21/06/2025
Wahai suami, pandanglah istrimu dengan hati.
Wanita yang kini kau sebut istri, dulu adalah gadis kecil kesayangan ayahnya. Ia dibesarkan dengan penuh cinta, dipeluk setiap malam oleh ibunya, dijaga dengan sepenuh hati oleh orangtuanya. Ibunya mempertaruhkan nyawa saat melahirkannya. Ayahnya bekerja keras tanpa lelah demi masa depannya.
Dan kini, wanita itu memilih meninggalkan rumah yang penuh kasih, untuk menjadi bagian dari hidupmu. Bukan untuk melayani orang yang membesarkannya, tapi untuk mengabdikan diri padamu—di sisa hidupnya.
Dia tidak tiba-tiba menjadi wanita dewasa. Di balik sosoknya ada darah, air mata, dan pengorbanan. Maka pantaskah kau membentaknya hanya karena ia salah sedikit? Pantaskah kau menyakitinya hanya karena kecewa sesaat?
Sayangilah istrimu. Karena ia adalah titipan yang pernah sangat dicintai, dan kini memilih hidup bersamamu. Jangan sia-siakan pengorbanannya. Jangan abaikan hatinya. Karena setiap air matanya adalah doa... dan doa seorang istri bisa mengguncang langit.