18/06/2020
Tahun 2019 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perusahaan di sektor finansial dan nonfinansial, termasuk perbankan, asuransi, pembiayaan, dan bidang industri lainnya. Tekanan itu sejalan dengan volatilitas akibat sentimen isu perang dagang China dan Amerika Serikat, perlambatan daya beli dan pertumbuhan ekonomi, serta arus investasi. Namun demikian, mayoritas perusahaan yang menyampaikan iklan laporan keuangan di Bisnis Indonesia masih mampu menjaga performa yang apik pada tahun lalu, baik dari sisi pertumbuhan pendapatan, laba, maupun aset.
1. Bank Mantap
Sepanjang 2019, Bank Mantap mencatatkan peningkatan laba bersih 36,8% yoy menjadi Rp456,21 miliar. Selama periode tersebut, Bank Mantap membukukan pendapatan bunga dan pendapatan syariah senilai Rp2,77 triliun dan penghasilan nonbunga atau fee based income senilai Rp272,7 miliar. Anak usaha Bank Mandiri dan Taspen tersebut menyalurkan kredit senilai Rp20,31 triliun atau naik 30,86% yoy. Rasio kredit bermasalah atau NPL gross meningkat 5 bps menjadi 0,68% dari 0,63% pada tahun sebelumnya. Sementara itu, NPL net mengalami penurunan 8 bps menjadi 0,12%.
2. Bank NTB Syariah
Laba bank NTB Syariah pada 2019 berhasil tumbuh signifikan. Perseroan mencatat laba bersih pada 2019 sebesar Rp153 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp43,22 miliar. Peningkatan ini mencapai 254% yoy. Dari sisi aset, perseroan juga mencatatkan peningkatan yang signifikan, yakni 22,76% yoy menjadi Rp8,64 triliun. Sementara itu, bank juga mengalami peningkatan kualitas aset, yang tecermin dari rasio NPF yang tercatat menurun dari posisi 1,63% pada 2018 menjadi 1,36% pada 2019.
(Selanjutnya di kolom komentar)