11/03/2023
jabar
Home , Cirebon,Hari Pahlawan
Kisah Kapten Samadikun, Pahlawan yang Gugur pada Pertempuran Melawan Belanda di Laut Cirebon
Sabtu, 10 November 2018 17:32
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi
Editor: Fauzie Pradita Abbas
AA
Kapten Samadikun
Kapten Samadikun
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Kapten Samadikun merupakan salah satu pahlawan TNI AL yang berasal dari Cirebon.
Ia gugur dalam sebuah pertempuran melawan Belanda di laut Cirebon pada 5 Januari 1947.
Sejarawan Cirebon, Nurdin M Noor, menyebut saat pertempuran itu terjadi Samadikun masih berpangkat Letnan Satu (Lettu).
Kala itu, Samadikun bertempur menggunakan Kapal Gajah Mada melawan kapal buru torpedo, Kortenaer, milik Belanda.
"Kapal Gajah Mada itu jenis kapal coaster berukuran 150 ton asal Singapura yang dimodifikasi jadi kapal perang," kata Nurdin M Noor melalui sambungan teleponnya, Sabtu (10/11/2018).
Saat itu, Kapal Gajah Mada merupakan kapal pimpinan Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Pangkalan III Cirebon.
Sementara Kortenaer sendiri merupakan kapal perang yang senjata utamanya ialah torpedo.
Ia mengatakan, Samadikun seolah tak gentar melawan Belanda meski kapalnya tak sepadan dengan Kortenaer.
Sebelum pertempuran itu meletus, Samadikun tengah memimpin latihan gabungan ALRI dengan Angkatan Darat di perairan Cirebon.
Dalam latihan gabungan yang berlangsung pada 1 - 5 Januari 1947 itu, unsur lain pun turut terlibat.
Di antaranya, Kapal Patroli P-8 yang dipimpin Letnan I Sukamto, Kapal Patroli P-9 dipimpin Letnan Satu Supomo, Kapal Tunda Semar dipimpin Letnan I Toto PS, serta Kapal Tunda Antareja.
"Pada 5 Januari 1947 pukul 06.00 WIB, saat iring-iringan kapal latihan gabungan itu berlayar ke arah utara, berpapasan dengan Kapal Kortenaer milik Belanda," ujar Nurdin M Noor.
Ia mengatakan, Kapal Kortrnaer itupun memberi isyarat agar iring-ringan yang dipimpin Kapal Gajah Mada itu berhenti.