11/08/2025
Lucky Chepril Saputra Namo begitu bangga saat lulus menjadi anggota TNI. Dia baru dua bulan mendapuk pangkat Prajurit Dua (Prada). Namun baru saja merengguh mimpi, Lucky justru tewas di tangan seniornya.
Komandan Kompo (Danki) C Yon TP 834/WM, Lettu Inf Rahmat mengatakan, empat anggota TNI berpangkat Pratu terlibat dalam kematian Prada Lucky Namo.
"Tim menemukan empat orang terduga pelaku pemukulan," katanya.
Setelah lulus menjadi anggota TNI, Lucky bertugas Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sang paman, Rafael Davis bercerita bahwa Lucky baru dua bulan menjadi anggota TNI.
Ia lulus pada Februari 2025. Ketika lulus, Lucky dilantik di Rindam IX Udayana, Singaraja, Bali pada Juni 2025.
"Baru menikmati gajinya sekitar dua bulan," katanya.
Bahkan setelah lulus, keluarganya menggelar syukuran. Prada Lucky Chepril Saputra Namo merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ayahnya, Sersan Mayor (Serma) Christian Namo, anggota TNI di Kodim 1627 Rote Ndao.
Sedangkan ibunya Sepriana Paulina Mirpey. Ketika lulus, Prada Lucky Namo sempat menuliskan kebahagiannya lewat tulisa.
"Terima kasih Tuhan. Terimakasih Bapa, mama. Anakmu ini jadi tentara. Mimpiku terwujud di umur terakhir," tulis Lucky di sebuah karton putih.
Namun baru dua bulan menjalani mimpinya, Lucky justru tewas setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur sejak Sabtu (2/8/2025). Lucky dinyatakan meninggal pada Rabu (6/8/2025).
"Dia mengaku kepada dokter dipukuli seniornya di barak," kata Sersan Mayor Christian Namo
Tubuh Prada Lucky Namo mengalami banyak luka. Mulai dari memar di bagian dada dan perut, lalu luka di punggung.
"Saya tuntut pakai hak saya sebagai manusia. Ingat itu baik-baik. Ini sudah nyawa, bukan aturan keadilan. Nyawa anak saya, saya tentara merah putih," kata Sersan Mayor Christian Namo.
Serma Christian bahkan begitu murka meminta agar pelakunya mendapat hukuman setimpal.
"Saya akan kejar pelakunya sampai kemana pun. Anak Saya sudah tidak ada. Saya tuntut keadilan," tegasnya.