Ahmad Haris sp 3

Ahmad Haris sp 3 fanpage ini berisi tentang Vidio seputar kelapa sawit unggul PPKS dumpy, PPKS Simalungun,PPKS yagambi,sain 4, seusupreme dll
(1)

Langsung besar buahnya seusupreme
11/12/2025

Langsung besar buahnya seusupreme

11/12/2025

Dosis pupuk borat sesuai dengan rekomendasi PPKS Medan dari TBM 1 hingga tbm 3

Mantap juga seusupreme di perbukitan
11/12/2025

Mantap juga seusupreme di perbukitan

11/12/2025

Review varietas dxp seusupreme , cukup dikastrasi sekali langsung besar buahnya

11/12/2025

Dilihat 6 bulan sekali sekarang sudah montok montok buahnya

Contoh tandan sawit varietas PPKS Simalungun tahun tanam 2018
11/12/2025

Contoh tandan sawit varietas PPKS Simalungun tahun tanam 2018

Alang-alang, Pakis Resam, dan Anakan Kayu merupakan gulma yang wajib dikendalikan secara total (disemprot herbisida tota...
10/12/2025

Alang-alang, Pakis Resam, dan Anakan Kayu merupakan gulma yang wajib dikendalikan secara total (disemprot herbisida total) di kebun kelapa sawit karena beberapa alasan kritis berikut:

1. Alang-alang (Imperata cylindrica)

· Kompetisi Ekstrem: Akar serabutnya yang padat dan dalam menyedot air dan unsur hara (terutama N, K) secara agresif, bersaing langsung dengan akar sawit yang juga serabut.
· Alelopati: Mengeluarkan senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain.
· Pemicu Kebakaran: Daun keringnya sangat mudah terbakar, membahayakan kebun terutama di musim kemarau.
· Perbanyakan Sangat Cepat: Menyebar melalui rimpang (akar bawah tanah) yang sulit dicabut manual. Satu potong rimpang bisa tumbuh menjadi tanaman baru.
· Inang Hama & Penyakit: Menjadi tempat persembunyian dan perkembangbiakan hama seperti tikus dan penggerek batang.

2. Pakis Resam (Dicranopteris linearis atau Gleichenia linearis)

· Pembentuk Lapisan Padat: Membentuk tudung (kanopi) rapat di permukaan tanah, menghalangi sinar matahari dan menekan pertumbuhan cover crop (penutup tanah) yang bermanfaat.
· Asamifikasi Tanah: Serasahnya sulit terurai, bersifat asam, dan dapat menurunkan pH tanah, mengurangi ketersediaan hara untuk sawit.
· Menghambat Infiltrasi Air: Lapisan pakis tebal menghalangi air hujan masuk ke dalam tanah, meningkatkan aliran permukaan dan erosi.
· Kompetisi Ruang & Hara: Sistem perakaran yang luas dan padat bersaing kuat dengan sawit.

3. Anakan Kayu (Pohon Pionir/Semak Berkayu)

· Kompetisi Langsung yang Parah: Akar tunggangnya menembus dalam, bersaing langsung dengan sawit untuk air dan hara (terutama di lapisan tanah bawah), bahkan pada sawit dewasa.
· Penghalang Fisik & Sinar: Menghalangi sinar matahari, menghambat sirkulasi udara, dan menyulitkan operasional panen dan pemupukan.
· Penyedot Hara Berat: Sebagian jenis kayu (seperti Melastoma, Senduduk) adalah pemakaian hara yang sangat berat, terutama fosfor.
· Inang Potensial: Dapat menjadi inang bagi penyakit seperti Ganoderma (busuk pangkal batang) dan hama penggerek.

Mengapa Harus "Disemprot Total"?

Konsep "pengendalian gulma selektif" di kebun sawit biasanya membiarkan cover crop berdaun lebar (seperti Asystasia, Mikania, atau kacangan) yang bermanfaat untuk mencegah erosi, menyuburkan tanah, dan tidak bersaing kuat. Namun, ketiga jenis gulma di atas termasuk dalam kategori gulma berbahaya (noxious weeds) karena:

1. Kemampuan Bertahan Hidup (Survival) Tinggi: Mereka dapat bertahan dan mendominasi bahkan dalam kondisi naungan (di bawah tajuk sawit).
2. Dampak Ekonomis Langsung: Penurunan produksi Tandan Buah Segar (TBS) bisa signifikan (10-40%) jika dibiarkan.
3. Sulit Dikendalikan Secara Mekanis: Pemotongan atau pencabitan justru sering merangsang pertumbuhan lebih agresif (khususnya alang-alang dan resam).
4. Biaya Pengendalian Jangka Panjang Lebih Tinggi: Jika tidak diberantas tuntas, biaya tenaga kerja untuk kendali manual akan membengkak.

Strategi yang Direkomendasikan:

· Herbisida Sistemik Total seperti glifosat (dengan takaran tepat) biasanya digunakan karena mampu membunuh hingga ke akar/rimpang.
· Aplikasi Spot Spray/Selective Spray: Disemprotkan khusus hanya pada gulma sasaran untuk meminimalkan dampak pada cover crop yang menguntungkan dan lingkungan.
· Timing yang Tepat: Dilakukan saat gulma sedang aktif tumbuh (musim hujan) dan sebelum persaingan menjadi terlalu kritis.
· Integrated W**d Management: Kombinasi dengan cara mekanis (jika populasi rendah) dan pemanfaatan cover crop kompetitif untuk menekan kembalinya gulma-gulma ini.

Kesimpulan

Ketiga gulma ini wajib diberantas total karena sifatnya yang sangat invasif, kompetitif, dan merugikan baik secara langsung (produksi) maupun tidak langsung (lingkungan mikro dan operasional). Pengendaliannya adalah investasi untuk menjaga kesehatan dan produktivitas kebun sawit jangka panjang.

Waktu yang tepat kelapa sawit bisa dihentikan kastrasi
10/12/2025

Waktu yang tepat kelapa sawit bisa dihentikan kastrasi

Akibat banyak buah mentah  di sortir 1 ton
09/12/2025

Akibat banyak buah mentah di sortir 1 ton

Alasan Kombinasi Rock Phosphate (RP) dan Dolomit Dianjurkan Sebagai Pupuk Dasar Saat Menanam SawitKombinasi Rock Phospha...
09/12/2025

Alasan Kombinasi Rock Phosphate (RP) dan Dolomit Dianjurkan Sebagai Pupuk Dasar Saat Menanam Sawit

Kombinasi Rock Phosphate (RP/Fosfat Alam) dan Dolomit (Kapur Magnesium) dalam pemupukan dasar kelapa sawit baru tanam adalah sebuah strategi sinergis yang menangani dua masalah utama tanah secara bersamaan, sehingga menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal. Berikut penjelasan mendetail alasannya:

1. Menciptakan Lingkungan Kimia Tanah yang Optimal (Sinergi Utama)

Ini adalah alasan paling penting dari kombinasi ini.

· RP membutuhkan kondisi asam untuk melarut: Seperti dijelaskan sebelumnya, RP hanya melepaskan fosfor (P) secara efektif dalam tanah masam (pH rendah, sekitar 4.5-5.5).
· Kebanyakan lahan sawit baru terlalu asam: Lahan gambut atau mineral masam (Ultisol, Oxisol) yang biasa untuk sawit sering memiliki pH sangat rendah (< 4.0). Pada tingkat keasaman ekstrem ini, meski RP bisa larut, unsur-unsur beracun seperti Aluminium (Al³⁺) dan Mangan (Mn²⁺) juga larut dan dapat meracuni akar bibit muda yang sensitif.
· Peran Dolomit: Dolomit (CaMg(CO₃)₂) berfungsi menetralkan keasaman berlebihan dan menurunkan kadar racun Al/Mn.
· Keseimbangan yang Dicapai: Kombinasi ini bukan menaikkan pH hingga netral, tetapi mengoptimalkannya ke kisaran 5.0 - 5.5. Pada pH ini:
· Toksisitas Al/Mn sudah sangat berkurang, sehingga akar bisa tumbuh sehat.
· Kondisi tetap cukup asam bagi RP untuk terus terdekomposisi dan melepaskan P.
· Ketersediaan hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S) secara umum berada pada kondisi optimal.

2. Penyediaan Hara Esensial yang Komplementer

Kedua bahan ini menyediakan hara makro sekunder yang sangat dibutuhkan sawit sejak dini:

· Dolomit menyediakan:
· Kalsium (Ca): Penting untuk pembentukan dinding sel dan integritas membran sel, memperkuat jaringan batang dan akar. Kalsium juga meningkatkan ketahanan terhadap penyakit.
· Magnesium (Mg): Merupakan inti molekul klorofil. Kekurangan Mg sejak dini akan menghambat fotosintesis dan menyebabkan daun menguning. Mg juga berperan dalam aktivasi enzim.
· RP menyediakan:
· Fosfor (P): Untuk energi (ATP), pembelahan sel, dan perkembangan sistem perakaran yang kuat.

Dengan kombinasi ini, empat hara kunci (P, Ca, Mg, plus koreksi pH) diberikan sekaligus, membangun fondasi nutrisi yang lengkap.

3. Meningkatkan Efisiensi Penyerapan Hara Lain

Tanah yang terlalu asam (pH sangat rendah) tidak hanya menghambat pelarutan RP, tetapi juga menyebabkan:

· Fospor dari pupuk lain (jika ada) akan terikat kuat oleh Al/Fe.
· Unsur hara seperti Mo menjadi tidak tersedia.
· Aktivitas mikroorganisme menguntungkan (termasuk pelarut P dan pemfiksasi N) terhambat.

Dengan koreksi pH parsial oleh dolomit, efisiensi penyerapan semua hara yang diaplikasikan (baik saat tanam maupun di pemupukan berikutnya) menjadi jauh lebih tinggi. Investasi kecil pada dolomit di awal akan meningkatkan efisiensi semua pupuk yang diberikan kemudian.

4. Merangsang Pertumbuhan Akar yang Lebih Cepat dan Sehat

· P dari RP merangsang pembentukan akar baru.
· Ca dari Dolomit memperkuat struktur dinding sel akar, membuatnya lebih tahan terhadap penetrasi patogen dan tekanan mekanis tanah.
· Akar yang sehat dan berkembang cepat adalah kunci bagi bibit sawit untuk mengakses air dan hara lebih dalam, meningkatkan ketahanan terhadap cekaman kekeringan di musim kemarau.

Rekomendasi dan Cara Aplikasi yang Tepat:

Kombinasi ini hanya efektif jika diaplikasikan dengan benar:

1. Timing dan Penempatan: Keduanya diberikan bersamaan saat tanam, dicampur dengan tanah topsoil/tanah galian bagian atas dan bahan organik (seperti tandan kosong/EFB yang sudah dikomposkan) di dalam lubang tanam sebelum bibit dimasukkan.
2. Dosis: Bergantung pada rekomendasi tanah (uji tanah sangat dianjurkan). Secara umum:
· Dolomit: 500 - 1000 gram per lubang tanam. Dosis tepat berdasarkan Al-dd (Aluminium dapat dipertukarkan) dari hasil analisis tanah.
· RP: 250 - 500 gram per lubang tanam.
3. Pentingnya Bahan Organik: Penambahan bahan organik sangat disarankan karena:
· Menyediakan makanan bagi mikroba pelarut RP.
· Asam-asam organik hasil dekomposisinya membantu melarutkan RP.
· Meningkatkan daya ikat air dan struktur tanah.
4. Tidak Mengganti Pupuk Lain: Kombinasi RP + Dolomit adalah pupuk dasar. Pupuk cepat tersedia seperti Urea/ZA (sumber N) dan KCl (sumber K) biasanya tetap diperlukan dalam dosis kecil di pemupukan susulan beberapa bulan setelah tanam, karena N dan K mudah tercuci.

Kesimpulan:

Kombinasi Rock Phosphate dan Dolomit adalah rekomendasi pupuk dasar sawit yang brilian karena menciptakan "lingkungan rhizosfer (zona perakaran) yang ideal" sejak hari pertama. Strategi ini:

1. Mengoreksi keasaman ekstrem (dengan Dolomit) tanpa menghilangkan kondisi asam yang dibutuhkan RP.
2. Menyediakan paket hara komplementer (P, Ca, Mg) untuk fondasi pertumbuhan.
3. Meningkatkan efisiensi penyerapan hara secara keseluruhan.
4. Merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan tanah dan tanaman.

Dengan kata lain, kombinasi ini memperbaiki rumah (tanah) sekaligus menyediakan bekal makanan (hara) untuk bibit sawit, sehingga tanaman memiliki peluang terbaik untuk tumbuh dengan vigor dan mencapai produksi optimal di masa depan.

Ini alasannya lebih s**a memupuk menggunakan pupuk NPK dibandingkan pupuk tunggal Berikut adalah alasan-alasan mengapa p...
09/12/2025

Ini alasannya lebih s**a memupuk menggunakan pupuk NPK dibandingkan pupuk tunggal

Berikut adalah alasan-alasan mengapa pupuk NPK (pupuk majemuk) sering dianggap lebih baik atau lebih praktis dibandingkan pupuk tunggal (seperti Urea, SP-36, atau KCl) dalam banyak kondisi pertanian modern:

1. Efisiensi Waktu dan Tenaga

· NPK: Dalam satu kali aplikasi, tanaman langsung mendapatkan tiga unsur hara makro utama (Nitrogen, Fosfor, Kalium) secara bersamaan.
· Pupuk Tunggal: Perlu aplikasi terpisah untuk setiap jenis pupuk (misal: Urea untuk N, SP-36 untuk P, dan KCl untuk K), yang membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga kerja.

2. Ketepatan Komposisi dan Konsistensi

· NPK: Memiliki rasio N-P-K yang tetap dan tercantum pada kemasan (misal, 13-8-27 atau 15-15-15). Ini memudahkan petani dalam merencanakan pemupukan sesuai kebutuhan tanaman.
· Pupuk Tunggal: Petani harus menghitung dan mencampur sendiri perbandingannya. Kesalahan dalam pencampuran dapat menyebabkan ketidakseimbangan hara.

3. Keseragaman Distribusi Hara

· NPK: Setiap butir pupuk memiliki komposisi yang sama, sehingga saat disebar, ketiga unsur hara akan tersebar merata di lahan.
· Pupuk Tunggal: Jika dicampur secara manual, sering terjadi pemisahan butiran karena perbedaan ukuran dan berat jenis. Akibatnya, penyebaran menjadi tidak merata (ada area dapat N saja, P saja, atau K saja).

4. Sinkronisasi Kebutuhan Tanaman

· Tanaman membutuhkan unsur hara secara bersamaan, bukan bergantian. Unsur-unsur tersebut saling mendukung:
· N untuk pertumbuhan vegetatif (daun, batang).
· P untuk perkembangan perakaran dan pembungaan.
· K untuk penguatan jaringan, transportasi hasil fotosintesis, dan ketahanan terhadap stres.
Pemberian NPK menjamin ketersediaan ketiganya pada fase pertumbuhan kritis.

5. Mengurangi Risiko Kerusakan Tanah dan Kehilangan Hara

· NPK: Sering diformulasi dalam bentuk butiran yang lebih stabil (seperti dalam pupuk majemuk fused atau compound), sehingga mengurangi penguapan (volatilisasi) Nitrogen atau fiksasi Fosfor oleh tanah.
· Pupuk Tunggal: Urea (N) sangat mudah menguap jika tidak segera dibenamkan. Fosfat (P) dari SP-36 juga cepat terikat oleh mineral tanah (terutama tanah asam) menjadi tidak tersedia bagi tanaman.

6. Efisiensi Biaya Transportasi dan Penyimpanan

· Membeli satu karung NPK lebih praktis dan seringkali lebih murah dari segi biaya logistik dibandingkan membeli dan menyimpan tiga jenis karung pupuk tunggal yang berbeda.

Kapan Pupuk Tunggal Lebih Diunggulkan?

Pupuk tunggal tetap memiliki tempatnya, terutama dalam situasi:

· Koreksi defisiensi spesifik: Jika tanah sudah kaya akan P dan K tetapi sangat kekurangan N, maka cukup diberikan Urea saja.
· Precision farming: Pada pertanian presisi, pemupukan disesuaikan dengan peta kebutuhan hara yang detail di setiap bagian lahan. Pupuk tunggal memungkinkan koreksi yang sangat spesifik.
· Kebutuhan khusus fase pertumbuhan: Misal, fase awal vegetatif butuh N tinggi (lebih banyak Urea), fase pembungaan butuh P tinggi (lebih banyak SP-36), dan fase pengisian buah butuh K tinggi (lebih banyak KCl).
· Pertimbangan ekonomis: Harga per kilogram hara murni dari pupuk tunggal sering lebih murah daripada yang terkandung dalam NPK.

Kesimpulan

Pupuk NPK lebih unggul dalam aspek kepraktisan, efisiensi aplikasi, dan menjamin ketersediaan hara secara seimbang dan serempak bagi tanaman. Ini sangat cocok untuk pertanian skala luas, petani dengan tenaga kerja terbatas, atau untuk tanaman dengan kebutuhan hara yang seimbang.

Pupuk tunggal lebih unggul untuk mengatasi masalah kesuburan tanah yang spesifik, dalam sistem pertanian presisi, atau untuk memenuhi kebutuhan tanaman pada fase-fase pertumbuhan tertentu. Penggunaannya memerlukan pengetahuan dan analisis tanah yang lebih mendalam.

Rekomendasi: Kombinasi terbaik adalah dengan melakukan analisis tanah terlebih dahulu untuk mengetahui status hara di lahan, kemudian menentukan apakah akan menggunakan NPK dengan rasio tertentu, atau kombinasi NPK dengan pupuk tunggal untuk menyesuaikan dosis secara tepat.

09/12/2025

Ini alasannya mengapa pH tanah dimusim hujan bisa menurun

Address

Bengkulu

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Ahmad Haris sp 3 posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share