Rafi'i Enterprise

Rafi'i Enterprise “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain” (HR. Ahmad)
semoga kita bisa mencapainya, aamiin🤲🤲

Betul Tuan Guru
12/11/2025

Betul Tuan Guru

ABU QILABAH, MENGAJARKAN SABAR DAN SYUKUR KEPADA ALLAHBagi yang sering mengamati isnad hadits, nama Abu Qilabah tidaklah...
12/11/2025

ABU QILABAH, MENGAJARKAN SABAR DAN SYUKUR KEPADA ALLAH

Bagi yang sering mengamati isnad hadits, nama Abu Qilabah tidaklah asing, karena sering disebutkan dalam isnad-isnad hadits. Beliau bernama ‘Abdullah bin Zaid al Jarmi, salah seorang dari para ahli ibadah dan ahli zuhud yang berasal dari al Bashroh. Beliau meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik dan sahabat Malik bin al Huwairits Radhiyallahu anhuma. Beliau wafat di Negeri Syam pada tahun 104 Hijriah, yaitu pada masa kekuasaan Yazid bin ‘Abdil-Malik.

Suatu ketika, ‘Abdullah bin Muhammad berkata:
"Aku keluar menuju tepi pantai untuk memantau kawasan pantai (dari kedatangan musuh). Tatkala tiba di tepi pantai, tiba-tiba aku telah berada di sebuah dataran lapang di suatu tempat (di tepi pantai). Di dataran tersebut ada sebuah kemah, yang di dalamnya terdapat seseorang yang telah buntung kedua tangan dan kedua kakinya. Pendengarannya telah lemah dan matanya telah rabun. Tidak satu anggota tubuhnyapun yang bermanfaat baginya, kecuali lisannya. Orang itu berkata :

اللَّهُمَّ أَوْزِعْنِي أَنْ أحمدك حمدا أكافىء بِهِ شُكْرَ نِعْمَتِكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيَّ ، وَفَضَّلْتَنِي على كَثِيرٍ من خَلَقْتَ تَفْضِيلا

“Ya, Allah. Tunjukilah aku agar aku bisa memuji-Mu, sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan Engkau sungguh telah melebihkan aku di atas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan.”

‘Abdullah bin Muhammad berkata,
”Demi Allah, aku akan mendatangi orang ini, dan aku akan bertanya kepadanya bagaimana ia bisa mengucapkan perkataan ini. Apakah ia memahami dan mengetahui yang diucapkannya itu? Ataukah ucapannya itu ilham yang diberikan kepadanya?”

Abdullah pun mendatangi, lalu mengucapkan salam kepadanya. Dan berkata kepadanya: “Aku mendengar engkau berkata memuji Allah sampai lisanmu basah oleh pujian, Nikmat manakah yang telah Allah anugerahkan kepadamu, sehingga engkau memuji Allah atas nikmat tersebut? Kelebihan apakah yang telah Allah anugerahkan kepadamu, sehingga engkau menysukurinya?”

Orang itu menjawab:
"Tidakkah engkau melihat yang telah dilakukan Robbku kepadaku? Demi Allah, seandainya Ia mengirim halilintar kepadaku sehingga membakar tubuhku, atau memerintahkan gunung-gunung untuk menindihku sehingga menghancurkan tubuhku, atau memerintahkan laut untuk menenggelamkan aku, atau memerintahkan bumi untuk menelan tubuhku, maka tidaklah semua itu, kecuali semakin membuat aku bersyukur kepada-Nya, karena Ia telah memberikan kenikmatan kepadaku berupa lidahku ini.

Namun, wahai hamba Allah.. Engkau telah mendatangiku, maka aku perlu bantuanmu. Engkau telah melihat keadaanku. Aku tidak mampu untuk membantu diriku sendiri atau mencegah diriku dari gangguan. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku memiliki seorang anak yang selalu melayaniku. Saat tiba waktu sholat, ia mewudhukan aku. Jika aku lapar, ia menyuapiku. Jika aku haus, ia memberi aku minum. Namun sudah tiga hari ini aku kehilangan dirinya, maka tolonglah engkau mencari kabar tentangnya. Semoga Allah merahmati engkau."

Abdullah berkata, ”Demi Allah, tidaklah seseorang berjalan menunaikan keperluan seorang saudaranya, dan ia memperoleh pahala yang sangat besar di sisi Allah, lantas pahalanya lebih besar dari seseorang yang berjalan untuk menunaikan keperluan dan kebutuhan orang yang seperti engkau".

Maka Abdullah pun berjalan mencari anak orang tersebut, hingga tidak jauh dari tempat itu, sampai di suatu gudukan pasir. Tiba-tiba dia mendapati anak orang tersebut telah diterkam dan dimakan binatang buas. Dalam hati kecilnya berkata,”Bagaimana aku mengabarkan kejadian ini kepada orang tersebut?”

Tatkala Abdullah tengah kembali menuju orang tersebut, maka terlintas di benaknya kisah Nabi Ayyub Alaihissallam.

Begitu menemui orang tersebut, maka diapun mengucapkan salam kepadanya. Dia menjawab salam dan bertanya, ”Bukankah engkau orang yang tadi menemuiku?”

Dia menjawab, ”Benar.”

Orang tua itu bertanya,”Bagaimana dengan permintaanku kepadamu untuk membantuku?”

Abdullah pun berkata kepadanya, ”Engkau lebih mulia di sisi Allah ataukah Nabi Ayyub Alaihissallam ?”

Ia menjawab, ”Tentu Nabi Ayyub Alaihissallam.”

Kemudian Abdullah bertanya, ”Tahukah engkau cobaan yang telah diberikan Allah kepada Nabi Ayyub? Bukankah Allah telah mengujinya dengan hartanya, keluarganya, serta anaknya?”

Orang itu menjawab,”Tentu aku tahu.”

Abdullah lanjut bertanya, ”Bagaimanakah sikap Nabi Ayyub dengan cobaan tersebut?”
Ia menjawab,”Nabi Ayyub bersabar, bersyukur, dan memuji Allah.”

Abdullah berkata, ”Tidak hanya itu, bahkan ia dijauhi oleh karib kerabatnya dan sahabat-sahabatnya.”
Ia menimpali, ”Benar.”
Abdullah bertanya, ”Bagaimanakah sikapnya?”
Ia menjawab,”Ia bersabar, bersyukur dan memuji Allah.”

Abdullah menanggapinya, ”Tidak hanya itu, Allah menjadikan ia menjadi bahan ejekan dan gunjingan orang-orang yang lewat di jalan, tahukah engkau tentang hal itu?”
Ia menjawab, "Iya.”

Aku bertanya, " Bagaimanakah sikap Nabi Ayyub?”

Ia menjawab, ”Ia bersabar, bersyukur, dan memuji Allah. Langsung saja jelaskan maksudmu. Semoga Allah merahmatimu.”

Abdullah (pun) berkata,
”Sesungguhnya putramu telah aku temukan di antara gundukan pasir dalam keadaan telah diterkam dan dimakan binatang buas. Semoga Allah melipatgandakan pahala bagimu dan menyabarkan engkau.”

Orang itu berkata, ”Segala puji bagi Allah yang tidak menciptakan bagiku keturunan yang bermaksiat kepada-Nya, lalu Ia menyiksanya dengan api neraka,” kemudian ia berkata,”Inna lillah wa inna ilaihi roji’un,” lalu ia menarik nafas yang panjang, kemudian meninggal dunia.

Abdullah mengucap, ”Inna lillah wa inna ilaihi roji’un.”

"Besar musibahku orang seperti ini, jika aku biarkan begitu saja maka akan dimakan binatang buas. Dan jika aku hanya duduk, maka aku tidak bisa melakukan apa-apa".

Lalu Abdullah pun menyelimutinya dengan kain yang ada di tubuhnya dan duduk di dekat kepalanya sambil menangis.

Tiba-tiba datang kepadanya empat orang dan berkata kepadaku: “Wahai ‘Abdullah. Ada apa denganmu? Apa yang telah terjadi?”

Dia pun menceritakan kepada mereka yang telah dia alami. Lalu mereka berkata, ”Bukalah wajah orang itu, siapa tahu kami mengenalnya!”

Diapun membuka wajahnya, lalu merekapun bersungkur mencium keningnya, mencium kedua tangannya, lalu mereka berkata:

“Demi Allah, matanya selalu tunduk dari melihat hal-hal yang diharamkan Allah. Demi Allah, tubuhnya selalu sujud tatkala orang-orang dalam keadaan tidur”.

Abdullah bertanya kepada mereka: “Siapakah orang ini. Semoga Allah merahmati kalian?”

Mereka menjawab, ”Abu Qilabah al Jarmi sahabat Ibnu ‘Abbas. Dia sangat cinta kepada Allah dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam".

Lalu merekapun memandikan dan mengafaninya dengan pakaian yang kami pakai, lalu kami menyolati dan menguburkannya. Setelah usai merekapun berpaling pulang dan pergi.

Tatkala malam hari tiba, Abdullah pun tidur. Dia melihat di dalam mimpi berada di taman surga dalam keadaan memakai dua lembar kain dari kain surga sambil membaca firman Allah:

سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ

“Salamun ‘alaikum bima shabartum”
(keselamatan bagi kalian (dengan masuk ke dalam surga) karena kesabaran kalian, maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu) [ar-Ra’d/13:24].

Ketika di dalam mimpi itu Abdullah bertanya kepadanya, ”Bukankah engkau adalah orang yang aku temui?”

Ia menjawab,”Benar.”

Abdullah berkata lagi, ”Bagaimana engkau bisa memperoleh ini semua?”

Ia menjawab,”Sesungguhnya Allah menyediakan derajat-derajat kemuliaan yang tinggi, yang tidak bisa diperoleh, kecuali dengan sikap sabar tatkala ditimpa bencana, dan rasa syukur tatkala dalam keadaan lapang, dan tenteram bersama dengan rasa takut kepada Allah, baik dalam keadaan sendirian maupun dalam keadaan di depan khalayak ramai.”

•Alasan mengapa dunia tetap :Imam Al-Maurdi berkata: Dan ketahuilah bahwa apa pun yang telah ditentukan dunia hingga kea...
12/11/2025


Alasan mengapa dunia tetap :
Imam Al-Maurdi berkata: Dan ketahuilah bahwa apa pun yang telah ditentukan dunia hingga keadaannya teratur, dan sempurna urusannya. Enam hal adalah aturannya, bahkan jika mereka bercabang, dan mereka adalah: agama yang mengikuti, kekuatan yang dominan, keadilan yang komprehensif dan keamanan umum, kelimpahan abadi, dan harapan yang luas.


BERSEGERALAH SHOLAT JUM'ATDari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“B...
24/10/2025

BERSEGERALAH SHOLAT JUM'AT

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi janabah lalu segera pergi ke masjid, maka seakan-akan berkurban dengan unta yang gemuk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan sapi betina, dan barangsiapa pergi pada jam yang ketiga, maka seakan-akan ia berkurban dengan domba yang bertanduk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang keempat seakan-akan ia berkurban dengan seekor ayam, dan barangsiapa yang pergi pada jam kelima, maka seakan-akan ia berkurban dengan sebutir telur.

Dan apabila imam telah keluar (untuk berkhutbah), maka para Malaikat turut hadir sambil mendengarkan dzikir (nasihat/peringatan)."

(HR. BUKHORI MUSLIM)

23/10/2025

Belajar tilawah, Santri Private

Dua Ulama' kharismatik.
17/10/2025

Dua Ulama' kharismatik.

09/10/2025

Sukses selalu anak anaku



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏“Sabar bukan berarti diam tanpa usaha, tapi tenang dalam ikhtiar dan yakin p...
09/10/2025

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏

“Sabar bukan berarti diam tanpa usaha, tapi tenang dalam ikhtiar dan yakin pada janji Allah.”






"Niat lillah, usaha berkah 💼"Segala yang dimulai karena Allah akan berakhir dengan keberkahan.Bukan banyaknya hasil yang...
06/10/2025

"Niat lillah, usaha berkah 💼"
Segala yang dimulai karena Allah akan berakhir dengan keberkahan.
Bukan banyaknya hasil yang utama, tapi bersihnya niat dan tekunnya usaha. 🌿✨





"Langkah kecil, doa besar 🌿"Tidak perlu menunggu sempurna untuk melangkah.Cukup satu langkah kecil dengan keyakinan,sert...
05/10/2025

"Langkah kecil, doa besar 🌿"

Tidak perlu menunggu sempurna untuk melangkah.
Cukup satu langkah kecil dengan keyakinan,
serta doa besar yang menyertai,
maka jalan akan terbuka perlahan. ✨🙏





Address

Desa Biau
Biau
94563

Telephone

+6285397245110

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Rafi'i Enterprise posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Rafi'i Enterprise:

Share