Ammar Dong3ng

Ammar Dong3ng Like and share
Chanel TV Hitam Putih
info terbaru

20/09/2025

Kesimpulan Hasil rapat penyelesaian pppk paruh waktu

08/09/2025

Jodoh di Balik Persahabatan

Sejak SMA, Fira dan Andra sudah seperti bayangan satu sama lain. Mereka selalu bersama: belajar, nongkrong, bahkan saling curhat tentang cinta masing-masing. Bagi Fira, Andra hanyalah sahabat terbaik—tempatnya berlari setiap kali dunia terasa berat.

Tahun demi tahun berlalu, mereka tetap dekat meski kuliah dan pekerjaan membawa mereka ke jalan berbeda. Fira sering curhat tentang patah hatinya, dan Andra selalu mendengarkan dengan sabar. “Nanti kamu pasti ketemu orang yang lebih baik,” kata Andra, meski hatinya diam-diam bergetar setiap kali melihat Fira menangis karena orang lain.
Hingga suatu hari, Fira dipaksa orang tuanya ikut acara perjodohan keluarga. Dengan berat hati ia datang, dan betapa terkejutnya ia ketika calon pasangan yang diperkenalkan adalah… Andra.
“A—Andra?” Fira hampir tak percaya.
Andra tersenyum gugup, lalu berkata pelan, “Sepertinya orang tua kita sudah tahu yang selama ini kita pura-pura nggak tahu.”
Fira menatap sahabatnya itu. Semua kenangan berputar di kepalanya: tawa, air mata, dukungan tanpa syarat. Hatinya berdesir, menyadari bahwa jodoh yang selama ini ia cari ternyata selalu ada di sampingnya.
Malam itu, Fira tersenyum sambil bergumam, “Ternyata jodohku… sahabatku sendiri

08/09/2025

Bus Malam Menuju Takdir

Hujan rintik menemani malam ketika Dina naik ke bus antarkota yang akan membawanya pulang setelah selesai urusan kerja di kota. Kursi agak sepi, hanya beberapa penumpang yang tampak sibuk dengan dunia masing-masing. Dina duduk di dekat jendela, berharap bisa memejamkan mata selama perjalanan.

Tak lama, seorang pemuda dengan koper hitam naik dan duduk di kursi sebelahnya. Senyumnya singkat, sopan, sebelum ia merapikan jaket dan menyandarkan kepala. Dina merasa kikuk, tapi entah kenapa suasananya hangat.
“Perjalanan jauh, ya?” tanya pemuda itu tiba-tiba.
“Iya, sekitar enam jam lagi,” jawab Dina singkat.
“Nama saya Ardi,” katanya sambil mengulurkan tangan.
Percakapan mereka terus berlanjut. Dari obrolan ringan tentang pekerjaan, hobi membaca, sampai cita-cita. Waktu terasa cepat, bus melaju di jalanan gelap, tapi di antara tawa kecil dan tatapan yang semakin akrab, malam itu terasa penuh cahaya.
Ketika bus berhenti di peristirahatan, Ardi membeli dua gelas kopi hangat. “Biar nggak ngantuk,” katanya sambil menyodorkan satu pada Dina. Ia tersenyum, dan Dina merasa ada sesuatu yang berbeda.
Sampai akhirnya bus berhenti di terminal tujuan, Dina ragu untuk berpisah. Tapi sebelum ia sempat melangkah, Ardi menahan dengan kalimat sederhana:
“Boleh kita lanjutkan cerita ini di luar bus? Aku rasa perjalanan kita belum selesai.”
Dina terdiam sejenak, lalu tersenyum. Mungkin benar, jodoh kadang datang di tempat yang tak terduga—bahkan di kursi bus malam yang sederhana.

08/09/2025

Bus Malam Menuju Takdir

Hujan rintik menemani malam ketika Dina naik ke bus antarkota yang akan membawanya pulang setelah selesai urusan kerja di kota. Kursi agak sepi, hanya beberapa penumpang yang tampak sibuk dengan dunia masing-masing. Dina duduk di dekat jendela, berharap bisa memejamkan mata selama perjalanan.

Tak lama, seorang pemuda dengan koper hitam naik dan duduk di kursi sebelahnya. Senyumnya singkat, sopan, sebelum ia merapikan jaket dan menyandarkan kepala. Dina merasa kikuk, tapi entah kenapa suasananya hangat.

“Perjalanan jauh, ya?” tanya pemuda itu tiba-tiba.
“Iya, sekitar enam jam lagi,” jawab Dina singkat.
“Nama saya Ardi,” katanya sambil mengulurkan tangan.

Percakapan mereka terus berlanjut. Dari obrolan ringan tentang pekerjaan, hobi membaca, sampai cita-cita. Waktu terasa cepat, bus melaju di jalanan gelap, tapi di antara tawa kecil dan tatapan yang semakin akrab, malam itu terasa penuh cahaya.

Ketika bus berhenti di peristirahatan, Ardi membeli dua gelas kopi hangat. “Biar nggak ngantuk,” katanya sambil menyodorkan satu pada Dina. Ia tersenyum, dan Dina merasa ada sesuatu yang berbeda.

Sampai akhirnya bus berhenti di terminal tujuan, Dina ragu untuk berpisah. Tapi sebelum ia sempat melangkah, Ardi menahan dengan kalimat sederhana:
“Boleh kita lanjutkan cerita ini di luar bus? Aku rasa perjalanan kita belum selesai.”

Dina terdiam sejenak, lalu tersenyum. Mungkin benar, jodoh kadang datang di tempat yang tak terduga—bahkan di kursi bus malam yang sederhana.

08/09/2025

Di Antara Tumpukan Laporan

Rani selalu mengira kantor hanyalah tempat untuk bekerja: penuh angka, deadline, dan suara mesin printer yang tak pernah berhenti. Tapi semua berubah sejak dia sering dipasangkan dalam proyek dengan Adi, rekan kerjanya yang terkenal tenang dan humoris.
Awalnya, Rani hanya menganggap Adi sebagai partner yang menyenangkan. Dia pandai menenangkan suasana ketika rapat mulai tegang, dan selalu punya cara membuat Rani tertawa di sela-sela lembur. Tapi lama-kelamaan, Rani sadar ada sesuatu yang berbeda. Jantungnya berdebar setiap kali Adi memanggil namanya, atau ketika mereka tanpa sengaja duduk berdekatan saat makan siang.
Suatu malam, kantor sepi hanya tersisa mereka berdua. Tumpukan laporan masih belum selesai. Adi menatap Rani yang tampak lelah, lalu berkata pelan,
“Kamu harus istirahat sebentar, Ran. Nanti sakit kalau dipaksa terus.”
Rani menoleh, dan untuk sesaat dunia terasa berhenti. Ada ketulusan di mata Adi yang membuat hatinya hangat. Rani tersenyum, mencoba menyembunyikan perasaannya.
“Aku baik-baik saja. Selama ada partner kayak kamu, semua kerjaan terasa lebih ringan,” jawabnya.
Adi terdiam sejenak, lalu tersenyum balik. “Kalau gitu… boleh nggak aku jadi partner kamu, bukan cuma di kantor, tapi juga di luar sana?”
Rani terkejut. Suasana hening, hanya terdengar suara hujan di luar jendela. Perlahan, pipinya memerah. Malam itu, di antara tumpukan laporan yang menunggu diselesaikan, sebuah perasaan baru akhirnya menemukan keberaniannya.

08/09/2025

Di Antara Tumpukan Laporan

Rani selalu mengira kantor hanyalah tempat untuk bekerja: penuh angka, deadline, dan suara mesin printer yang tak pernah berhenti. Tapi semua berubah sejak dia sering dipasangkan dalam proyek dengan Adi, rekan kerjanya yang terkenal tenang dan humoris.

Awalnya, Rani hanya menganggap Adi sebagai partner yang menyenangkan. Dia pandai menenangkan suasana ketika rapat mulai tegang, dan selalu punya cara membuat Rani tertawa di sela-sela lembur. Tapi lama-kelamaan, Rani sadar ada sesuatu yang berbeda. Jantungnya berdebar setiap kali Adi memanggil namanya, atau ketika mereka tanpa sengaja duduk berdekatan saat makan siang.

Suatu malam, kantor sepi hanya tersisa mereka berdua. Tumpukan laporan masih belum selesai. Adi menatap Rani yang tampak lelah, lalu berkata pelan,
“Kamu harus istirahat sebentar, Ran. Nanti sakit kalau dipaksa terus.”

Rani menoleh, dan untuk sesaat dunia terasa berhenti. Ada ketulusan di mata Adi yang membuat hatinya hangat. Rani tersenyum, mencoba menyembunyikan perasaannya.

“Aku baik-baik saja. Selama ada partner kayak kamu, semua kerjaan terasa lebih ringan,” jawabnya.

Adi terdiam sejenak, lalu tersenyum balik. “Kalau gitu… boleh nggak aku jadi partner kamu, bukan cuma di kantor, tapi juga di luar sana?”

Rani terkejut. Suasana hening, hanya terdengar suara hujan di luar jendela. Perlahan, pipinya memerah. Malam itu, di antara tumpukan laporan yang menunggu diselesaikan, sebuah perasaan baru akhirnya menemukan keberaniannya.

08/09/2025

Cinta Terlarang di Balik Senja

Di sebuah desa kecil, Arga dan Melati tumbuh bersama sejak kecil. Mereka berbagi rahasia, tawa, dan mimpi di bawah pohon mangga tua. Namun ketika dewasa, kenyataan pahit hadir: Arga adalah putra seorang bangsawan desa, sedangkan Melati hanya anak dari seorang pengrajin sederhana.

Orang tua Arga telah menjodohkannya dengan putri seorang saudagar kaya. Melati tahu, cinta mereka tidak akan pernah mendapat restu. Tapi setiap kali senja tiba, keduanya masih bertemu diam-diam di tepi sawah, di tempat pohon mangga tua itu berdiri.

“Kalau dunia menolak kita, biarlah senja jadi saksi,” bisik Arga sambil menggenggam tangan Melati.

Namun ketika hari pernikahan Arga tiba, Melati hanya bisa melihat dari kejauhan, menahan air mata. Senja tetap hadir, tapi kini hanya menjadi saksi dari cinta yang tak pernah bisa mereka miliki.

Acara nikahan      باري مشبش Ammardata Muhammad Afif Ammar
24/08/2025

Acara nikahan
باري مشبش Ammardata Muhammad Afif Ammar

Jalan² sore cari inspirasiباري مشبش Muhammad Afif Ammar
22/08/2025

Jalan² sore cari inspirasi

باري مشبش Muhammad Afif Ammar

Ada notif seperti gambar 1 akhirnya tak jadi instal v2026.aVersi diriku smk, sma tidak mesti pake v2026.a
21/08/2025

Ada notif seperti gambar 1 akhirnya tak jadi instal v2026.a
Versi diriku smk, sma tidak mesti pake v2026.a

Address

Bima

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Ammar Dong3ng posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share