Kawan Blora

Kawan Blora Kawan Blora
News Information Seluruh Indonesia

Terima kasih banyak untuk penggemar berat baru saya! ๐Ÿ’Ž Alba FaisBeri komentar untuk menyambut mereka di komunitas kita, ...
27/04/2025

Terima kasih banyak untuk penggemar berat baru saya! ๐Ÿ’Ž Alba Fais

Beri komentar untuk menyambut mereka di komunitas kita, berat

Yang sedang viral juga Kenapa patung gajah tidak mirip gajah??? Jawabannya ada di bawah.
27/04/2025

Yang sedang viral juga
Kenapa patung gajah tidak mirip gajah???
Jawabannya ada di bawah.

โœ…Sebelum Meninggal, Titiek Puspa Sempat Berikan Santunan untuk 300 Anak Yatim Piatu โญ
11/04/2025

โœ…Sebelum Meninggal, Titiek Puspa Sempat Berikan Santunan untuk 300 Anak Yatim Piatu โญ

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Moch Arifin, Fendi Gulo
10/04/2025

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Moch Arifin, Fendi Gulo

INNALILAHI WAINNAILAIHI ROJIUN Titiek Puspa Meninggal Dunia ๐Ÿฅ€Titiek Puspa meninggal dunia pukul 16.25 WIB. Kabar itu dib...
10/04/2025

INNALILAHI WAINNAILAIHI ROJIUN

Titiek Puspa Meninggal Dunia ๐Ÿฅ€

Titiek Puspa meninggal dunia pukul 16.25 WIB. Kabar itu dibagikan manajernya. "Iya sekitar 15 menit lalu," kata Mia manajernya.

LOTERE NYAWADiangkat dari kisah nyata Penulis: Seruni Baskoro "Halo Kang, gimana ini tumbalnya? Apa sudah dapat atau bel...
08/04/2025

LOTERE NYAWA
Diangkat dari kisah nyata
Penulis: Seruni Baskoro

"Halo Kang, gimana ini tumbalnya? Apa sudah dapat atau belum? Ini sudah mau mulai pondasinya loh, Kang?" tanya Pak Jatmiko saat menelepon Darmaji sang dukun sekaligus Kaka iparnya itu.

"Sabar dulu, targetnya sudah ada dan ini sedang diusahakan!" jawab Darmaji, membuat Pak Jatmiko menghela napas panjang.

"Terima kasih loh, Kang. Pokoknya sampean urus dulu secepatnya, soalnya tempatnya seperti yang sampean bilang sudah disiapkan di proyek pembangunan hotel itu!" balas Pak Jatmiko tampak tak sabaran, meskipun dia juga takut pada kakak iparnya yang bukan hanya sebagai dukun sakti saja, tapi juga pelindung preman dan organisasi masa besar.

"Iyo, nanti aku yang bawa ke sana!" jawab Darmaji dengan santai, lalu menutup panggilan telepon dari Pak Jatmiko itu.

Mendengar kepastian dari Darmaji yang bilang kalau target sudah ada dan tinggal eksekusinya saja, membuat Pak Jatmiko segera pergi ke proyeknya untuk melihat apakah tempat mengubur dua tumbal itu sudah siap atau belum.

Guntur dan para anak buahnya yang mendapat tugas dari Darmaji untuk menc*lik sepasang anak kembar yang masih berusia lima tahun itu sedang berusaha merancang cara mengeksekusi. Sebab anak itu bukanlah anak orang miskin, meskipun juga bukan anak orang kaya raya, tapi sepasang anak kembar atau kembar lelaki dan perempuan umur lima tahun itu ada satu pengasuhnya yang selalu mengawasi dan mengikutinya ke mana pun.

Sepasang anak kembar itu baru sekolah TK dan pagi itu diantar oleh ibunya yang terlihat memakai seragam PNS. Setelah anaknya masuk kelas, sang ibu pun pergi dengan kendaraannya yang terlihat seperti taksi online untuk bekerja, meninggalkan seorang pengasuh di sekolah itu untuk menjaga sang anak.

Jam sebelas lewat, ada mobil seperti taksi online datang kembali ke sekolah untuk menjemput dua anak kembar itu bersama sang pengasuh. Taksi online itu sepertinya sudah dipesan sang ibu untuk mengantar sepasang anak kembar dan seorang pengasuhnya itu pulang. Namun, saat di jalan sepi, mobil itu dipepet dua mobil dengan plat nomor kendaraan palsu hingga membuatnya berhenti.

Karena ketakutan, sopir itu ingin menelepon polisi, tapi ternyata Guntur sudah memecahkan kaca mobilnya dan mengarahkan sebuah senjata api ke kepalanya.

Kedua bocah di dalam mobil itu pun menangis ketakutan karena tiba-tiba dua orang lelaki tak dikenal membuka pintu dan menarik mereka keluar dari mobil. Karena sang pengasuh berusaha melindungi kedua bocah itu, anak buah Guntur memukul tengkuk sang pengasuh dua kali hingga pingsan.

Guntur, yang kedua tangannya memakai sarung tangan, pun merebut HP sopir itu, lalu membanting dan menginjak-injaknya hingga layarnya hancur.

"Tolong... Ramp*k!" teriak sopir itu. Namun, seketika Guntur melepaskan tembakan ke arah sopir itu. Tapi karena sang sopir mengelak, peluru yang ditembakkan Guntur justru bersarang di pundaknya.

Peramp*kan atau penc*likan itu berlangsung begitu cepat. Bahkan, tak sampai sepuluh menit kedua mobil yang membawa bocah itu telah pergi jauh, meninggalkan sang sopir taksi online dengan luka tembak di pundaknya dan sang pengasuh yang pingsan di kursi belakang.

Meskipun lokasi penc*likan berada di Bekasi, Guntur dengan cepat membawa kedua bocah yang terus menangis itu ke Surabaya.

Karena kesal dengan tangisan dua bocah itu, Guntur memerintahkan anak buahnya untuk membius mereka agar diam.

Mendapat laporan dari Guntur bahwa mereka sudah berhasil mendapatkan targetnya, Darmaji pun langsung pergi ke Surabaya dan akan bertemu Guntur di sana.

Guntur sampai di Surabaya sudah malam hari, tapi Pak Jatmiko dan Darmaji sudah berada di proyek, dan sudah tersedia adukan koral dan semen yang berada di tempat pengaduk semen.

"Mana anak itu?" tanya Darmaji pada Guntur saat Guntur membawa mobilnya masuk ke lokasi proyek tengah malam itu.

"Ada di mobil, Kang!" jawab Guntur dengan sopan.

Darmaji pun membuka pintu mobil itu dan melihat dua bocah tak berdosa sedang tertidur pulas karena dibius oleh anak buah Guntur.

Tanpa rasa kasihan, Darmaji membuka semua pakaian kedua bocah itu, lalu membopong ke galian tanah yang lumayan dalam tempat pondasi hotel.

Darmaji membopong bocah lelaki itu untuk ditaruh di bagian barat, sedangkan yang perempuan dia taruh di bagian timur tanpa sel*mbar pak*ian pun. Lalu Darmaji berkomat-kamit dan menekan dada bocah itu sebelum kemudian menyuruh Guntur meng*cor dua b*cah itu dengan adukan semen dan koral yang tadi sudah disediakan.

Meskipun Guntur tak tega, tapi karena itu perintah dari Darmaji membuatnya menurut menuang cor-coran dengan alat proyek meskipun dia tak mau melihat ke arah galian tanah itu.

"Betapa malangnya b*cah yang tak berdosa itu. Mereka dic*r hid*p-h*dup di dalam tempat pondasi hotel. Padahal, mereka tak tahu apa-apa, tapi justru harus menjadi tumb*l keserakahan manusia-manusia berhati iblis yang bahkan tak ada sedikit pun rasa iba!" batin Guntur lalu menghela napas panjang.

Entah terbuat dari apa hati lelaki-lelaki dewasa yang malam itu memperlakukan kedua b*cah kembar itu dengan keji. Padahal, mereka pun punya anak dan anak mereka juga pernah sekecil itu. Tapi kenapa mereka tak punya hati sama sekali?

"Guntur, bakar baju b*cah itu hingga tak tersisa, dan plat nomor mobilmu itu ganti yang asli. Tian, Aji, Daglek, kalian jaga area ini hingga cor itu kering. Pastikan besok para tukang tak mengutak-atik cor ini. Setelah semua ini selesai, kalian akan dapat bonus besar!" ucap Darmaji, membuat semua anak buahnya tersenyum senang.

"Siap Kang, tenang saja. Serahkan pada kami dan semua aman!" jawab Aji sambil tersenyum.

Tapi tidak dengan Guntur yang terlihat muram sambil merokok. Meskipun dia diam, tapi jiwanya bergolak antara tak tega dan patuh, juga profesionalisme dalam menyelesaikan setiap tugasnya.

Darmaji dan Pak Jatmiko pun segera pergi dari proyek itu untuk istirahat di rumah Kirani yang kini sudah jadi miliknya.

Keesokan harinya, saat para tukang sudah mulai bekerja di proyek pembangunan hotel itu, ada beberapa tukang yang merasa heran karena sudah ada dua galian pondasi yang sudah dicor dengan semen bercampur koral di bagian barat dan timur proyek pembangunan hotel itu, padahal proyek baru dilakukan perataan lokasi.

"He kalian... Ngopo ngumpul di situ? Jangan usik cor-coran semen itu! Itu isinya kepala kebo buat sesaji. Cepat kerja sana!" bentak Guntur kala melihat beberapa tukang yang berkerumun di cor-coran tempat tumbal yang semalam dicor itu.

"Njeh Mas!" jawab beberapa tukang yang langsung membubarkan diri lalu mulai mengerjakan tugas masing-masing.

"Pak, berita penc*likan dan penembakan itu sudah masuk TV loh, Pak. Guntur ini piye tho, sopir itu bukannya dit3mbak m4ti saja. Kalau sampai ketahuan piye iki?" tanya Bu Nunik sambil membesarkan volume TV yang menyiarkan berita kriminal itu.

"Ibu tenang saja. Guntur itu tangan kanan Kang Darmaji dan sudah sejak kecil hidup di dunia kriminal seperti itu. Dia sudah profesional dan tahu sebab akibatnya. Jadi apa pun yang dia lakukan pasti sudah dia pikirkan dan direncanakan dengan matang. Tenang sajalah," tegas Pak Jatmiko dengan santai.

Sementara itu, Darmaji menemui Guntur dan beberapa anak buahnya untuk membagikan bonus atas kerjanya yang sudah sukses mendapatkan tumbal itu.

"Kamu sudah bakar baju bocah itu?" tanya Darmaji pada Guntur.

"Sudah Kang. Semuanya, dari baju, sepatu, dan lainnya sudah kubakar hingga jadi abu. Tenang saja!" jawab Guntur lalu mencium gepokan duit yang dia terima dari Darmaji.

"Bagus! Sekarang kamu cuci mobil itu hingga bersih dan kalian pulang ke Jakarta!" perintah Darmaji pada Guntur dan teman-temannya.

"Baik Kang, kalau begitu kami balik dulu!" ucap Guntur lalu mencium tangan Darmaji, begitu pun dengan anak buahnya. Karena bagi mereka, Darmaji bukan hanya sekadar atasan, tapi sudah seperti guru dan orang tuanya.

"Mandor... Sini dulu!" panggil Darmaji pada mandor yang mengawasi para tukang.

"Iya Mas!" jawab sang mandor dengan sopan.

"Pastikan cor-coran tempat sesaji itu jangan diganggu gugat dulu. Lanjutkan saja kerjaannya, itu hanya kepala kerbau kok. Kalau kalian ganggu gugat, bisa-bisa minta tumbal dari kalian!" ucap Darmaji menakut-nakuti sang mandor sambil menunjuk ke dua arah tempat tumbal itu.
Cuplikan cerita ini ada pada novel "LOTRE NYAWA" penulis: Seruni Baskoro
Jika anda penasaran di mana letak hotel itu, baca di link ini ๐Ÿ‘‡
https://read.kbm.id/book/detail/45a6a98b-143d-43be-85d7-cbbd6be4de1e
Di KBM App username serunibaskoro, cerita ini sudah tamat.

Duduk Perkara PT Yihong di Cirebon PHK Ribuan Karyawan Usai Didemo Berturut-turut.Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (D...
08/04/2025

Duduk Perkara PT Yihong di Cirebon PHK Ribuan Karyawan Usai Didemo Berturut-turut.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat membenarkan bahwa PT Yihong Novatex Indonesia terpaksa menutup operasional pabriknya di Kabupaten Cirebon usai didemo oleh para pekerja.

Penutupan ini berdampak besar, termasuk dilakukannya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.126 karyawan oleh perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil tersebut.

Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnakertrans Jabar, Firman Desa, menjelaskan bahwa penghentian operasional PT Yihong bermula dari aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para pekerja selama empat hari berturut-turut.

Mogok kerja tersebut, menurut pihak manajemen, menyebabkan kerugian besar karena sejumlah mitra perusahaan membatalkan pesanan akibat terganggunya proses pengiriman barang.

"Kalau ditarik kesimpulan PHK (massal) ini dipicu dari demo mogok kerja empat hari berturut-turut," kata Firman saat dihubungi melalui telepon pada Senin (7/4/2025).

Firman menjelaskan, aksi mogok kerja dipicu oleh protes terhadap keputusan sepihak perusahaan yang memberhentikan tiga orang pekerja. Selain itu, para pekerja juga menuntut agar status mereka diubah dari pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) menjadi karyawan tetap.

"Mogok itu menuntut dua hal pertama ini mengembalikan pekerja yang di PHK tiga orang sama perusahaan. Lalu menindaklanjuti hasil pemeriksaan nota pemeriksan pengawas yang salah satunya bunyinya mengangkat dari PKWT menjadi pegawai tetap. Demo itu dua tuntutannya," lanjutnya.

Disnakertrans Jabar telah menggelar pertemuan dengan manajemen perusahaan, perwakilan karyawan, dan serikat pekerja sebelum Idulfitri 1446 Hijriah guna membahas permasalahan tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, pihak manajemen menyampaikan bahwa mereka tidak lagi memperpanjang kontrak tiga pekerja yang dimaksud karena masa kerja mereka telah berakhir. Keputusan itu juga disebut diambil berdasarkan evaluasi terhadap kinerja ketiga karyawan tersebut.

Firman menyebut bahwa ketiga karyawan yang tidak terima diputus kontraknya kemudian memprovokasi rekan-rekannya untuk melakukan aksi solidaritas melalui mogok kerja. Aksi inilah yang kemudian berujung pada keputusan perusahaan untuk menghentikan operasional pabrik.

"Habis kontraknya (ketiga pekerja), mungkin itu (kinerja) pemicunya dari perusahaan dan bertepatan dengan habis kontrak," pungkas Firman.


Sumber : https://regional.kompas.com/read/2025/04/07/151339778/duduk-perkara-pt-yihong-di-cirebon-phk-ribuan-karyawan-usai-didemo-berturut

Terima kasih sudah menjadi orang yang paling banyak berinteraksi dan masuk ke daftar interaksi mingguan saya! ๐ŸŽ‰ Tri Nana...
08/04/2025

Terima kasih sudah menjadi orang yang paling banyak berinteraksi dan masuk ke daftar interaksi mingguan saya! ๐ŸŽ‰ Tri Nanang Widodo, Alba Fais, Wahyu Irawan, Putu Budiyana, Hashirama

Kisah Sanawi, Tak Lulus SD Kini Miliki 700 Karyawan dan Penghasilan Rp1,5 MMenjadi orang yang sukses merupakan impian se...
07/04/2025

Kisah Sanawi, Tak Lulus SD Kini Miliki 700 Karyawan dan Penghasilan Rp1,5 M
Menjadi orang yang sukses merupakan impian setiap manusia. Namun, menuju sukses tidak lah mudan. Ada usaha, kerja keras serta jatuh bangun yang dilalui. Hal ini juga yang dialami Sanawi.
Sanawi merupakan sosok pengusaha yang gigih. Masa kecilnya, hanya sanggup menempuh pendidikan sampai kelas 1 SD. Tak mengenal baca dan tulis, Sanawi memilih bekerja sebagai ternak hewan milik tetangga. Alih-alih memperbaiki kehidupan, Sanawi merantau sampai Jakarta sebagai tukang cat. Namun nasib baik belum berpihak.
Siapa sangka, kini Sanawi telah membuktikan kerja kerasnya. Dia menjadi pengusaha sukses. Bisnisnya telah memiliki 700 karyawan dan omzet lebih dari Rp1,5 miliar. Penasaran dengan sepak terjang Sanawi yang begitu menginspirasi? Simak informasinya berikut ini.

Anak Perantauan Mengadu Nasib di Jakarta dan Samarinda
Melansir dari channel yt Sanawi Vanesa, Sanawi berasal dari BLORA, JAWA TENGAH. Masa kecilnya dihabiskan untuk menggembala ternak milik orang lain. Hingga akhirnya di usianya yang masih remaja, Sanawi memberanikan diri mengadu nasib di Jakarta.
Dia memulai karier dengan menawarkan jasa pengecatan di usia 16 tahun. Sayangnya nasib baik belum menghampirinya. Akhirnya Sanawi merantau lagi ke Samarinda sebagai buruh bangunan. Demi mencukupi kebutuhan hidup, ia mulai menjajakan es krim keliling.
"Saya itu dulu kerja di bangunan. Kuli angkat-angkat semen. Habis itu jualan es, ikut orang. Lalu terus-terus berkembang jualan es, keliling pakai sepeda. Alhamdulillah sekarang sudah mengerjakan ratusan orang, mitra saya," kata Sanawi seperti dikutip dari Sanawi Vanesa.

Baru Bisa Baca dan Tulis di Usia 35 Tahun
Sekitar tahun 2011, Sanawi mulai belajar membaca dan menulis. Tanpa rasa malu, dia selalu minta diajarkan oleh anaknya. Hingga kerap membangunkan si kecil, demi mengatasi kebingungannya soal cara menulis setiap kata.
"Setelah punya mitra kerja, aku belajar terus, siang malam belajar terus. Kalau kita malu, tanya sama anak. Tidur tak bangunin, huruf dobel yang saya bingungkan. Misalkan, 'tunggu' G nya dua, itu saya bingung," ujar Sanawi sembari tertawa lepas.
"Belajar bacanya baru, itu saja belum lancar pak," jelas Sanawi.

Memulai Bisnis Es Krim dan Merambah ke Usaha Lain
Sejak menjadi tukang es krim keliling, Sanawi mulai mempelajari bisnis. Dari situlah, ia tersirat untuk memulai usaha es krim sendiri. Tak pantang menyerah, perjuangannya membuahkan hasil. Hingga Sanawi mulai merambah membuka minmarket, menjual daging unggas, serta penyewaan kontainer.
Pendapatannya setiap bulan dari usaha es krim saja mencapai Rp1,5 miliar. Belum lagi tambahan dari bisnisnya yang lain. Sebab tidak ia sebutkan secara detail.
"Punya minimarket, punya sewa kontainer, jual bebek, jual ayam, itu saja," jelas Sanawi.
"Omzet satu setengah M dari es krim," tambahnya.

Kocaknya Sanawi Takut Tanda Tangan di Materai
Kala itu, Sanawi yang masih belum bisa baca-tulis selalu takut soal tanda tangan materai. Karena banyak temannya yang s**a mengerjai jika surat dengan materai itu berbahaya.
Oleh sebab itu, keinginan Sanawi untuk belajar semakin kuat. Apalagi setelah memiliki ratusan karyawan, yang ia sebut sebagai mitra kerja. Begitu sopannya Sanawi tak mau memanggil dengan sebutan 'karyawan'.
"Dulu kan ada kalau materai itu bahaya. Soalnya kan dulu saya nggak bisa baca. Kalau sekarang kan sudah bisa baca. Dulu teman s**a nakut-takutin, 'Hati-hati Wi, nanti mobil mu hilang Wi'," ujar Sanawi.

Selalu Ditolak Karena J3l3k dan M1sk1n
Mengenang masa muda, Sanawi mengisahkan kenangan paling pahit dalam hidupnya. Semasa remaja, dia yang hendak ikut merantau dari kampung ke Jakarta selalu ditolak.
Sampai pernah suatu ketika, dirinya ditinggal sendirian di terminal. Rombongannya berangkat ke Jakarta tanpa Sanawi.
"Kan orang satu kampung itu sering merantau ke Jakarta. Iya tapi saya pas mau numpang ke Jakarta nggak ada yang mau. Setiap tak tanyain, nggak mau, itu nggak mau. Katanya karena paling m1sk1n dan paling j3l3k sendiri gitu lho. Sampai terminal saja ditinggal. Itu cerita yang paling pahit itu Bang," ucap Sanawi

Assalamualaikum RESMI: Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia U17 2025! ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ”ฅSetelah melalui perjuangan kualifikasi lewat P...
07/04/2025

Assalamualaikum
RESMI: Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia U17 2025! ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ”ฅ
Setelah melalui perjuangan kualifikasi lewat Piala Asia U17 ๐Ÿ‘

Full TimeIndonesia ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vs ๐Ÿ‡พ๐Ÿ‡ช Yemen 4 - 1                               โ€ข Kick-off 22.00 WIB      Good Luck! ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉโค๐Ÿฆ…
07/04/2025

Full Time
Indonesia ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vs ๐Ÿ‡พ๐Ÿ‡ช Yemen
4 - 1
โ€ข Kick-off 22.00 WIB
Good Luck! ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉโค๐Ÿฆ…

Address

Blorawa Tengah

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Kawan Blora posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Kawan Blora:

Share