
19/11/2024
Kota Baturaja,
🙏🙏
ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia, menyimpan sejarah panjang yang dipenuhi dengan legenda dan perjalanan perkembangan yang menarik Baturaja Kota yang terletak di sepanjang Sungai Ogan dan Sungai Lengkayap ini memiliki keindahan alam, seperti Lesung Bintang, Gua Kelambit, Bukit Katung, Bukit Pelawi, dan Bukit Balau, yang menjadi daya tarik wisata lokal.Menurut data Kementerian Dalam Negeri tahun 2023, Baturaja memiliki populasi sekitar 147.006 jiwa dan meliputi luas wilayah 274,38 km².Semboyan kota Baturaja ini, "BATURAJA KOTA BERAS," mencerminkan prinsip Bersih, Elok, Rapi, Aman, dan Sejahtera.Dalam masa prasejarah, kisah Raja Naga Emas yang sering bertapa di Bukit Pelawi, terutama di Desa Pusar, menciptakan awal mula kisah Kota Baturaja.Raja Naga Emas tersebut dikisahkan datang dari Palembang ke Baturaja melalui jalur yang kemudian menjadi Sungai Nago.Seorang tokoh masyarakat mengusulkan mengubah namanya menjadi Sungai Ogan untuk menghilangkan ketakutan tersebut.Misteri Sungai Ogan tak berhenti di sini.Legenda menceritakan bahwa di Desa Pusar, tepatnya di Bukit Pelawi yang kini dikenal sebagai Kubangan Naga, dan di Sungai Ogan terdapat tempat-tempat yang diyakini sebagai bekas tempat Raja Naga bertapa, seperti Goa Naga di Desa Saung Naga.Kisah Raja yang berburu badak putih di Sungai Nago dari Palembang, hingga menyulut kutukan dari seorang pengembara bernama Si Pahit Lidah, menjadi bagian penting dari sejarah Baturaja.Kisah tersebut mengisahkan bahwa kutukan tersebut mengubah Raja dan seluruh di sekitarnya menjadi batu, termasuk kapal dan anjingnya.Berkunjung ke Sungai Ogan, khususnya di Kelurahan Sukaraya, Kecamatan Baturaja Timur, dapat membawa kita melihat batu kapal, batu anjing, batu badak, batu ular, dan batu kodok yang konon merupakan saksi bisu dari kejadian tersebut.Misteri ini turut melibatkan batu tupai yang kini berada di SD Negeri 1 Baturaja.Cerita rakyat menyebutkan bahwa batu tersebut dulunya berada di lokasi yang sama dengan batu kapal dan batu anjing.Bahkan, batu tupai tersebut ditemukan oleh murid SD Negeri 1 Baturaja saat mencari bahan napal untuk prakarya.dusun Baturaja muncul di seberang Sungai Ogan sebagai tempat permukiman awal masyarakat, yang kemudian membangun Dusun Tanjung Baru karena kebutuhan ekonomi dan kelangsungan hidup.Di zaman penjajahan Belanda, Tanjung Baru menjadi tempat persembunyian yang terkenal, disebut Goa Kelambit.Goa ini menjadi benteng alami yang mampu bertahan meski dijadikan sasaran bom oleh Belanda.Berkembangnya masyarakat di Dusun Baturaja dan Tanjung Baru akhirnya melahirkan Kota Baturaja.Kota yang terus tumbuh ini menjadi saksi perkembangan sejarah yang kaya, dari legenda Raja Naga hingga pembentukan kota yang kita kenal hari ini.Pesan bijak dari generasi sebelumnya tetap terdengar, "Amen ngan lah ngerti kele, hala lupe asal kite," mengingatkan kita untuk tidak melupakan akar dan sejarah yang membentuk identitas Kota Baturaja.*
🙏🙏🙏
Sumber : Sumeks radio
Sorotan