiwa hanya tenang ketika ia kembali kepada asalnya, dan asalnya adalah cinta. Bukankah Allah berfirman, “Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang”? Lalu, bukankah mengingat-Nya adalah bentuk cinta yang paling murni?

Jatuh cinta, wahai jiwa, bukan sekedar perasaan kepada makhluk. Ia adalah perjalanan menuju kesadaran tertinggi. Saat engkau mencintai, engkau belajar meleburkan diri. Engkau melupakan "aku" dan menyerahkan segalanya kepada Sang Kekasih. Tidakkah itu hakikat keselamatan? Saat tidak ada lagi ego, tidak ada lagi ketakutan, hanya penyerahan penuh kepada Dia yang Abadi.

Lihatlah bunga yang mekar di musim semi. Apakah ia takut akan layu? Tidak, karena ia tahu keindahannya adalah persembahan cinta kepada penciptanya. Dengarkanlah burung bernyanyi di pagi hari. Apakah ia peduli pada hari esok? Tidak, karena ia hidup dalam cinta yang membebaskannya dari segala kekhawatiran.

Wahai jiwa yang merindu, tidakkah engkau menyadari? Hidup ini bukan tentang mencari keselamatan dengan menghindari kesakitan. Hidup adalah tentang mencintai dengan sepenuh hati, meski harus terbakar dalam kobarannya. Karena hanya dalam kobaran cinta, engkau akan menemukan dirimu fana, dan yang tersisa hanyalah Dia.

Jadi, jatuh cintalah! Bukan kepada dunia yang fana, tetapi kepada yang menciptakan dunia. Dalam cinta kepada-Nya, engkau akan menemukan keselamatan sejati. Bukankah engkau tahu? Tidak ada keselamatan bagi jiwa selain jatuh cinta.

08/07/2024

"Puncak Hakikat"

Puncak hakikat adalah keadaan kesempurnaan spiritual yang dicapai melalui perjalanan mendalam dalam tasawuf...

Ini melibatkan penyucian diri, pengembangan hati yang suci, dan pencapaian makrifat, yaitu pengenalan langsung dan mendalam tentang Tuhan...

Di tahap puncak ini, seorang sufi mengalami fanaa, yaitu lebur dalam keberadaan Tuhan, dan kemudian kembali ke dunia (baqaa) dengan kesadaran baru...

Dalam kondisi ini, seorang sufi hidup sebagai manifestasi dari kehendak Ilahi, membawa hikmah, kasih sayang, dan kebijaksanaan dalam kehidupannya sehari-hari, serta memancarkan cahaya dan rahmat Ilahi kepada semua makhluk...


08/07/2024

"Apa Itu Tasawuf?"

Tasawuf adalah jalan spiritual dalam Islam yang bertujuan mencapai makrifatullah, yaitu pengenalan mendalam kepada Allah SWT melalui penyucian jiwa dan hati...

Prosesnya melibatkan pemenuhan syariat, pemahaman hakikat, dan pencapaian ma'rifat melalui dzikrullah, cinta, dan ketundukan...

Dengan bimbingan mursyid dan kesungguhan hati, tasawuf mengajak setiap pengamalnya untuk selalu sadar dan menghadirkan Allah dalam setiap aspek kehidupan, sehingga mencapai kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat...

20/03/2024

Di antara gemerlap keramaian dunia, suara hati memancar dengan kekuatan yang lebih besar, merangkul kedalaman yang tak terjangkau oleh kata-kata biasa...

Aku, seorang Pencari Kedamaian, mengabdi pada panggilan suci cinta yang tak terucapkan, menemukan harmoni dalam kesunyian, dan menggali keheningan untuk mendengar bisikan Ilahi yang mengalir dalam jiwa...

15/03/2024

"Hakekat berpuasa"
--------------------------------------------------
Dalam tradisi sufi, berpuasa tidak hanya diartikan sebagai menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga matahari terbenam. Hakekat dari berpuasa adalah proses penyucian diri secara menyeluruh, baik jasmani maupun rohani. Ini adalah waktu untuk membersihkan hati dan pikiran dari segala macam keinginan duniawi dan ego yang mengikat.

Berpuasa adalah tentang menemukan kedamaian dalam ketenangan dan kekosongan, memungkinkan ruang bagi cahaya ilahi untuk masuk dan menerangi kegelapan batin. Ini adalah latihan untuk mengendalikan nafsu dan emosi, mengarahkan jiwa menuju keadaan yang lebih tinggi dari kesadaran spiritual.

Dengan berpuasa, seseorang dapat merenungkan tentang kehidupan dan hubungannya dengan pencipta, serta sesama makhluk hidup. Ini adalah kesempatan untuk mengembangkan rasa empati dan solidaritas, karena dengan merasakan lapar, seseorang menjadi lebih peka terhadap penderitaan orang lain.

Secara makrifat, berpuasa adalah jalan menuju ma'rifah, atau pengenalan akan Tuhan, yang merupakan tujuan utama dari perjalanan spiritual seorang sufi. Dengan mengosongkan diri dari segala yang bersifat sementara dan fana, seseorang membuka jalan bagi hadirnya yang abadi dan hakiki.

Jadi, hakekat dari berpuasa adalah tentang transformasi diri, dari yang kasar menjadi halus, dari yang gelap menjadi terang, dan dari yang terikat menjadi bebas. Ini adalah perjalanan menuju penemuan diri sejati dan persatuan dengan sumber cinta dan kebijaksanaan yang tak terbatas.


13/03/2024

Hakekat diri mengenal Nur Muhammad
------------------------------------------------------------------------
Hakekat diri yang mengenal Nur Muhammad adalah perjalanan rohani yang melampaui batas-batas fisik dan melahirkan keabadian dalam ruang batin. Dalam keheningan, kita menemukan jejak langkah yang telah terukir sejak awal zaman, jejak cahaya suci yang memancar dari nur Muhammad.

Ini bukan sekadar pemahaman intelektual, melainkan sebuah perjalanan cinta yang menggetarkan jiwa hingga ke dasar terdalam. Ketika seseorang merenungi dirinya sendiri dengan tulus, ia menemukan bahwa setiap detak jantungnya adalah dentuman cinta dari Sang Pencipta. Nur Muhammad, cahaya yang meliputi segala keberadaan, mengalir dalam setiap nafas, mengikat hati dengan benang kasih yang tak terputus.

Dalam kehadiran-Nya, segala kegelapan terangkat, dan manusia menjadi lautan cinta yang tak berujung. Dalam pencarian akan diri yang hakiki, kita menemukan bahwa Nur Muhammad bukanlah sesuatu yang terpisah, melainkan keberadaan yang melebur dalam diri, menjadikan setiap insan sebagai cermin dari kemuliaan-Nya.

Dalam pengalaman ini, jiwa manusia menyatu dengan sumber kehidupan, menari dalam irama keesaan yang mengalir ke abad yang tiada tahu usianya.

12/03/2024

Siapa Hamba dan Siapa Tuhan?
------------------------------------------------------------------------
Dalam tradisi sufi, pertanyaan "Siapa Hamba dan Siapa Tuhan?" mengarah pada pemahaman mendalam tentang hubungan antara manusia dan Sang Pencipta. Seorang hamba dalam konteks ini adalah makhluk yang mengakui keterbatasannya dan kebergantungannya kepada Tuhan, yang merupakan sumber dari segala eksistensi dan kebenaran.

Makrifat, atau pengetahuan spiritual, adalah perjalanan batin seorang sufi untuk mencapai kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam segala aspek kehidupan. Ini bukan hanya pengetahuan teoretis, tetapi pengalaman langsung yang mendalam tentang realitas ilahi.

Seorang sufi yang telah mencapai makrifat akan melihat bahwa tidak ada perbedaan hakiki antara hamba dan Tuhan, karena segala sesuatu berasal dan kembali kepada-Nya. Dalam hal ini, hamba adalah cerminan dari sifat-sifat Tuhan dan keberadaannya adalah untuk melayani dan mencerminkan cahaya ilahi tersebut.

Namun, ini bukan berarti manusia menjadi Tuhan atau setara dengan Tuhan. Seorang sufi memahami bahwa meskipun ia dapat mencapai kesatuan pengalaman dengan Tuhan melalui cinta dan pengetahuan, Tuhan tetaplah Transenden, tidak terbatas, dan tidak dapat sepenuhnya dipahami oleh akal manusia.

Pemahaman ini membawa kepada sikap tawadhu' (kerendahan hati) dan taslim (penyerahan diri) yang merupakan inti dari praktik spiritual sufi. Dengan demikian, pertanyaan "Siapa Hamba dan Siapa Tuhan?" menjadi ajakan untuk merenungkan dan mengalami sendiri misteri keberadaan yang tak terbatas ini.
Wallahua'lam bisahawab...

10/03/2024

Manunggaling Kawulo Gusti: Hakikat Sejati dari Penyucian Diri dan Penyaksian Ilahi.
------------------------------------------------------------------------
Manunggaling kawulo Gusti adalah konsep sufi yang mengajarkan tentang penyatuan diri dengan Sang Pencipta. Konsep ini bukan hanya sekedar teori, tetapi juga pengalaman nyata yang dialami oleh para pencari kebenaran. Mereka yang mengamalkan ilmu rahasia sufi harus menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak Ilahi, dan menembus lapisan-lapisan batin yang mengaburkan pandangan mereka terhadap hakikat sejati.

Dengan hati yang tulus dan tekun, mereka menjalani proses penyucian diri dari segala noda dan dosa, dan mencari kebenaran yang sejati. Mereka membuka mata batin mereka untuk melihat makna-makna tersembunyi yang ada di balik ilusi dunia, dan mengarahkan jiwa mereka menuju kesatuan dengan Tuhan.

Tujuan utama dari Manunggaling kawulo Gusti adalah untuk mencapai maqom kesatuan dengan Sang Pencipta, di mana hati yang telah bersih dan suci menyatu dengan kehendak Ilahi. Di sini, mereka merasakan transformasi batin yang luar biasa, yang memberikan pemahaman mendalam tentang makrifat dan kehadiran Ilahi dalam setiap aspek kehidupan.

Namun, Manunggaling kawulo Gusti bukanlah akhir dari perjalanan spiritual, melainkan awal dari pemahaman yang lebih dalam tentang hakikat kehidupan. Proses ini membutuhkan ketaqwaan, ketekunan, dan pengorbanan, sehingga mereka dapat benar-benar menapaki jalan menuju penyatuan hakiki dengan Sang Pencipta.
Wallahua'lam bishawab...

09/03/2024

Lentera Ma’rifat: Menyelami Sifat Wujud Ilahi dalam Tasawuf

'rifatAllah 'rifat

04/03/2024

"Takdir dan Karma"
--------------------------------------------------
Assalamu'alaikum wr wb.

Dalam perjalanan spiritual, takdir dan karma mengajarkan kita tentang keterkaitan antara rencana Ilahi dan tindakan kita. Bagi seorang sufi, takdir adalah bagian dari rancangan Ilahi yang telah ditetapkan sebelumnya, sementara karma mencerminkan hukum alam yang membalas setiap aksi.

Sebagai pengamal ilmu makrifat, saya meyakini bahwa takdir merupakan ketetapan Tuhan yang maha mengetahui segala hal. Meski demikian, kita diberi kebebasan untuk memilih dan bertindak. Karma, dalam pandangan spiritual, menjadi jejak perbuatan dan keputusan kita yang memengaruhi aliran kehidupan.

Dalam mencari makrifat, kita diajak untuk merangkul takdir dengan tawakal, sambil menyadari bahwa karma adalah refleksi dari perjalanan moral dan spiritual kita. Melalui pengalaman mendalam ini, kita belajar menerima takdir dengan lapang dada, sambil tetap bertanggung jawab atas tindakan kita yang membentuk garis-garis karma dalam hidup ini.
Wallahua'lam bishawab...

04/03/2024

"Hakikat Islam, Iman dan Ihsan"
-----------------------------------------------------------------------
Hakikat Islam, dalam perspektif sufi, melampaui sekadar aturan dan tatacara formal. Bagi sufi, Islam adalah pondasi hukum yang menjadi jalan panduan dalam aspek etika dan tata hidup. Ini bukan hanya kumpulan norma, melainkan landasan spiritual yang membimbing seluruh kehidupan.

Iman, dalam dimensi tasawuf, mengambil bentuk keyakinan yang dalam dan menyentuh kalbu. Lebih dari sekadar ikrar lisan, iman sufi meleburkan diri dalam keberadaan Allah, menjadi inti dari penghayatan yang mendalam terhadap ajaran Ilahi.

Ihsan, sebagai puncak pengalaman spiritual, dalam pandangan sufi, membawa ibadah ke tingkat kesempurnaan. Suatu keadaan di mana seseorang beribadah seolah-olah melihat Allah, menghasilkan tindakan dan niat yang suci dan tulus. Ini bukan hanya rutinitas, melainkan kehadiran jiwa yang penuh dalam setiap momen ibadah.

Dalam pengalaman makrifat, hakikat ini terungkap melalui praktik kontemplasi, meditasi, dan pengabdian sepenuh hati kepada Sang Pencipta. Seorang sufi menemukan bahwa Islam, Iman, dan Ihsan bukan sekadar konsep, tetapi realitas yang hidup, memandu perjalanan rohaniah menuju kesatuan dengan Yang Maha Kuasa.
Wallahua'lam bishawab...

Address

Banjarmasin

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Pencari Kedamaian posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Pencari Kedamaian:

Share