04/08/2025
Sebuah mural bertema anime populer, One Piece, yang dibuat untuk menyambut HUT RI ke-80 di Dukuh Ndayu, Karangmalang, Sragen, harus berakhir tragis. Lukisan lambang bajak laut Shirohige yang dibuat sebagai cara merangkul kreativitas anak muda justru dihapus paksa di bawah pengawasan apa TNI dan Polri. Video penghapusan ini viral dan menuai pro-kontra. Warga setempat yang turut menghapus mengaku melakukannya atas arahan apa. Kekecewaan pun tak terbendung. "Katanya negara demokrasi, kok malah kayak gini," ujar seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut. Menurut warga, mural ini murni ekspresi seni untuk memeriahkan hari kemerdekaan dengan cara yang dekat dengan generasi muda. Namun, niat baik itu justru mendapat tekanan. "Bingung mau kreasi apa lagi setelah ini. Apa digambar tikus berdasi saja kalau cocok?" tambahnya dengan nada sarkasme, menyikan kekecewaan mendalam terhadap pembatasan ruang berekspresi. "Padahal jelas-jelas tidak melanggar UUD kok berani-beraninya menyuruh hapus," geramnya. Sementara itu, Komandan Kodim 0725/Sragen, Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung, mengaku baru mendengar kabar tersebut dan berjanji akan segera melakukan pengecekan. "Saya cek dulu ya, lagi viral One Piece ya," ujarnya singkat. Ia berkomitmen akan memberikan keterangan resmi setelah mengumpulkan data lengkap di lapangan. Insiden ini memicu perdebatan luas di dunia maya: Di mana batas antara aturan dan kebebasan berekspresi dalam merayakan nasionalisme? Apakah simbol budaya pop seperti anime tidak pantas bersanding dengan perayaan hari kemerdekaan? Bagaimana menurut Anda? Bagikan pendapatmu di kolom komentar!