Najib Musthofa

Najib Musthofa NGAJI DAN DIALOG PUBLIK

15/07/2025

Beberapa hari terakhir ini saya sering membaca buku yang berkaitan dengan filsafat dan sejarah, beberapa bulan setelah pulang dari Jakarta ketika di rumah saya merapikan barang-barang saya terutama berkaitan buku dan kitab, kitab saya ternyata lebih banyak dari buku-buku saya, saya liat salah satu dus yang berisi kitab dan buku telah di pindahkan oleh bapak saya karena bekas kehujanan di pinggir rumah, sambil menata ulang di kardus yang baru, saya teringat perjuangan saya ketika di pesantren, banyak kenangan yang saya alami sekitar 7 tahun saya belajar di madrasah sekolah dan kuliah, saya kira dulu saya sudah belajar semaksimal mungkin tetapi memang batasan otak atau hidayah yang belum di temui sehingga saya tidak tergolong murid pintar atau bodoh ya biasa-biasa aja, kata bapak saya dalam bahasa Jawa mogol, tapi disisi lain ternyata saya memiliki skill yang lain yaitu memasak ketika di pesantren, saya masih ingat ada perlombaan masak kamar saya juara satu saya sebagai chef nya, memang banyak s**a duka nya, saat mimilih dan memilah buku dan kitab ternyata saya sudah tidak mutholaah lagi sehingga mungkin keahlian membaca kitab jadi tambah banyak salahnya, dulu belum bisa sekarang tambah tidak bisa, saat saya liat buku buku saya ternyata ada buku-buku yang berhaluan filsafat seperti Madilog, dunia shopee, menjerat gusdur, filosofi teras, Hos Tjokroaminoto guru besar bangsa, Muhammad dan karl Marx, soehogie dan buku buku yang lain, lebih ke buku-buku sejarah sebenarnya ya tapi banyak yang mengandung filsafat, seingat ku dulu buku-buku ini saya beli ketika masih jadi mahasiswa tapi saya bacanya belum tuntas karena di rasa berat, mungkin fokusnya dulu menghafal alfiyah karena sambil madrasah, karena kalau gak hafal gak naik kelas itu yang menjadi aturan di pesantren, lalu karena tidak ada kegiatan lain akhirnya saya bertekad membaca buku-buku lama saya, buku yang menarik perhatian pertama saya adalah buku merah yang saya beli sekitar tahun 2019, Buku ini menarik membuka pikiran tentang history masyarakat Indonesia terutama pada masa-masa perjuangan melawan kolonial belanda, Tulisan di Madilog benar-benar membuat saya kagum betapa visionernya pemikiran Tan Malaka melampaui batas pada zamannya, saya membayangkan wajah Islam di Indonesia harus menuju ke arah yang lebih maju, terutama dalam dialektika dan sains dan meninggalkan ritual-ritual yang menghambat, saya tidak menafikan mengajak meninggalkan budaya tapi perlunya pendidikan yang sehat dan doktrin yang benar. Wajah Indonesia waktu itu bisa saya bayangkan dengan membaca Tulisan tulisan Tan Malaka, mungkin akan saya review dalam narasi lain, setelah buku-buku buku yang saya baca apakah akan membuat saya kehilangan arah dalam beragama tentu saja tidak, karena saya sudah punya pondasi agama yang kuat filsafat menambah wawasan pembaruan tentang sains, sejarah dan politik, inilah yang menarik bagi saya, saya kira filsafat juga perlu diajarkan atau dikenal dalam sekolah-sekolah karena akan membantu mengenalkan pada dialektika, sejarah dan falsafah sains, orang-orang yang belajar filsafat nanti akan banyak bertemu dengan tema-tema feodalisme, patriarki, kesetaraan, idealis,fatalis, ini sedikit contoh yang bertentangan dengan dunia pesantren, di pesantren kita harus patuh samina watho'na, mengedepan akhlaq, berbuat baik untuk kemaslahatan umum, urusan agama lebih diutamakan, saya tidak menolak keduanya dan saya menyukai nya tapi harus tau situasi dan kondisi, mungkin kata Tan yang diambil dari Marx yaitu agama sebagai candu ada benarnya di era sekarang, memanfaatkan dan menfasirkan agama seenaknya sendiri itu juga tidak dibenarkan, agama banyak dimanfaatkan sebagai hal politik, kalau pernah denger guru honorer yang dinasehati pemerintah gini bunyinya " ngajar itu hal yang mulia banyak berkahnya jangan mikir gajinya besok di balas diakirat, yang bilang gajinya 15 JT perbulan, yang dinasehati 300 Rb perbulan, tidak adil memang, tapi inilah realitasnya, filsafat dan pesantren mengajarkan kita untuk memikirkan kepentingan umum, berpihak kepada yang benar, dan membela kaum mustadaffin, sebaiknya ketika mahasiswa jadi mahasiswa yang kritis berbasis realitas, ketika jadi santri tetap mempercayai adanya barokah, mungkin yang paling saya tolak saat ini untuk para pengajar hendaknya jangan terlalu banyak bercerita tentang karomah, maunah yang tidak bisa di rasionalkan, ceritakan yang lebih tepat misalnya karomah walisongo berdakwah dengan damai dan merangkul, mukjizat nabi dalam strategi politik bisa menguntungkan umat Islam lewat dibebaskannya dialog tentang Islam meskipun terlihat di rugikan karena kesepakatan yang tidak adil, Ibnu Sina dokter pertama yang menggunakan ilmu modern, kehebatan raja Demak dalam menaklukkan Majapahit banyak di bantu santri, dan lainnya, jangan sampai ada doktrin sekolah tidak penting buat akhirat yang penting ngaji, ini salah kaprah yang harus diubah mindsetnya, dunia dan agama harus seimbang, memang story telling penting dalam mengajar tapi harus bisa di tangkap dengan nalar jangan di banyakin cerita yang takhayul dan kurofat, nah ini penting nya mempelajari filsafat sebagai Hasanah history dan kemajuan berperadaban.

13/07/2025

Boleh ber ambisi asal tau kapasitas diri kelak ketika kegagalan menemui bukan kekecewaan yang berlarut tapi menjadi pembelajaran sebagai bagian history dari proses perjuangan.

13/07/2025

Laki-laki akan tetap menang ketika melihat dirinya sendiri bangkit dari keterpurukannya melawan kemustahilan dengan tekad semangat

06/07/2025

Solawatan rindu nabi

25/03/2024

Logika berpikir yg luar biasa oleh gus baha
Bagaimana cara berpikir manusia agar setiap hari tidak merasa Takut dengan neraka tapi lebih mensyukuri magfirahnya, orang saleh di larang pesimis, hukum membawa adat seperti keris atau di bid'ah kan ya wiridan setelah solat bahkan salaman dianggap tdk mengikuti nabi, hah-hal ini di ulas oleh gus baha dg pemikiran logika dan fiqihnya yg luar..

20/03/2024

Hukum demonstrasi pertanyaan mahasiswi kepada gus baha

19/03/2024

Filsafat dilarang agama ?!
Apa manfaatnya berfilsafah ?!
Kenapa perlu belajar filsafat ?!
Dialog luar biasa dr Fahruddin faiz bersama habib Ja'far tentang filsafat

17/03/2024

Bersyukur dulu yg lain akan ikut

16/03/2024

Agama menjadi penyebab kemandekan berpikir dan membatasi?!
Guru gembul

15/03/2024

jika kamu merasa hidupmu tidak ada lagi kenikmatan datang ke kuburan?

15/03/2024

milih pemimpin Non muslim tapi kinerjanya baik atau pemimpin muslim tapi kinerjanya kurang baik , lalu bagaimana dg seorang pemimpin perempuan yg justru inside nya lebih baik dari pada laki- laki ?!
Quraish Shihab menjawab tuntas !?

14/03/2024

Mahasiswa non muslim dari UGM bertanya kepada gus baha tentang penyikapan mengahdirkan latar belakang agama yg berbeda tetapi bisa dalam forum yg sama ?

Address

Demak

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Najib Musthofa posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Najib Musthofa:

Share