23/09/2025
Apa Itu Ilmu Kalam?
Peran Ilmu Kalam dalam Menanggapi Apa yang Dikenal dengan Filsafat Ketuhanan
Ilmu kalam adalah ilmu yang dengannya seseorang mampu menetapkan akidah-akidah agama dengan hujjah (argumen) naqli yang tetap dan sahih, serta hujjah-hujjah aqli untuk menegakkan bukti yang meyakinkan dan menolak segala syubhat (kerancuan) terhadap Islam.
Ibnu Khaldun dalam mendefinisikan ilmu kalam berkata:
هو علم يتضمّن الحجاج عن العقائد الإيمانيّة بالأدلّة العقليّة والرّدّ على المبتدعة المنحرفين في الاعتقادات عن مذاهب السّلف وأهل السّنّة. وسرّ هذه العقائد الإيمانيّة هو التّوحيد.
تاريخ ابن خلدون (1/ 580)
"Ilmu kalam adalah ilmu yang mengandung pembelaan terhadap akidah-akidah keimanan dengan dalil-dalil rasional, serta bantahan terhadap para ahli bid’ah yang menyimpang dalam keyakinan dari mazhab salaf dan Ahlus Sunnah. Inti dari akidah keimanan ini adalah tauhid."
(Tārīkh Ibn Khaldūn 1/580)
Sedangkan Al-Jurjani menyatakan bahwa:
علم يبحث فيه عن ذات الله وصفاته وأحوال الممكنات من المبدأ والمعاد على قانون الإسلام
"Ilmu yang di dalamnya dibahas tentang Dzat Allah, sifat-sifat-Nya, dan keadaan makhluk-makhluk yang mungkin (diciptakan), dari asal mula hingga kembali, berdasarkan hukum Islam."
(Manhaj al-Imām Jamāl al-Dīn al-Sarmarī fī Taqrīr al-‘Aqīdah, hlm. 113)
Maka ilmu kalam Sunni, atau ilmu kalam yang terpuji menurut al-Syarif al-Jurjani dan yang lainnya, disusun berdasarkan hukum Islam untuk membedakan (dan menyaring) apa yang dikenal dengan filsafat ketuhanan dari definisinya. Sebab filsafat tersebut membahas masalah itu dengan bergantung pada kaidah-kaidah filsafat.
Para filsuf Arab yang berafiliasi dengan Islam sering kali melontarkan syubhat-syubhat filosofis dalam upaya meruntuhkan sebagian akidah agama. Mereka adalah golongan filosof yang paling kuat menimbulkan kebingungan dalam akal manusia. Bahkan filsuf Roger Bacon yang dijuluki “Guru yang Menakjubkan” serta teolog Jerman Albertus Magnus, pendiri filsafat skolastik keduanya merupakan tokoh filsafat terbesar di Eropa abad pertengahan sepakat dalam mengakui keunggulan mutlak filsuf Arab dibandingkan para filsuf lainnya.
Oleh karena itu, banyak mutakallim (ahli kalam) Ahlus Sunnah wal Jamaah yang bangkit untuk membantah syubhat yang dilontarkan para filsuf, kaum dahriyyah (materialis), dan berbagai kelompok lain yang mengatasnamakan Islam.