Reyn Aldie

Reyn Aldie Youtuber Pemula Nama : Afrinaldi
Tetala : 13 April 1993
Hobby : menulis puisi, menggambar, dengar musik dll

Begitu berita acara sumpah dibacakan... kamu bukan lagi teman diskusi. Bukan lagi suara lantang di pojok warung kopi, bu...
16/09/2025

Begitu berita acara sumpah dibacakan... kamu bukan lagi teman diskusi. Bukan lagi suara lantang di pojok warung kopi, bukan lagi pundak yang kuketuk tiap kali hatiku panas melihat berita.

Dulu, kita duduk berdampingan-menghitung dosa sambil tertawa getir, menggugat sistem yang katanya hanya berpihak pada mereka yang punya kedudukan.

Kamu bicara soal idealisme, tentang harapan rakyat kecil, tentang keadilan yang katanya tidak boleh tunduk pada kekuasaan.

Lalu... namamu disebut dalam berita acara sumpah. Sebuah kalimat sakral. Bergetar ruangan, tapi lebih bergetar lagi hatimu... Karena sejak itu, kamu berubah.

Kamu mulai berbicara dengan diksi yang terlalu rapi. Kamu mulai menyapa dengan formalitas yang dulu kamu benci.

Dan yang paling menusuk-kamu mulai membela sistem... yang dulu pemah kita caci bersama.

Kini kamu duduk di belakang meja, dan aku... masih di barisan panjang pengaduan yang tak pernah selesai.

Kamu bukan lagi teman diskusi. Kamu bagian dari sistem... yang dulu kita sumpahi bersama.

DIAM VS BICARACeritakan di komentar. Cerita kamu mungkin sedang mewakili banyak yang tidak berani bicara.Pernahkah kamu ...
31/08/2025

DIAM VS BICARA

Ceritakan di komentar. Cerita kamu mungkin sedang mewakili banyak yang tidak berani bicara.

Pernahkah kamu diam, bukan karena tidak tahu, tapi karena sadar bicara bisa jadi bumerang. "Diam bukan berarti tidak tahu. Kadang, diam adalah satu-satunya cara untuk tetap selamat."

Dulu kita diajarkan:

"Kalau kamu tahu, bicaralah. Kalau kamu benar, suarakan."

Tapi hidup akan memperlihatkan bahwa di banyak ruang kerja,

yang bicara duluan sering dipotong, dan yang terlalu tahu sering dipatahkan.

Diam bukan kelemahan.

Itu pilihan sadar ketika kamu tahu:

kebenaran yang keluar dari mulut orang biasa, bisa terdengar seperti ancaman bagi yang duduk di kursi tinggi.

Mereka yang terlihat diam, bukan tidak mampu.

Mereka hanya lebih sibuk menjaga tempatnya, daripada membuktikan kepandaiannya.

Karena mereka tahu:

di dunia yang salah, suara yang benar bisa membuatmu kehilangan posisi.

Di ruang-ruang kantor, rapat, organisasi...

Kadang yang naik bukan yang paling bisa menjawab-

Tapi yang paling pintar memilih kapan harus tidak bicara.

Dan kita mulai paham,

bahwa menjadi bijak bukan tentang banyak bicara, tapi tahu kapan diam lebih menyelamatkan.

Jadi lain kali kamu melihat seseorang memilih diam,

jangan buru-buru menilai dia bodoh.

Mungkin dia hanya sedang mempertahankan satu-satunya ruang yang belum diambil darinya: tempatnya sendiri.

Disclaimer: Konten ini hanya satir, bukan untuk menyerang atau menyinggung pribadi.

Semua tokoh dalam gambar hanya fiktif dan inspirasi dari realita umum.

SatirKerja Halus















©

Ilmuan menyebut istilah ini "Man Flu". Secara biologis, respons imun pria dan wanita memang berbeda. Wanita punya hormon...
18/08/2025

Ilmuan menyebut istilah ini "Man Flu". Secara biologis, respons imun pria dan wanita memang berbeda. Wanita punya hormon estrogen yang bisa memperkuat sistem kekebalan, sementara pria kebanyakan di bawah komando testosteron yang kadang lebih fokus ke otot ketimbang imun.

Makanya, saat virus flu dan demam menyerang, tubuh pria bisa lebih drama dalam merespons. Inflamasi lebih terasa, energi lebih cepat drop, lalu keluarlah akting Oscar, terkulai di kasur seolah sudah menandatangani kontrak episode terakhir kehidupannya.

Sementara perempuan? Ya Tuhan, mereka kayak punya mode multi-core processor. Demam 38 derajat tapi masih bisa nyapu, masak, cuci piring, sambil ngingetin anaknya pakai jaket. Itu karena secara biologi, tubuh perempuan memang disetting untuk tetap bisa berfungsi meski sakit, bayangin aja kalau ibu zaman purba sakit sedikit lalu nggak bisa ngurus anak, spesies kita mungkin udah punah.

Tapi yang lucu, kalau pria kena luka parah, jatuh dari motor, atau bahkan operasi kecil? Bisa-bisa malah masih bercanda, ketawa, atau posting status “Santuy, bro.” Bahkan setelah titit-nya dipotong pas sunat, pria langsung bisa berlari bahkan manjat. Jadi seolah tubuh pria itu pahlawan kalau luka fisik, tapi begitu flu datang, langsung downgrade jadi drama korea episode pamungkas.

Tuhan memang bikin pria dan wanita berbeda, supaya saling melengkapi. Kalau semua sama-sama tahan banting pas demam, siapa yang bakal ngelus-ngelus dahi dan bikinin teh jahe buat si suami? Dan kalau semua sama-sama multitasking, siapa yang rela jadi pasien spesial biar istrinya merasa jadi wonder woman?

Jadi, jangan dibawa serius. Anggap saja itu cara Tuhan bikin hubungan lebih… menggemaskan. 😌

-----
Now I Know
Ah.. pria tidak bercerita, tapi diam-diam buat surat wasiat pas demam.

17/08/2025
"Pahlawan sejati berkorban bukan untuk dikenal namanya, tetapi membela cita-cita" Dirgahu Republik Indonesia Ke-80 🇮🇩   ...
17/08/2025

"Pahlawan sejati berkorban bukan untuk dikenal namanya, tetapi membela cita-cita" Dirgahu Republik Indonesia Ke-80 🇮🇩

🇮🇩

Pernahkah kamu merasa aneh...Ketika kamu mulai semangat, berkarya, berinisiatif,bukannya dipuji—malah mulai dijauhi?Tiba...
01/08/2025

Pernahkah kamu merasa aneh...
Ketika kamu mulai semangat, berkarya, berinisiatif,
bukannya dipuji—malah mulai dijauhi?

Tiba-tiba kamu dianggap "cari muka".
Dianggap “sok bisa sendiri”.
Padahal kamu cuma ingin melakukan yang terbaik.
Tapi rupanya, terlalu bersinar bisa dianggap ancaman—bukan inspirasi.

Di beberapa tempat, kehadiranmu yang terang
bisa menyilaukan mereka yang sudah lama nyaman dalam gelap.
Gelapnya rutinitas tanpa arah,
gelapnya sistem yang lebih menghargai diam daripada hasil,
gelapnya zona nyaman yang penuh kepura-puraan.

Jadilah kamu...
Terlalu aktif, dianggap ambisius.
Terlalu jujur, dianggap membahayakan.
Terlalu bersinar, dianggap sok menonjol.

Akhirnya kamu belajar,
bahwa kadang bukan kualitasmu yang salah—
tapi ruangnya yang belum siap terang.

Dan itulah ironi dunia kerja:
Yang nyala sering dimatikan,
Yang biasa-biasa malah dibiarkan.
Tapi jangan kecilkan cahayamu.

Kalo satu ruangan tak siap, mungkin ruangan lain sedang menunggumu

Jakarta kembali diguncang kepanikan finansial. Setelah kebijakan pemblokiran rekening dormant oleh PPATK diberlakukan, g...
01/08/2025

Jakarta kembali diguncang kepanikan finansial. Setelah kebijakan pemblokiran rekening dormant oleh PPATK diberlakukan, gelombang penarikan uang secara besar-besaran mulai terjadi. Warga dari berbagai daerah, terutama kalangan menengah ke bawah, berbondong-bondong menarik dana dari rekening mereka dengan kekhawatiran uang bisa hilang sewaktu-waktu. Fenomena ini mulai menyerupai "bank run" - kondisi di mana masyarakat secara serempak menarik simpanannya karena kehilangan kepercayaan terhadap sistem perbankan.

Tidak sedikit nasabah yang mengaku terkejut dan panik setelah mengetahui rekening mereka diblokir meskipun masih digunakan secara berkala. Mardiyah, seorang pedagang kecil di Citayam, dan Ahmad Lubis, warga Padang, menjadi contoh nyata dampak kebijakan ini. Rekening yang mereka gunakan sebagai tabungan darurat dan penyimpanan hadiah anak sekolah, diblokir tanpa pemberitahuan. Kasus seperti ini menjadi pemicu keresahan, apalagi viralnya video-video nasabah panik menarik uang dari ATM menambah tekanan
psikologis publik.

Akibatnya, antrean panjang di berbagai kantor bank mulai muncul. Sejumlah bank disebut telah membatasi jumlah penarikan tunai harian untuk menjaga stabilitas kas. Di media sosial, tagar dan ramai dibicarakan, menunjukkan betapa cepatnya krisis kepercayaan
ini menyebar. Banyak warga khawatir, jika kondisi
ini dibiarkan, bukan tidak mungkin Indonesia mengalami krisis keuangan serupa 1998 — namun kali ini dengan pemicu berbeda: kegagapan komunikasi dalam kebijakan digital.
Efek lanjutan mulai dirasakan di sektor

perdagangan dan UMKM. Banyak pelaku usaha kecil menengah yang mengandalkan transaksi rekening kini kesulitan beroperasi karena uang mereka tak bisa diakses. Perputaran uang yang tersendat bisa berujung pada inflasi mikro di pasar-pasar tradisional, di mana masyarakat mulai lebih memilih menyimpan uang secara fisik ketimbang di bank. Kekacauan kecil ini bisa berubah menjadi krisis besar bila tidak segera ditangani dengan kejelasan dan tindakan tegas dari otoritas keuangan.

Meski PPATK mengklaim bahwa seluruh dana nasabah tetap aman, realita menunjukkan bahwa yang diinginkan masyarakat bukan hanya jaminan, tapi kepastian. Ketika akses terhadap dana sendiri dipersulit tanpa pemberitahuan jelas, yang terjadi adalah kepanikan massal yang mudah menyulut krisis kepercayaan. Jika bank run terus meluas, stabilitas ekonomi nasional bisa terancam - dan sejarah kelam krisis perbankan bisa kembali terulang, hanya kali ini dengan wajah yang lebih modern dan lebih cepat menyebar.

𝘽𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙙𝙞 𝙝𝙖𝙧𝙜𝙖𝙞 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙇𝙖𝙗𝙚𝙡 𝙝𝙖𝙧𝙜𝙖 𝙙𝙞 𝙆𝙚𝙥𝙖𝙡𝙖 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙙𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙡𝙖𝙝 𝙜𝙞𝙩𝙪.🙆🤭              ...
13/07/2025

𝘽𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙙𝙞 𝙝𝙖𝙧𝙜𝙖𝙞 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙇𝙖𝙗𝙚𝙡 𝙝𝙖𝙧𝙜𝙖 𝙙𝙞 𝙆𝙚𝙥𝙖𝙡𝙖 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙙𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙡𝙖𝙝 𝙜𝙞𝙩𝙪.🙆🤭

Selamat Hari Jadi Kabupaten Buton Ke-66 dan Pasarwajo Ke-22 Sebagai Ibu Kota Kabupaten 🙏04 Juli 195904 Juli 2025
04/07/2025

Selamat Hari Jadi Kabupaten Buton Ke-66 dan Pasarwajo Ke-22 Sebagai Ibu Kota Kabupaten 🙏

04 Juli 1959
04 Juli 2025

Istidraj secara bahasa diambil dari kata da-ra-ja Arab درج ( yang artinya naik dari satu tingkatan ke tingkatan selanjut...
17/05/2025

Istidraj secara bahasa diambil dari kata da-ra-ja Arab درج ( yang artinya naik dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya.

Sementara istidraj dari Allah kepada hamba dipahami sebagai 'hukuman' yang diberikan sedikit demi sedikit dan tidak diberikan langsung. Allah biarkan orang ini dan tidak disegerakan adzabnya. Allah berfirman,

سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ

"Nanti Kami akan menghukum mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui." (QS. Al-Qalam: 44) (Al-Mu'jam Al-Lughah Al-Arabiyah, kata: da-ra-ja).

Semua tindakan maksiat yang Allah balas dengan nikmat, dan Allah membuat dia lupa untuk beristighfar, sehingga dia semakin dekat dengan adzab sedikit demi sedikit, selanjutnya Allah berikan semua hukumannya, itulah istidraj. Allah a'lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)

Kisah Polisi yang Menilang Sahabatnya(Sebuah Kisah Nyata yang Menyentuh Hati)"Prrriiiittttt!! Prrrittt!!"Suara peluit po...
08/05/2025

Kisah Polisi yang Menilang Sahabatnya
(Sebuah Kisah Nyata yang Menyentuh Hati)

"Prrriiiittttt!! Prrrittt!!"

Suara peluit polisi menggema di persimpangan. Sebuah mobil berwarna silver mendadak berhenti setelah menerobos lampu merah yang baru saja menyala.

Seorang polisi lalu lintas berjalan mendekat dengan wajah tegas. Ia mengetuk kaca jendela mobil itu.

"Tolong tunjukkan SIM-nya," ujarnya tanpa banyak basa-basi.

Dari balik kemudi, seorang pria bernama Ari tampak gelisah. Nafasnya tersengal, matanya liar menatap sekitar. Ia membuka jendela sedikit lalu berkata dengan nada memohon:

"Maaf, Pak... saya tahu saya salah. Saya terburu-buru. Anak saya ulang tahun hari ini... saya hanya ingin cepat sampai rumah."

Namun polisi itu tetap berdiri tegak, menatap Ari tanpa banyak ekspresi. Sampai akhirnya Ari memperhatikan wajah petugas itu lebih saksama.

"Eh... Tono? Kau Tono kan? Tono, teman SMA-ku!" seru Ari, setengah lega.

Polisi itu—Tono—menyunggingkan sedikit senyum. Namun ia tetap mengulurkan tangan, meminta SIM dari sahabat lamanya itu. Tak ada kata, hanya tatapan sunyi yang menyiratkan sesuatu yang lebih dalam.

Dengan kecewa, Ari menyerahkan SIM-nya. Lalu ia menutup kaca jendela rapat-rapat, menunggu dengan hati campur aduk.

Beberapa menit berlalu. Tono kembali mengetuk kaca. Tanpa berkata sepatah kata pun, ia menyelipkan selembar kertas dan SIM Ari melalui celah jendela yang terbuka hanya sekitar dua sentimeter. Lalu ia pergi begitu saja, meninggalkan Ari dalam kebingungan.

Dengan dongkol, Ari mengambil kertas itu. Tapi... sesuatu membuatnya tercekat.

Itu bukan surat tilang.
Itu... adalah sebuah surat tangan. Tulisan tangan Tono.

"Hai Ari,
Tahukah kamu, aku pernah punya seorang anak. Satu-satunya. Ia meninggal karena ditabrak oleh pengemudi yang menerobos lampu merah, seperti yang kau lakukan tadi. Pengemudi itu hanya dihukum tiga bulan. Setelah bebas, dia bisa kembali memeluk anaknya...
Tapi aku... aku tidak akan pernah bisa memeluk anakku lagi.
Aku sudah mencoba ribuan kali untuk memaafkan orang itu. Tapi aku belum bisa.
Maafkan aku, Ari. Berhati-hatilah di jalan. Sampaikan salamku untuk keluargamu. Dan... selamat ulang tahun untuk anakmu.”

Tangannya gemetar. Matanya panas. Ari segera keluar dari mobil, berlari ke arah pos tempat Tono tadi berdiri.

Tapi... pos itu sudah kosong. Tono telah pergi.

Sepanjang perjalanan pulang, hati Ari seperti diaduk-aduk perasaan bersalah dan haru. Ia tak henti-hentinya menatap surat itu.

Hari itu Ari belajar satu hal penting:

Kesalahan yang terlihat kecil bagi kita, bisa jadi luka yang tak sembuh bagi orang lain.
Dan tak selamanya sebuah senyum berarti memaafkan.

Utamakan keselamatan, bukan kecepatan. Karena yang menunggumu di rumah... lebih berharga daripada apapun.

01/05/2025

Ketika galaumu sudah tentang EKONOMI dan MASA DEPAN selamat datang di fase dewasa yang sesungguhnya.

Address

Jalan Takawa
Buton
93752

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Reyn Aldie posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Reyn Aldie:

Share