18/08/2025
Ilmuan menyebut istilah ini "Man Flu". Secara biologis, respons imun pria dan wanita memang berbeda. Wanita punya hormon estrogen yang bisa memperkuat sistem kekebalan, sementara pria kebanyakan di bawah komando testosteron yang kadang lebih fokus ke otot ketimbang imun.
Makanya, saat virus flu dan demam menyerang, tubuh pria bisa lebih drama dalam merespons. Inflamasi lebih terasa, energi lebih cepat drop, lalu keluarlah akting Oscar, terkulai di kasur seolah sudah menandatangani kontrak episode terakhir kehidupannya.
Sementara perempuan? Ya Tuhan, mereka kayak punya mode multi-core processor. Demam 38 derajat tapi masih bisa nyapu, masak, cuci piring, sambil ngingetin anaknya pakai jaket. Itu karena secara biologi, tubuh perempuan memang disetting untuk tetap bisa berfungsi meski sakit, bayangin aja kalau ibu zaman purba sakit sedikit lalu nggak bisa ngurus anak, spesies kita mungkin udah punah.
Tapi yang lucu, kalau pria kena luka parah, jatuh dari motor, atau bahkan operasi kecil? Bisa-bisa malah masih bercanda, ketawa, atau posting status “Santuy, bro.” Bahkan setelah titit-nya dipotong pas sunat, pria langsung bisa berlari bahkan manjat. Jadi seolah tubuh pria itu pahlawan kalau luka fisik, tapi begitu flu datang, langsung downgrade jadi drama korea episode pamungkas.
Tuhan memang bikin pria dan wanita berbeda, supaya saling melengkapi. Kalau semua sama-sama tahan banting pas demam, siapa yang bakal ngelus-ngelus dahi dan bikinin teh jahe buat si suami? Dan kalau semua sama-sama multitasking, siapa yang rela jadi pasien spesial biar istrinya merasa jadi wonder woman?
Jadi, jangan dibawa serius. Anggap saja itu cara Tuhan bikin hubungan lebih… menggemaskan. 😌
-----
Now I Know
Ah.. pria tidak bercerita, tapi diam-diam buat surat wasiat pas demam.