Ira Ms

Ira Ms konten kreator
(1)

📍 Mengapa Pendaki Jarang Bertemu Ular di Puncak Gunung ?Beberapa faktor utama yang menyebabkan pendaki jarang bertemu ul...
30/05/2025

📍 Mengapa Pendaki Jarang Bertemu Ular di Puncak Gunung ?

Beberapa faktor utama yang menyebabkan pendaki jarang bertemu ular di ketinggian atau puncak gunung adalah:

1. Suhu Ekstrem:

- Dingin :
Ular adalah hewan berdarah dingin (eksoterm) yang sangat bergantung pada suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuh mereka. Di ketinggian, suhu cenderung lebih dingin. Kondisi ini membuat ular kurang aktif dan lebih sering bersembunyi di tempat-tempat yang hangat seperti celah batu atau tumpukan daun.
- Perubahan Suhu Drastis :
Fluktuasi suhu yang signifikan antara siang dan malam di ketinggian juga dapat mempengaruhi aktivitas ular. Mereka cenderung lebih aktif saat suhu lingkungan hangat.

2. Ketersediaan Makanan:

- Mangsa Terbatas : Di ketinggian, ketersediaan mangsa seperti tikus, burung kecil, ataupun serangga yang menjadi makanan utama ular cenderung lebih sedikit dibandingkan di daerah dataran rendah. Kurangnya makanan memaksa ular untuk mencari area dengan sumber makanan yang lebih melimpah.

3. Habitat yang Tidak Ideal:

- Vegetasi: Jenis vegetasi di ketinggian berbeda dengan di dataran rendah. Kurangnya tumbuhan yang lebat dan rimbun membuat ular lebih sulit untuk bersembunyi dan mencari tempat berteduh.
- Kondisi Tanah: Tanah di ketinggian cenderung lebih keras dan berbatu, sehingga tidak menyediakan tempat yang cocok bagi ular untuk menggali lubang atau membuat sarang.

4. Aktivitas Manusia:

- Jalur Pendakian: Jalur pendakian yang sering dilalui oleh pendaki membuat ular cenderung menghindari area tersebut untuk menghindari gangguan.
- Gangguan Habitat: Aktivitas pendakian dapat mengganggu habitat alami ular, sehingga mereka akan mencari tempat yang lebih tenang.

Selain faktor-faktor di atas, ada juga kemungkinan bahwa ular memang ada di ketinggian, namun sulit untuk dilihat karena:

- Kamuflase: Banyak jenis ular memiliki kemampuan kamuflase yang sangat baik, sehingga mereka dapat menyatu dengan lingkungan sekitar dan sulit dideteksi.
- Pola Aktivitas Malam: Beberapa jenis ular lebih aktif di malam hari, sehingga pendaki yang biasanya mendaki pada siang hari akan sulit untuk melihatnya.

Selain itu tambahan berikut ini kenapa pendaki jarang bertemu ular di gunung karena

- Pola Aktivitas Malam :

Beberapa jenis ular lebih aktif di malam hari, sehingga pendaki yang biasanya mendaki pada siang hari akan sulit untuk melihatnya.

- Pergerakan yang Cepat :

Ular memiliki kemampuan bergerak dengan sangat cepat, sehingga mereka dapat dengan mudah menghindar dari pandangan manusia.

Meskipun demikian, penting untuk tetap waspada saat mendaki gunung, karena selalu ada kemungkinan untuk bertemu dengan ular.

Beberapa tips untuk menghindari pertemuan dengan ular saat mendaki:

- Kenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh.

- Gunakan sepatu yang tinggi dan kuat.

- Perhatikan sekitar saat berjalan.

- Hindari berjalan di dekat semak-semak atau tumpukan batu.

- Jangan mengganggu sarang atau tempat persembunyian ular.

Dengan memahami faktor-faktor di atas dan mengikuti tips keselamatan, pendaki dapat meminimalkan risiko bertemu dengan ular saat mendaki gunung.

Semoga bermanfaat 🙏🏾

Breakwater Terpanjang di Dunia Berada di Irak dan Menjadi Kebanggaan InternasionalMengenal Breakwater Terpanjang di Duni...
30/05/2025

Breakwater Terpanjang di Dunia Berada di Irak dan Menjadi Kebanggaan Internasional

Mengenal Breakwater Terpanjang di Dunia yang terletak di Irak, sebuah karya monumental yang menjadi kebanggaan internasional. Breakwater ini berada di Pelabuhan Al-Faw di Provinsi Basra dan telah diakui oleh Guinness World Records sebagai struktur terpanjang di dunia. Dengan panjang mencapai 14,5 kilometer, bangunan ini dirancang untuk melindungi kapal dari gelombang kuat sekaligus memudahkan akses langsung menuju Pelabuhan Al-Faw tanpa perlu melalui negara lain. Pembangunannya memakan waktu lima tahun dan menghabiskan biaya sekitar 591 juta dolar. Pada April 2020, Guinness secara resmi mengesahkan pencapaian ini sebagai breakwater terpanjang di dunia, menandai kemajuan besar dalam infrastruktur maritim Irak dan kawasan Teluk Persia.

Breakwater ini tidak hanya memperkuat posisi Irak dalam perdagangan internasional tetapi juga menunjukkan kemampuan teknik dan infrastruktur negara tersebut. Keberadaan breakwater ini mampu melindungi pelabuhan dari gelombang besar dan mengurangi risiko kerusakan kapal. Selain itu, pembangunan yang memakan waktu lima tahun ini mencerminkan komitmen Irak untuk meningkatkan pelabuhan dan infrastruktur pelayaran mereka.

Sebagai karya besar infrastruktur, breakwater ini menjadi lambang kemajuan dan kemampuan teknik Irak. Keberhasilannya mempermudah pergerakan kapal dan memperkuat posisi strategis pelabuhan di kawasan Teluk Persia. Ini adalah langkah besar menuju pengembangan ekonomi dan konektivitas wilayah.

🚢🌊🏗️🌍🔝💪

Sinai menyimpan naga batu dengan mata menyala. Bukan dongeng, tapi nyata.Dragon Head Mountain, atau Gunung Kepala Naga, ...
30/05/2025

Sinai menyimpan naga batu dengan mata menyala. Bukan dongeng, tapi nyata.

Dragon Head Mountain, atau Gunung Kepala Naga, adalah formasi alam yang memukau yang terletak di Sinai Selatan, Mesir. Gunung ini dinamai demikian karena bentuknya yang menyerupai kepala naga raksasa yang muncul dari gurun berbatu. Bentuk alami ini terbentuk dari erosi angin dan air selama ribuan tahun, menciptakan kontur tajam dan cekungan yang menyerupai wajah naga.

Salah satu ciri paling misterius dari gunung ini adalah bagian yang dikenal sebagai "mata naga"—sebuah gua dalam yang tampak bersinar merah di malam hari. Banyak pengunjung awalnya mengira cahaya ini berasal dari sesuatu yang supranatural. Namun, ternyata cahaya merah tersebut adalah pantulan api unggun yang sering dibuat oleh para pendaki atau pengunjung yang berkemah di dalam gua. Meski begitu, fenomena tersebut tetap menambah aura mistis dan daya tarik gunung ini.

Dragon Head Mountain telah menjadi tempat yang populer di kalangan pencinta alam dan petualang, serta menarik minat para fotografer dan peneliti budaya lokal karena kemiripannya dengan makhluk mitos yang terkenal dalam berbagai legenda di dunia. Keindahan lanskap padang pasir yang mengelilinginya menjadikan lokasi ini tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga sarat nuansa mistis dan spekulatif tentang sejarah dan makna spiritual di balik formasinya.



⭕ Umar Mustofa Warga Tegal Lulusan Pesantren Bikin Robot Dari Onderdil Bekas Umar Mustofa (32) warga Desa Harjawinangun,...
30/05/2025

⭕ Umar Mustofa Warga Tegal Lulusan Pesantren Bikin Robot Dari Onderdil Bekas Umar Mustofa (32) warga Desa Harjawinangun, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawatengah, sang jago pembuat robot ini ternyata bukan dari jebolan sekolah Tehnik Robot, akan tetapi lulusan Pondok pesantren.

⭕ Umar pembuat replika robot telah mengikuti pameran internasional ASEAN Rural Culture Expo In The Framework Of Asean Identity, di Sleman, Yogyakarta, pada 26 Juli 2023 "Pengerjaan robot Transformer setinggi 2 meter ini tinggal finishing, sudah selesai tinggal poles sedikt saja biar kelihatan kinclong, robot ini pengerjaanya memakan waktu setengah bulan mas" tutur Umar Lebih lanjut dirinya menuturkan, jika robot yang diikutkan pada pameran kemarin, ada lima unit, akan tetapi robot yang paling besar hanya robot transformer sisanya robot ukuran kecil.

⭕ Umar, Perajin Replika Robot di Tegal Terus Berinovasi, Kini Bikin Becak Robot dari Barang Bekas. "Untung masih ada robot yang ukuran 2 meter yang sudah siap dipamerkan Kemarin, Robot transformer ini full dari bahan bekas otomotif kendaraan roda dua dan mobil," katanya.

⭕ Dirinya juga merasa bangga karena bisa membawa nama Desa Harjawinangun dan Kabupaten Tegal di kancah Internasional. "Kalau masalah hasil, itu nanti, yang penting
bisa memamerkan hasil karya sendiri itu sudah bahagia, kalau nantinya ada yang mau beli robotnya dan sesuai harga, ya akan dilepas," pungkasnya.

⭕ Sebelumnya, Umar sudah banyak membuat robot dengan berbagai ukuran dari barang bekas. Hasil karyanya sudah di jual sampai Bali hingga Korea.

⭕ Dia mengaku bisa membuat replika robot tersebut secara otodidak. Inspirasinya muncul secara tiba-tiba saat ada bahan onderdil bekasnya atau membuat sesuai.

Istri Adipati Mangkunagoro V , dari Surakarta, c.1880s_________
30/05/2025

Istri Adipati Mangkunagoro V , dari Surakarta, c.1880s

_________



29/05/2025

Kopi keju

29/05/2025

Hidup bahagia di swis

29/05/2025

Tips menjahit

🇮🇩 Gunung Daik adalah gunung tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia, dengan ketinggian sekitar 1.165 meter di a...
29/05/2025

🇮🇩 Gunung Daik adalah gunung tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia, dengan ketinggian sekitar 1.165 meter di atas permukaan laut. Terletak di Pulau Lingga, gunung ini terkenal karena memiliki tiga puncak yang mencolok: Daik, Pejantan, dan Cindai Menangis. Keunikan bentuknya menjadikan Gunung Daik sebagai simbol budaya dan identitas masyarakat Melayu, serta sering disebut dalam pantun klasik: 

*Pulau Pandan jauh ke tengah,*
> Gunung Daik bercabang tiga;
> Hancur badan dikandung tanah,
Budi yang baik dikenang juga.

🌄 Keunikan Gunung Daik
• Tiga Puncak yang Ikonik: Puncak tertinggi disebut Daik, puncak tengah Pejantan, dan puncak terendah Cindai Menangis. Dari kejauhan, bentuknya menyerupai gigi naga, sehingga kadang disebut juga sebagai “Gunung Gigi Naga”. 
• Legenda Patahnya Puncak: Menurut cerita rakyat, salah satu puncak Gunung Daik patah dan jatuh ke laut, membentuk Pulau Pandan. Legenda ini menambah aura mistis dan budaya pada gunung tersebut. 
• Warisan Budaya Takbenda: Pada tahun 2021, legenda Gunung Daik ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh pemerintah Indonesia, mengakui pentingnya dalam sejarah dan budaya Melayu. 

🧭 Lokasi dan Aksesibilitas

Gunung Daik terletak di Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Meskipun tidak sepopuler gunung-gunung lain di Indonesia, Gunung Daik menarik minat wisatawan, terutama dari komunitas Melayu di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. 

🧗‍♂️ Pendakian dan Wisata

Pendakian ke puncak Gunung Daik cukup menantang karena medan yang curam dan berbatu. Namun, bagi para pendaki yang berpengalaman, pemandangan dari atas menawarkan panorama laut dan pulau-pulau di sekitarnya yang menakjubkan. 

🏛️ Signifikansi Budaya

Gunung Daik tidak hanya penting secara geografis tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi. Ia sering disebut dalam sastra Melayu dan menjadi simbol dalam lambang Kabupaten Lingga. Keberadaannya memperkuat identitas dan kebanggaan masyarakat setempat terhadap warisan budaya mereka.

Kisah Gunung Daik Bercabang Tiga adalah cerita rakyat terkenal dari Kepulauan Riau, khususnya dari Pulau Lingga. Gunung ini memang nyata dan menjadi simbol penting dalam budaya Melayu. Cerita ini mengandung unsur sejarah, legenda, dan nilai moral yang mendalam.

🌄 Ringkasan Kisah

Di Pulau Lingga, berdiri sebuah gunung megah bernama Gunung Daik, yang memiliki tiga cabang atau puncak. Dari bentuk gunung inilah muncul ungkapan:

“Gunung Daik bercabang tiga, patah satu tinggal dua.”

Menurut cerita rakyat, gunung ini dahulu menjadi tempat bersemayamnya roh-roh penjaga kerajaan Melayu. Dikisahkan, Gunung Daik dulunya hanya memiliki satu puncak. Namun karena pertikaian antara tiga putera raja yang ingin memperebutkan takhta, gunung tersebut seolah-olah “terbelah” menjadi tiga cabang sebagai lambang perpecahan dan ambisi kekuasaan.

Dalam versi lain, tiga cabang gunung itu dikaitkan dengan persaudaraan tiga raja yang memerintah wilayah berbeda namun berasal dari satu keturunan Melayu yang sama, yakni Johor, Pahang, dan Lingga.

📜 Makna Simbolik
• Tiga cabang: Melambangkan kekuasaan Melayu yang dulunya satu, namun kemudian terpecah karena perebutan kekuasaan atau penjajahan asing.
• “Patah satu tinggal dua”: Ungkapan ini sering dipakai untuk menunjukkan semangat bahwa meskipun ada yang hilang atau hancur, masih ada harapan yang tersisa.

🏛️ Gunung Daik dalam Sastra dan Budaya

Gunung Daik juga terkenal karena disebut dalam pantun klasik Melayu:

Pulau Pandan jauh ke tengah,
Gunung Daik bercabang tiga;
Hancur badan dikandung tanah,
Budi yang baik dikenang juga.

Pantun ini sangat populer dan sering digunakan dalam pidato, sastra, dan pembelajaran bahasa Melayu untuk menekankan pentingnya budi pekerti yang abadi meskipun tubuh sudah tiada.

Foto ilustrasi Gunung Daik Bercabang Tiga

Gara-gara 1 Wanita, Amangkurat I tega sekap lalu bantai 40-an selirnyaKisah asmara Amangkurat I dan Ratu Mas Malang begi...
29/05/2025

Gara-gara 1 Wanita, Amangkurat I tega sekap lalu bantai 40-an selirnya

Kisah asmara Amangkurat I dan Ratu Mas Malang begitu tragis. Karena wanita ini, Amangkurat I tega sekap 42 selirnya lalu membantai mereka semua.

Amangkurat I naik takhta pada 1647 menggantikan sang ayah, Sultan Agung. Saat berkuasa, dia didampingi permaisuri Ratu Kulon, yang merupakan putri Pangeran Pekik dari Surabaya.

Dari Ratu Kulon lahir Raden Mas Rohmat yang sejak kecil memang tinggal di Surabaya bersama sang kakek. Sayang, Ratu Kulon tak berusia panjang.

Amangkurat I pun mencari pendamping baru -- yang ternyata sudah punya 40an selir. Tapi hanya satu selir kesayangannya, Ratu Mas Malang yang awalnya adalah istri seorang dalang.

Tapi sayang juga, Ratu Malang meninggal dunia. Amangkurat I pun mencurigai ke-40 selirnya bersekongkol untuk membunuhnya.

Mereka lalu disekap dan membantai mereka semua. Beberapa sumber menggambarkan bagaimana sedihnya Amangkurat I saat selir kinasihnya Ratu Mas Malang meninggal dunia.

Penerus Sultan Agung itu disebut bertahun-tahun tidak bisa menerima kematian wanita yang awalnya adalah seorang pesinden itu. Hingga datanglah peristiwa mistis yang membuat Sang Sunan merelakan Ratu Mas Malang.

---

Suatu ketika Amangkurat I memerintahkan bawahannya mencari wanita yang kelak akan dijadikan selir baru. Amangkurat I kemudian bertemu Dalang Wayah, yang ternyata mempunyai seorang putri yang sangat cantik.

Tapi sayang, sang putri sudah bersuami, juga seorang dalang, namanya Dalang Panjang Mas. Nama putri Dalang Wayah adalah Ratu Mas Malang, ketika itu sedang hamil dua bulan.

Amangkurat I sudah kadung terpikat dengan kecantikan Ratu Malang, dia memerintahkan pasukannya membawa paksa Ratu Malang ke keraton.

Singkat cerita, Ratu Mas Malang ditetapkan sebagai selir kinasih Amangkurat I. Di istana, Ratu Malang melahirkan putra hasil hubungannya dengan Dalang Panjang, diberi nama Pangeran Natabrata atau Raden Resika.

Ada yang menyebut bahwa diam-diam Amangkurat I memerintahkan pasukannya membunuh Dalang Panjang.

Sementara versi lain menyebut bahwa suatu hari Amangkurat I mengundang rombongan Dalang Panjang pentas di keraton. Di pertengahan acara, Dalang Panjang dan rombongan dibunuh, menyisakan Ratu Mas Malang serorang yang harus menerima tawaran jadi selir Amangkurat I.

Tak lama kemudian, Ratu Malang meninggal dunia, diduga karena penyakit muntaber, diduga juga ada kerabat keraton yang meracuninya. Amangkurat I sendiri percaya, ada yang tidak beres dengan kematian selir kinasihnya tersebut.

Sembari memerintahkan pasukannya membangun makam khusus untuk Ratu Malang, Amangkurat I juga ingin para abdi dan selir keraton yang dicurigainya dibunuh satu per satu. Caranya diikat dan dikurung dalam suatu rumah, tidak diberi makan selama berhari-hari, hingga tewas kelaparan.

Menurut catatan HJ de Graaf, ada kekhawatiran dari pihak keraton jika nantinya raja mengalihkan status Putra Mahkota kepada anak tirinya, Pangeran Natabrata. Masih menurut de Graaf, sempat terjadi dua kali percobaan pembunuhan terhadap putra mahkota dengan racun.

"Penemuan Mengejutkan: Pin Topi Emas dari Tahun 1485 yang Mungkin Milik Raja Edward IV"Di sebuah ladang tenang di Inggri...
29/05/2025

"Penemuan Mengejutkan: Pin Topi Emas dari Tahun 1485 yang Mungkin Milik Raja Edward IV"

Di sebuah ladang tenang di Inggris, detektor logam biasa mengeluarkan bunyi nyaring. Namun, apa yang ditemukan bukan sekadar artefak biasa melainkan sebuah pin topi emas dari abad ke-15 yang langsung memikat perhatian para sejarawan.

Benda kecil berlapis emas itu diperkirakan berasal dari sekitar tahun 1485, masa yang penuh gejolak di Inggris: era akhir Perang Mawar dan runtuhnya dinasti York. Yang mengejutkan, desain pin itu mewah, berlapis emas, dan dihiasi lambang kerajaan menunjukkan bahwa itu mungkin milik Raja Edward IV atau seseorang sangat dekat dengannya.

Edward IV adalah raja yang memerintah dua kali, terkenal karena kekuatannya di medan perang dan perannya dalam memulai stabilisasi pasca-perang sipil. Jika pin ini benar miliknya, maka kita sedang melihat sepotong kecil sejarah kerajaan yang hilang selama lebih dari lima abad dan baru kini muncul kembali.

Penemuan ini bukan hanya tentang benda berharga, tapi jendela menuju masa lalu, membangkitkan kisah kerajaan, intrik, dan kejayaan yang sempat terkubur oleh waktu.



Sumber:
British Museum Portable Antiquities Scheme (PAS)

Monumen Sunyi dari Zaman Purba: Tulang Belakang Raksasa yang Membeku dalam WaktuDi tengah ngarai dan lanskap tandus Amer...
29/05/2025

Monumen Sunyi dari Zaman Purba: Tulang Belakang Raksasa yang Membeku dalam Waktu

Di tengah ngarai dan lanskap tandus Amerika Barat, berdiri barisan tulang belakang yang menjulang, seperti gerigi batu yang mengarah ke langit. Namun ini bukan tebing biasa ini adalah sisa-sisa dari makhluk kolosal yang menjelajahi Bumi lebih dari 145 juta tahun yang lalu, kemungkinan besar adalah sauropoda dari periode Jura Akhir atau mungkin Elasmosaurus, penguasa laut purba.

Foto lawas dengan nuansa sepia ini adalah jendela ke masa awal paleontologi, ketika ilmuwan dan pemburu fosil pertama mulai menggali misteri yang telah lama tersembunyi di bawah lapisan bumi. Para pria berdiri kecil di samping struktur tulang itu, seolah memberi penghormatan pada sisa-sisa legenda geologis yang perlahan-lahan terangkat dari tidur panjangnya.

Zaman Keemasan Paleontologi, atau sering disebut sebagai Bone Wars, adalah era penuh gairah dan persaingan sengit antara para ahli seperti Edward Drinker Cope dan Othniel Charles Marsh. Dalam ambisi mereka untuk menemukan dan menamai spesies baru, mereka menggali ribuan fosil dari wilayah Amerika Baratbmembuka bab pertama dalam ensiklopedia kehidupan purba di Bumi.

Tulang belakang yang monumental ini bukan sekadar penemuan ilmiah. Ia adalah jejak nyata sejarah biologis, membuktikan bahwa dunia kita pernah dihuni oleh makhluk-makhluk yang ukurannya tak terbayangkan. Sauropoda, misalnya, bisa mencapai panjang 30 meter lebih, dengan leher menjulang seperti menara pengintai, memakan vegetasi dari pucuk pohon yang bahkan gajah pun tak bisa raih.

Sementara jika itu adalah Elasmosaurus, maka ini adalah predator laut dengan leher super panjang yang berenang di lautan dangkal purba Amerika, dengan tubuh ramping namun mematikan simbiosis sempurna antara keanggunan dan kekuatan.

Kini, fosil-fosil seperti ini bukan hanya artefak sains, tetapi pengingat sunyi bahwa dunia telah berubah berkali-kali lipat, dan bahwa lapisan bumi yang kita injak menyimpan kisah yang lebih panjang dari sejarah manusia itu sendiri.





Sumber:
Smithsonian National Museum of Natural History – Dinosaur Discovery Archives

Address

Bekasi

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Ira Ms posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share