Teukumc

Teukumc "Menjalani hidup dengan kreativitas tanpa batas. Dari ide ke karya, dari keseharian ke inspirasi. "

Dari ide ke karya, dari keseharian ke inspirasi. ✨ "

14/07/2025
12/07/2025

Saya mendapatkan 78.593 pengikut, membuat 98 postingan dan menerima 299 tanggapan dalam 90 hari terakhir! Terima kasih atas dukungan berkelanjutan Anda. Saya tidak mungkin berhasil tanpa Anda. 🙏🤗🎉

08/07/2025

LIVE STREAMING PENGUMUMAN SANG JUARA KELAS DAN LOMBA GEMA MUHARRAM 1447 H " DENGAN TEMA KREATIVITAS SANTRI TANPA BATAS DEMI MEWUJUDKAN MASA DEPAN YANG CERAH "

07/07/2025

LIVE STREAMING PENGUMUMAN SANG JUARA KELAS DAN LOMBA GEMA MUHARRAM 1447 H " DENGAN TEMA KREATIVITAS SANTRI TANPA BATAS DEMI MEWUJUDKAN MASA DEPAN YANG CERAH "

06/07/2025
06/07/2025

PENUTUPAN ACARA MUHARRAM 1447 H | TPA AL YUSUFIYAH |

05/07/2025

LIVE STREAMING ACARA MUHARRAM 1447 H | YPI RAUHU MUDI AL-AZIZIYAH

05/07/2025

LIVE STREAMING GEMA MUHARRAM TPA AL YUSUFIYAH 1447 H HARI KE 7 | " DENGAN TEMA KREATIVITAS SANTRI TANPA BATAS DEMI MEWUJUDKAN MASA DEPAN YANG CERAH " |

04/07/2025

LIVE STREAMING GEMA MUHARRAM 1447 H MALAM KE 7 " DENGAN TEMA KREATIVITAS SANTRI TANPA BATAS DEMI MEWUJUDKAN MASA DEPAN YANG CERAH "

03/07/2025

Perselihan Antara Rian Arifin dan Anggun

29/06/2025

Bahaya Seorang Pendidik yang Tidak Mendidik: Ilmu Tanpa Amal adalah Musibah

Dalam Islam, pendidik memiliki posisi mulia. Ia bukan hanya penyampai ilmu, tetapi juga panutan akhlak. Namun, apa jadinya jika seorang pendidik justru berperilaku sebaliknya? Ilmunya tinggi, tetapi akhlaknya rendah. Nasihatnya mengalir, tetapi perbuatannya bertentangan. Ini adalah musibah bagi dirinya dan bahaya bagi umat.

1. Ilmunya Menjadi Tidak Bermanfaat

Ilmu dalam Islam bukan sekadar hafalan dan teori. Ilmu harus diamalkan agar menjadi cahaya bagi hati dan masyarakat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

> اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat.”
(HR. Muslim)

Seorang pendidik yang tidak mengamalkan ilmunya telah jatuh pada kategori ilmu yang tidak bermanfaat. Ia menyampaikan, tetapi tidak meneladani.

2. Dicela karena Berkata tapi Tidak Melakukannya

Allah Ta’ala dengan tegas mencela orang yang hanya bisa berkata tanpa melaksanakannya:

> يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ ۝ كَبُرَ مَقْتًا عِندَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan.”
(QS. Ash-Shaff: 2–3)

Peringatan ini sangat keras. Allah murka terhadap orang yang membicarakan kebaikan, namun hidup dalam keburukan

3. Diancam Siksa Khusus di Neraka

Rasulullah ﷺ menggambarkan keadaan orang yang berilmu tapi tidak mengamalkan ilmunya dengan sangat jelas:

> يُجَاءُ بِالرَّجُلِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَيُلْقَى فِي النَّارِ، فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُ بَطْنِهِ، فَيَدُورُ بِهَا كَمَا يَدُورُ الْحِمَارُ فِي الرَّحَى، فَيَجْتَمِعُ إِلَيْهِ أَهْلُ النَّارِ، فَيَقُولُونَ: يَا فُلانُ، مَا لَكَ؟ أَلَمْ تَكُنْ تَأْمُرُنَا بِالْمَعْرُوفِ، وَتَنْهَانَا عَنِ الْمُنْكَرِ؟ فَيَقُولُ: كُنْتُ آمُرُكُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَلَا آتِيهِ، وَأَنْهَاكُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَآتِيهِ
“Didatangkan seseorang pada hari kiamat lalu dilemparkan ke dalam neraka. Maka keluarlah usus-usus perutnya, lalu ia berputar-putar dengannya sebagaimana keledai berputar di penggiling. Maka penghuni neraka berkumpul dan berkata: ‘Wahai fulan, bukankah kamu dahulu menyuruh kami berbuat baik dan melarang kami dari kemungkaran?’ Maka ia menjawab: ‘Benar, aku menyuruh kalian kepada kebaikan tapi aku sendiri tidak melakukannya, dan aku melarang kalian dari kemungkaran tapi aku melakukannya.’”
(HR. Bukhari dan Muslim

4. Menjadi Fitnah bagi Agama

Ketika seorang pendidik berperilaku buruk, ia menjadi penyebab orang lain mencibir agama. Masyarakat akan berkata, “Kalau ustaz saja seperti itu, bagaimana kami percaya pada ajarannya?”

> قال الإِمَامُ ابْنُ الجَوْزِي:
"المُعَلِّمُ الفَاسِدُ أَضَرُّ عَلَى الدِّينِ مِنْ إِبْلِيسَ نَفْسِهِ"
“Guru yang rusak itu lebih berbahaya bagi agama dibanding Iblis sendiri.”

5. Tidak Mendapat Syafaat Ilmu

Ilmu seharusnya menyelamatkan. Tapi jika tidak diamalkan, maka ia akan menjadi saksi yang memberatkan di akhirat. Ilmu itu menuntut tanggung jawab.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin berkata:

> "العِلْمُ يَدْعُو إلى العَمَل، فإن أَجَابَهُ وإلا ارْتَحَلَ"
“Ilmu itu menyeru kepada amal. Jika amal tidak menyambutnya, maka ilmu itu akan pergi.”

6. Menjadi Penghalang Hidayah Orang Lain

Seorang pendidik yang buruk dapat menutup pintu hidayah bagi banyak orang. Daripada tertarik pada agama, masyarakat justru menjauh karena perilaku buruk si penyampai ilmu.

Hasan al-Bashri berkata:

“Dahulu, bila seseorang menuntut ilmu, terlihat perubahan pada lisannya, pandangannya, pakaiannya, dan akhlaknya.”

Penutup

Menjadi seorang pendidik dalam Islam adalah amanah yang berat. Ia bukan hanya dituntut untuk menyampaikan kebenaran, tapi juga untuk menghidupkannya dalam diri sendiri.

> "كُونُوا دُعَاةً لِلنَّاسِ وَأَنْتُمْ صَامِتُونَ، قِيلَ: كَيْفَ ذَلِكَ؟ قَالَ: بِأَفْعَالِكُمْ."
“Jadilah kalian da’i (pendakwah) kepada manusia meskipun kalian diam.”
Dikatakan: ‘Bagaimana itu bisa?’
Ia menjawab: ‘Dengan perbuatan kalian.’
(Ibnu Qudamah, Mukhtashar Minhaj al-Qashidin)

Maka, marilah kita berdoa kepada Allah agar diberikan ilmu yang bermanfaat, hati yang tunduk, dan amal yang ikhlas. Karena yang paling berat hisabnya nanti di akhirat adalah ulama dan pendidik yang mengabaikan dirinya sendiri.

04/12/2022

Dengar kan baik2 wahai anak ku

Address

Bireuen

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Teukumc posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share