Hamka harahap

Hamka harahap Selamat datang di profil halaman saya [Hamka harahap] seorang [kreator digital], semoga anda s**a dengan conten2 yang saya bagikan!
(1)

Saya adalah seorang pencipta yang penuh gairah! Anda menikmati proses mencipta hal-hal baru, baik itu dalam bentuk karya seni, pemrograman komputer, desain, atau bidang kreatif lainnya. Anda s**a menggali ide-ide baru dan mengubahnya menjadi kenyataan. Keingintahuan Anda yang besar dan semangat untuk bereksperimen membuat Anda selalu mencari tahu hal-hal baru dan terus berkembang dalam keterampilan Anda

Seorang pria bernama Ebo Noah mengatakan bahwa Tuhan mendatanginya dalam mimpi dan memperingatkan bahwa banjir global ak...
12/12/2025

Seorang pria bernama Ebo Noah mengatakan bahwa Tuhan mendatanginya dalam mimpi dan memperingatkan bahwa banjir global akan menghancurkan planet ini pada tanggal 25 Desember 2025.

la mulai membangun delapan bahtera kayu besar, masing-masing dari 250.000 papan pilihan yang menurutnya diperintahkan Tuhan untuk digunakan, dan mengklaim setiap bahtera dapat menampung 600 juta orang.

Bahkan, la mengajak siapa pun yang bersedia mengikuti Tuhan untuk bergabung. Hingga kini, ia telah menarik lebih dari 375.000 pengikut, dengan banyak orang datang langsung ke Ghana untuk menemuinya.

Oke, baiklah. Mereka sudah menjadi bahan bully-an se-Indonesia. Orang tua mereka sudah menyaksikannya. Tentu pacarnya ju...
12/12/2025

Oke, baiklah. Mereka sudah menjadi bahan bully-an se-Indonesia. Orang tua mereka sudah menyaksikannya. Tentu pacarnya juga, kalau ada.

Sekarang, tataplah kembali kedua mata gadis ini. Kosong sebenarnya. Kelelahan. Seperti tertekan. Tidak ada harapan.

Tentu saja sikap mereka, dari kacamata orang-orang terpelajar, sangatlah menyebalkan. Tapi bagi orang-orang yang memiliki empati, bisa saja kisahnya menjadi sebagai berikut.

Perusahaan itu menjual barang-barang murah. Lengkap. Maka agar mendapatkan untung yang diharapkan, biaya tenaga kerja harus ditekan serendah mungkin. Harus efisien. Dan ketika kualifikasi itu dicari, orang-orang inilah yang mereka temukan. Bagaimana pertemuan itu terjadi?

Mungkin ada suatu pengumuman lowongan kerja. Bisa juga dari teman ke teman. Sebab mencari orang yang mau dibayar murah dan bekerja keras nyaris sepanjang hari, tidaklah mudah. Hanya orang-orang yang tidak punya pilihanlah yang mau ikut kerja seperti itu. Para wartawan mungkin perlu menyelidiki, berapa sebenarnya mereka diupah? Apakah sesuai UMR?

Bekerja tanpa suatu pelatihan kapasitas dan peningkatan pengetahuan adalah dunia yang gelap. Apalagi tidak ada harapan untuk peningkatan karir. Seperti buruh linting tembakau, begitulah mereka terus sampai mati kalau tak mau berhenti.

Mungkin anak-anak iniโ€”saya melihat mereka masih kekanak-kanakanโ€”sudah mencapai titik jenuh setiap hari. Kita tidak tahu, mungkin ada yang bermasalah dengan pacarnya, dengan orang tuanya, atau dengan pinjol. Tekanan itu semakin lama semakin tinggi. Pertahanan mereka bisa jebol juga. Histeris. Macam gila. Mereka tidak dibekali dengan psikiater. Juga tidak ada fasilitas hiburan. Yang mereka hadapi adalah ribuan manusia setiap pagi hingga sore, yang semuanya punya karakter berbeda-beda. Bahkan seorang politisi yang ingin selalu terlihat ramah di hadapan publik pun belum tentu sanggup menghadapinya.

Bayangkanlah Anda berada di posisi itu. Dan harus mengulanginya setiap hari. Setiap bangun pagi, dunia yang dapat dibayangkan hanya sebuah toko besar penuh barang, dan Anda harus membetulkan setiap benda yang tidak pada tempatnya karena ada saja seseorang yang mengambilnya lalu meletakkannya entah dimana karena berubah pikiran. Terlambat sedikit kena marah majikan. Mata CCTV ada dimana-mana. Anda juga menghadapi customer complaint, yang di perusahaan besar biasanya ditangani oleh divisi tersendiri. Anda harus melayani pertanyaan, yang setiap orangnya minta diistimewakan.

Anda tentu berhak mengatakan, "Ya, kalau tak s**a, mengapa tak berhenti saja?"

Saya pun ingin mengusulkan demikian. Bagi kita, itu perkara yang gampang. Tapi bagi seorang yang Ibunya misalnya buruh cuci pakaian dan Ayah yang mocok-mocok, pilihannya sempit. Mereka tak punya kompetensi karena rendahnya mutu pendidikan. Yang ada dalam diri mereka adalah amarah, kekecewaan, rasa kesal, dan murka terhadap keadaan dirinya sendiri. Yaitu seorang gadis ayu yang diharuskan memakai kaos seragam murah, yang membuat keanggunannya hilang. Yaitu para gadis kita yang dilucuti kehormatannya sebagai calon ibu, yang akan melahirkan generasi bangsa. Sesungguhnya, kitalah yang terhina sebagai saudara laki-laki atau saudara perempuannya, atau sebagai orang tuanya di dalam kehidupan berbangsa. Lihatlah ketika mereka dihitung-hitung, dibentak, dikasih kostum yang tidak memperhitungkan penampilannya, dan diawasi. Sangat tidak pantas. Satu-satunya alasan mengapa ini dibenarkan adalah karena bangsa ini miskin.

Sebagian di antara mereka, punya kesempatan ke luar negeri. Menjadi TKW. Mengurus kencing anak orang, menjaga orang tua jompo sakit-sakitan, atau menjadi buruh murah perkebunan. Untuk itu, mereka meninggalkan orangtuanya sendiri. Berpisah dengan anak-anaknya. Dan tidak bisa menikmati kehidupan rumah tangganya.

Bagi kita, anak perempuan atau saudara perempuan adalah kehormatan. Saya sangat malu ketika menyaksikan gadis-gadis dan perempuan kita berbaris menuju gedung pabrik. Mereka ditandai dan diperiksa. Diawasi satu per satu. Menyadari bahwa kita sebagai laki-laki sangat tidak berdaya. Saya mau mengatakan, ini lebih dekat kepada eksploitasi ketimbang emansipasi.

Nah, kedua gadis buruh pelayan ini telah dicerca dengan ganas di seluruh pelosok negeri. Hancurlah mereka dan masa depannya. Mungkin perusahaan akan memecatnya juga karena tak mau rugi, dengan kompensasi sedikit pesangon, dipotong cash bon.

Sedangkan yang merekam dan menjadikan kemarahan keduanya sebagai konten video viral tentulah orang yang saleh karena beliau berbelanja untuk keperluan bantuan sosial. Sedangkan dua gadis malang ini, adalah kesalahan zaman. Mereka bahkan tidak pernah mengerti mengapa mereka menjadi musuh satu negara. Mereka hanya marah dengan jujur, tidak bersandiwara, tidak berbohong, apalagi untuk tujuan konten. Mereka menunjukkan kekecewaannya pada dunia. Hanya itu yang mereka bisa ekspresikan. Nah, siapa yang mau mendengarkan?

Adegan ketika Jack menggambar Rose dalam Titanic 1997, menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah perfilman, t...
10/12/2025

Adegan ketika Jack menggambar Rose dalam Titanic 1997, menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah perfilman, tetapi di balik keheningan dan gerakan halus pensil di atas kertas, tersimpan fakta mengejutkan yang jarang diketahui penonton. Sketsa yang terlihat di layar, bukanlah karya Leonardo DiCaprio, tidak ada gambar yang dibuat oleh Jack Dawson asli, karena tangan yang memegang pensil itu sebenarnya milik sang sutradara, James Cameron.

Cameron merupakan seniman terlatih, bertangan kiri, dan memilih menggambar sendiri agar hasilnya sesuai dengan visi artistiknya. Saat proses syuting, kamera tidak pernah memperlihatkan wajah Jack ketika menggambar, fokus hanya pada gerakan tangan dan detail kertas, sehingga Cameron bisa menggantikan posisi DiCaprio tanpa menghilangkan ilusi karakter. Rekaman tangan kiri Cameron kemudian dibalik secara digital, sehingga tampak seperti tangan kanan, sama seperti yang ditampilkan oleh tokoh Jack di dalam film.

Kate Winslet, pemeran Rose, menjelaskan bahwa ia tidak benar benar berpose telanjang untuk proses pembuatan sketsa, karena adegan tersebut dibuat dengan kontrol ketat demi profesionalitas. Sketsa diselesaikan terlebih dahulu berdasarkan referensi yang disiapkan, kemudian adegan menggambar direkam terpisah, jauh setelah sesi utama pengambilan gambar berlangsung.

Sketsa asli itu tetap ada, tidak ikut tenggelam bersama tragedi fiksi di layar, dan akhirnya dilelang pada tahun 2011, dengan harga yang tercatat mencapai lebih dari 16 ribu dolar Amerika, menjadikannya artefak seni yang bernilai tinggi dan diminati kolektor. Adegan itu mungkin tampak seperti bagian dramatis yang hanya untuk mendukung cerita, namun kenyataannya, penonton sedang menyaksikan tangan seorang sutradara yang benar benar mengguratkan emosi ke atas kertas.

Momen tersebut memperlihatkan perpaduan menakjubkan antara seni dan sinema, serta menunjukkan bahwa karya seni dapat bertahan lebih lama daripada tragedi itu sendiri. Jack tenggelam di dalam cerita, sketsa tetap hidup di dunia nyata, dan dalam diam, selembar kertas itu menjaga kenangan Rose, ketika lautan menelan segalanya.

Roh Pak Ali Sering Gentayangan Mencari 4Lat Kelaminy4 sampai Mengelilingi 3 Desa๐ŸฅฒYang di P0t*Ng Habis' oleh Warga Gowa,,
08/12/2025

Roh Pak Ali Sering Gentayangan Mencari 4Lat Kelaminy4 sampai Mengelilingi 3 Desa๐Ÿฅฒ
Yang di P0t*Ng Habis' oleh Warga Gowa,,

Top trend pikul beras 2025 ๐Ÿ‘๐Ÿ™ˆ
08/12/2025

Top trend pikul beras 2025 ๐Ÿ‘๐Ÿ™ˆ

Komando Daerah Militer I Bukit Barisan Mayor Jenderal Rio Firdianto mengklaim tak menemukan sama sekali penggundulan hut...
07/12/2025

Komando Daerah Militer I Bukit Barisan Mayor Jenderal Rio Firdianto mengklaim tak menemukan sama sekali penggundulan hutan di Sumatera Utara.

Pernyataan itu disampaikan Rio saat diwawancarai media setelah ia meninjau lokasi bencana banjir dan tanah longsor menggunakan helikopter pada Sabtu, 29 November 2025

Rio menyebut penyebab utama banjir dan tanah longsor karena curah hujan tinggi yang berlangsung berhari-hari. Akibatnya, tanah menjadi jenuh, lalu longsor. โ€œJadi banyak pohon-pohon yang memang itu hutan, karena mungkin terlalu deras hujannya sehingga longsor, dan itu terjadi di beberapa titik,โ€ kata Rio Firdianto.

Lemahnya tipu daya setan memotivasi kita untuk berani melawan godaan. Dahsyatnya tipu daya manusia mengingatkan kita unt...
07/12/2025

Lemahnya tipu daya setan memotivasi kita untuk berani melawan godaan.

Dahsyatnya tipu daya manusia mengingatkan kita untuk selalu waspada terhadap manip**asi dan pengkhianatan dari sesama.

๐Ÿ–ค Dua Jenis Air yang Tak Mampu Kita Bayar:Tidak ada mata uang di dunia ini yang cukup berharga untuk membayar dua hal in...
07/12/2025

๐Ÿ–ค Dua Jenis Air yang Tak Mampu Kita Bayar:

Tidak ada mata uang di dunia ini yang cukup berharga untuk membayar dua hal ini:

Air Susu Ibu: Kasih sayang tanpa batas, pengorbanan yang tak terhitung, dan ketulusan yang kita hirup sejak detik pertama kehidupan. Itu adalah sumber cinta pertama dan terhangat yang membentuk siapa kita hari ini.

Air Keringat Ayah: Kerja keras, tanggung jawab, dan perjuangan diam-diam yang dilakukan demi memastikan kita memiliki kehidupan yang layak. Itu adalah bukti nyata pengorbanan dan perlindungan tanpa pamrih.

Kita sering lupa, dalam hiruk pikuk kesibukan, betapa besarnya hutang budi kita pada mereka. Mungkin, kini, yang tersisa hanyalah doa, atau kesempatan untuk membalas budi selagi mereka masih ada.

Mari kita luangkan waktu hari ini untuk merenung dan mengirimkan doa terbaik, atau bahkan sekadar ucapan terima kasih tulus, kepada Ayah dan Ibu kita. Hargai setiap momen selagi masih ada waktu.

Apa pengorbanan orang tua Anda yang paling Anda ingat dan syukuri? Bagikan di kolom komentar. ๐Ÿ™

ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงูู’ุชูŽุญู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ูˆูŽุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ุจูŽุฑูŽูƒูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูุนู’ู…ูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจูŽ ุงู„ุฑู‘ูุฒู’ู‚ู ูˆูŽุฃูŽ...
05/12/2025

ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงูู’ุชูŽุญู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ูˆูŽุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ุจูŽุฑูŽูƒูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูุนู’ู…ูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจูŽ ุงู„ุฑู‘ูุฒู’ู‚ู ูˆูŽุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ู‚ููˆู‘ูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจูŽ ุงู„ุตู‘ูุญู‘ูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ุนูŽุงูููŠูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุนูŽุงููู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ูƒูู„ู‘ู ุจูŽู„ูŽุงุกู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุนูŽุฐูŽุงุจู ุงู„ู’ุงูฐุฎูุฑูŽุฉู ูˆูŽุงุตู’ุฑููู’ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ุจูุญูŽู‚ู‘ู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุงูฐู†ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู ูˆูŽู†ูŽุจููŠู‘ููƒูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุฑููŠู’ู…ู ุดูŽุฑู‘ูŽ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ุงูฐุฎูุฑูŽุฉูุŒุบูŽููŽุฑูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽู„ูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูุฒู‘ูŽุฉู ุนูŽู…ู‘ูŽุง ูŠูŽุตููููˆู’ู†ูŽ ูˆูŽุณูŽู„ูŽุงู…ูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุฑู’ุณูŽู„ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูŽู€ู€ู€ุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ

Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah, dan pintu surga. Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hak Al-Qurโ€™an yang agung dan derajat nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai Zat yang maha pengasih. Maha suci Tuhanmu, Tuhan keagungan, dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.

ุฅูู†ู‘ูŽุง ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽุง ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฑูŽุงุฌูุนููˆู†ูŽุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุฌูุฑู’ู†ููŠู’ ูููŠู’ ู…ูุตููŠู’ุจูŽุชููŠู’ ูˆูŽุฃูŽุฎู’ู„ููู’ ู„ููŠู’ ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง

Sungguh kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya

Kalau masih ada yang mau coba buat narasi matahin fakta bahwa bencana sumatera ini adalah bencana besar, suruh aja dia t...
05/12/2025

Kalau masih ada yang mau coba buat narasi matahin fakta bahwa bencana sumatera ini adalah bencana besar, suruh aja dia turun langsung ke lokasi. Daripada terus-terusan menyakiti hati orang yang sedang dilanda kemalangan akibat kebijakan-kebijakan ugal-ugalan.

Alam adalah kembaran manusia. Ia bernafas bersama kita, tumbuh bersama kita, dan sakit ketika kita menyakitinya. Apa yan...
03/12/2025

Alam adalah kembaran manusia. Ia bernafas bersama kita, tumbuh bersama kita, dan sakit ketika kita menyakitinya. Apa yang terjadi pada bumi, sesungguhnya adalah cerminan dari apa yang terjadi pada jiwa manusia. Ketika manusia rakus, hutan menipis. Ketika manusia marah, bumi bergetar. Ketika manusia serakah, laut pun meninggi dan menelan pantai-pantai kecil yang dulu sunyi dan damai.

Di banyak tempat, kita sering bicara tentang menjaga alam, seolah alam adalah sesuatu diluar diri kita. Padahal, menjaga alam sejatinya adalah menjaga diri sendiri. Sebab tanah yang kita injak bukan sekadar hamparan debu, ia adalah asal mula tubuh kita. Dari tanah kita diciptakan, dan ke tanah p**a kita akan kembali. Maka setiap kali bumi terluka, bagian dari kita pun ikut retak, hanya saja kita tak selalu peka untuk merasakannya.

Bapa Fun dan Mama Fun dari Mollo, Nusa Tenggara Timur, pernah berkata, โ€œKami tidak memisahkan manusia dengan alam. Gunung, air, batu, dan pohon semuanya keluarga.โ€ Kalimat sederhana itu mungkin terdengar seperti peribahasa lama, tapi sejatinya mengandung kebijaksanaan yang nyaris hilang dari peradaban modern. Dalam pandangan orang Mollo, manusia bukan penguasa alam, melainkan saudara yang hidup berdampingan dengannya. Maka mereka memperlakukan bumi bukan dengan rakus, tapi dengan hormat.

Sayangnya, di banyak tempat lain, manusia mulai lupa. Kita menebang lebih cepat dari yang bisa kita tanam. Kita menggali lebih dalam dari yang bisa kita pulihkan. Kita mengejar hasil, tapi jarang merenungkan akibat. Dan perlahan, bumi memberi isyarat, bukan dengan marah, tapi dengan peringatan lembut yang sering kita abaikan cuaca yang tak menentu, air yang tak lagi jernih, angin yang membawa panas, bukan kesejukan. Semua itu bukan hukuman, tapi pesan bahwa keseimbangan sedang terganggu, dan manusia lupa siapa dirinya.

Dalam Al-Qurโ€™an, Allah berfirman:
โ€œTelah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, agar Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, supaya mereka kembali.โ€ (QS. Ar-Rum: 41)

Ayat ini bukan kutukan, melainkan ajakan untuk sadar. Alam bukan musuh, ia guru. Ia tidak pernah menuntut, tapi selalu mengingatkan. Hujan turun tanpa pilih tempat, matahari terbit tanpa hitung siapa yang pantas. Ia mengajarkan keikhlasan yang tak lagi dimiliki banyak manusia memberi tanpa menuntut balas, memberi tanpa batas waktu.Bapa Fun berkata, โ€œKalau kami menebang pohon, kami minta izin. Kami tahu, pohon juga hidup dan punya perasaan.โ€ Kalimat itu mungkin terdengar aneh bagi orang kota, tapi di sanalah letak kearifan sejati. Izin bukan karena takut, tapi karena hormat. Karena mereka tahu, segala yang tumbuh di bumi bukan milik manusia, melainkan titipan. Dan setiap titipan pasti akan diminta pertanggungjawaban.

Masyarakat Mollo percaya bahwa alam memiliki bahasa sendiri. Batu yang retak, daun yang layu, angin yang berubah arah, semuanya bicara. Hanya saja, manusia modern kehilangan kemampuan mendengar. Kita terlalu sibuk dengan kebisingan buatan, hingga lupa mendengar pesan lembut dari alam. Padahal, bila kita mau hening sejenak, bumi sering kali berbisik, bahwa ia lelah, tapi tetap memberi; bahwa ia terluka, tapi tetap menumbuhkan.

Dalam tradisi Mollo, perempuan dianggap penjaga bumi. Mereka menanam, merawat, dan melindungi tanah seperti mereka menjaga kehidupan. Karena bagi mereka, alam bukan sekadar sumber pangan, tapi sumber makna. Di setiap butir jagung, mereka melihat kasih Tuhan. Di setiap tetes hujan, mereka melihat pengingat untuk bersyukur. Alam bukan sekadar sumber hidup, tapi juga sumber pelajaran tentang bagaimana seharusnya manusia hidup.

Kita mungkin tak tinggal di Mollo, tapi pesan mereka adalah pesan untuk seluruh dunia. Bahwa merawat alam bukan sekadar menanam pohon, tapi menanam kesadaran. Bukan hanya tentang hutan dan gunung, tapi tentang cara manusia memandang hidup. Sebab bila manusia melihat alam sebagai kembaran dirinya, ia akan lebih lembut dalam bertindak, lebih sadar dalam mengambil, dan lebih tulus dalam memberi.Bumi ini tidak butuh manusia untuk hidup, tapi manusia membutuhkan bumi untuk bertahan. Karena itu, menjaga alam bukan jasa, tapi kewajiban. Kita tak sedang menolong bumi, kita sedang menolong diri sendiri agar masih punya tempat untuk p**ang.

Dan barangkali, itulah makna sejati dari kalimat "Alam adalah kembaran manusia.โ€ Ketika kita melihat hutan gundul, sebetulnya kita sedang melihat hati yang gersang. Ketika sungai kotor, sebetulnya itu cerminan pikiran yang tak lagi jernih. Dan ketika bumi seimbang, itulah tanda manusia sedang damai dengan dirinya sendiri.
---


Disclaimer:
Tulisan ini merupakan ulasan sederhana terkait fenomena bisnis atau industri untuk digunakan masyarakat umum sebagai bahan pelajaran atau renungan. Walaupun menggunakan berbagai referensi yang dapat dipercaya, tulisan ini bukan naskah akademik maupun karya jurnalistik.

๐Ÿ•Š๏ธ Kisahku, Arjuna, Sang Musafir dan Mesjid Agung SibolgaNamaku Arjuna. Aku datang jauh dari rumah, mencari nasib, menca...
03/12/2025

๐Ÿ•Š๏ธ Kisahku, Arjuna, Sang Musafir dan Mesjid Agung Sibolga

Namaku Arjuna. Aku datang jauh dari rumah, mencari nasib, mencari hidup yang lebih baik. Aku hanya ingin mencari perlindungan.

โ€‹Aku hanyalah pemuda sederhana, seorang anak rantau. Di tanah orang, aku berusaha keras untuk tidak merepotkan siapa pun. Aku dikenal pendiam, tak pernah sedikit pun terbersit niatku untuk membuat masalah.

โ€‹Malam itu, Hujan menderas tanpa henti. Aku hanya ingin menumpang istirahat sejenak di Masjid Agung Sibolga. Sebuah tempat suci yang damai, tempat yang selalu terbuka bagi musafir sepertiku. Jalanan sepi, dan aku merasa aman, seolah masjid itu adalah pelukanku yang terakhir.

โ€‹Tapi... apa yang terjadi selanjutnya sungguh tak terbayangkan. Sangat tragis.

โ€‹Aku melihat mereka. Lima orang. mereka menghampiriku. Aku tidak mengerti apa salahku. Mereka mengusirku dengan kasar. Dan kemudian... mereka menghujaniku. Pukulan, tendangan, aku diseret di lantai tempat aku ingin beribadah. Mereka menganiayaku tanpa ampun.

โ€‹Aku mencoba bertahan. Aku mencoba bertanya. Tapi yang kurasakan hanyalah rasa sakit yang luar biasa... sampai napas terakhirku terlepas.
โ€‹Nyawaku hilang. Hilang di dalam rumah Allah, di tempat suci yang seharusnya menjadi tempat paling aman dan melindungiku.

Apa salahku? Apa yang kulakukan hingga pantas menerima akhir seperti ini? Apakah karena aku datang dari daerah yang berbeda? Atau hanya karena aku terlihat lemah dan sendirian?

โ€‹Tak lama setelah aku pergi, alam seolah ikut menangis. Hujan ekstrem mengguyur Sibolga. Banjir besar dan longsor melanda. Itu adalah pengingat pedih, bahwa kerapuhan bukan hanya pada diriku, tapi pada hati manusia yang kehilangan kemanusiaan.

Address

Jln. Cipendawa. Cipayung Girang
Bogor
16770

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Hamka harahap posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Hamka harahap:

Share