
14/07/2025
Lahir di Rosolini, Sisilia, pada 18 Mei 1889, Francesco "Frank" Lentini bukanlah bayi biasa. Ia terlahir dengan kondisi medis langka: kembar parasit yang menempel di tulang belakangnya. Akibatnya, ia memiliki tiga kaki, empat telapak kaki, 16 jari kaki, dan bahkan dua set alat kelamin. Bagi sebagian orang, kondisi ini bisa menjadi kutukan. Tapi bagi Lentini, ini adalah anugerah yang mengubah hidupnya.
Saat dokter menyatakan bahwa mengangkat anggota tubuh tambahan akan berisiko fatal, keluarga Lentini tidak punya pilihan selain menerimanya apa adanya. Alih-alih malu atau menyembunyikan dirinya, Lentini justru memilih tampil ke depan publik. Pada usia 8 tahun, ia sudah bergabung dengan sirkus keliling di Amerika Serikat dan segera menjadi bintang pertunjukan.
Dikenal luas sebagai “The Three-Legged Man”, Lentini tidak hanya berdiri di atas panggung sebagai tontonan. Ia menampilkan atraksi yang luar biasa, termasuk menendang bola dengan kaki ketiganya. Keahliannya yang unik, dipadukan dengan pesona, kecerdasan, dan rasa humor, membuatnya dicintai penonton dan dihormati sesama seniman sirkus. Ia bahkan dijuluki “The King” oleh komunitas sideshow.
Namun, kisah Lentini bukan hanya soal tubuhnya yang berbeda. Ia menikah dengan Theresa Murray dan dikaruniai empat anak yang sehat. Dalam kehidupan sehari-hari, ia dikenal sebagai sosok ayah yang hangat dan suami yang setia. Ia hidup layaknya manusia biasa yang kebetulan memiliki satu kaki ekstra.
Saat ditanya apakah ia pernah berharap hanya memiliki dua kaki, jawabannya sungguh inspiratif:
“Tidak. Kaki ketiga saya bukan penghalang, melainkan paspor menuju kesuksesan.”
Francesco Lentini wafat pada 21 September 1966 di Florida, dalam usia 77 tahun. Meski telah tiada, namanya tetap hidup sebagai simbol penerimaan diri dan kekuatan untuk mengubah kekurangan menjadi keistimewaan.