
11/05/2025
Terjemahan ( Part Akhir)
---
Yang bertikai kemudian berhenti. Baru sadar setelahnya. Tak satu pun mendapatkan bagian. Karena semua warisan sudah habis, habis oleh mereka yang menggenggam gadai kekuasaan. Para buta (kebodohan/oknum) masuk merasuk, yang bertikai jadi kebingungan, takut menghadapi kehancuran negara.
Lalu mereka mencari si anak penggembala, yang gubuknya berada di tepian sungai, berbatu satu yang diatapi tanaman handeuleum, dinaungi oleh pohon hanjuang. Mereka mencarinya sebagai tumbal. Sebenarnya mereka hendak memintanya sebagai korban. Tapi si anak penggembala sudah tiada, telah pergi bersama anak berjanggut. Sudah pergi berpindah membuka lahan baru, pindah ke Lebak Cawéné!
Yang tersisa hanyalah burung gagak, sedang kehausan di atas tunggul kayu. Dengarkan! Zaman akan berubah kembali, tetapi nanti — saat Gunung Gede meletus, diikuti oleh tujuh gunung lainnya. Dunia terguncang. Orang Sunda diburu. Orang Sunda memaafkan. Segalanya akan membaik kembali. Satu negara bersatu kembali. Nusantara kembali jaya, karena berdirinya sang Ratu Adil. Sang Ratu Adil yang sejati.
Tapi siapa ratu itu? Dari mana asalnya ratu itu? Nanti juga kalian akan tahu. Sekarang, siarkanlah kabar tentang si anak penggembala itu!
Ayo segera melangkah! Tapi, jangan menoleh ke belakang.
---