24/11/2025
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menunggu Pemerintah Kota (pemkot) Yogyakarta segera melakukan langkah konkret untuk perbaikan awal Jembatan Kewek di pusat Kota Yogyakarta.
Sebab kondisinya semakin memprihatinkan akibat struktur jembatan tua yang dibangun pada awal 1920-an itu hanya menyisakan kurang dari 10-20 persen kekuatan untuk menahan beban arus kendaraan.
Padahal setiap hari, jembatan ini menjadi jalur padat penghubung Kotabaru–Malioboro, namun kini kondisinya dinilai kian berbahaya bagi pengguna.
“Nanti kita lihat perlu partisipasi tidak. Apakah kita memerlukan jembatan baru atau yang lama diperbaiki, saya kan belum tahu,” papar Sultan di Yogyakarta, Senin (24/11/2025).
Perbaikan diperlukan demi mencegah risiko keambrukan yang bisa mengancam keselamatan warga. Selain usia jembatan yang telah lebih dari 100 tahun, kondisi retakan di beberapa bagian membuat kekhawatiran warga semakin tinggi.
Jembatan Kewek pun dinilai harus segera dievaluasi struktur dan kelayakan fungsinya.
“Itu kewenangan kota, saya belum dapat laporan maunya apa,” ujarnya.
Pemkot Yogyakarta sendiri diketahui telah menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) untuk rehabilitasi jembatan dan kini menunggu dukungan anggaran dari pemerintah pusat.
Estimasi biaya pembangunan jembatan baru diperkirakan mencapai lebih dari Rp 12 miliar.
Pemkot kedepan akan Oleh melarang bus dan truk melintas di jembatan yang menghubungkan Jalan Mangkubumi ke kawasan Malioboro ini. Selain itu pemberian garis biku-biku di atas jembatan sebagai larangan parkir meski seringkali dilanggar pemilik mobil yang parkir sembarangan.
Dari sisi warga, keresahan juga terasa nyata. Warga bantaran Kali Code menilai perbaikan tak bisa lagi ditunda. Mereka menyaksikan langsung kondisi struktur jembatan yang tampak retak dan rapuh.
“Kalau pas lewat di bawahnya sangat kelihatan struktur jembatannya sudah banyak yang hancur,” ujar Listya, warga Jogoyudan.
Hal serupa disampaikan Agus yang takut jembatan ambrol terutama saat hujan deras ketika debit air meningkat.
“Banyak strukturnya yang retak, takutnya longsor kalau sungai Code meluap,” ungkapnya.
Mereka berharap Pemkot segera mengambil tindakan nyata sebelum terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
Palupi Sastro/