https://www.blogger.com/u/3/blog/posts/8235437040449828087, https://youtube.com/@balingunichannel?si=gAwdB0aLvAw-m4V-

Bali Nguni, sidemen karangasem, Karangasem Regency (2025)

24/09/2025

Beji Tukad Sada, Gianyar

19/09/2025

𝐓𝐮𝐦𝐩𝐞𝐤 𝐋𝐚𝐧𝐝𝐞𝐩

Rahajeng nyanggra Rahina Tumpek Landep

“...ring wara Landep, Saniscara Kliwon, puja wali Bhatara Siwa, mwah yoganira Sanghyang Pasupati..."
Di hari sabtu kliwon landep, merupakan piodalan betara Siwa dan beryoganya hyang pasupati..

"...puja wali Bhatara Siwa tumpeng putih kuning adan-adanan, iwak sata sarupania, grih trasibang, sedah wah, haturakna ring sanggar..."
Banten odalan betara siwa diantaranya: tumpeng putih-kuning adanan, lauknya ayam yang serupa (putih siungan), gerih(?) Terasi merah, buah2an, dihaturkan di sanggah..

"...Yoga Sanghyang Sri Pasupati, sesayut jayeng prang, sesayut kusuma yudha, suci, daksina, peras, canang wangi-wangi, astawakna ring sarwa sanjata, lendepaning prang...."
Untuk hyang sri pasupati, bantennya sesayut jayeng prang, sesayut kusuma yudha, suci, daksina, peras, canang wangi-wangian, puja pangastawanya untuk semua senjata untuk "berperang"

"...Kalingania ring mwang, denia pasupati, landeping idep, samangkana talaksanakna kang japamantra wisesa Pasupati..."
Untuk manusianya, sebagai pemasupatian ketajaman pikiran (pengetahuan), seperti itulah japa-mantra wisesa pasupati

Pesan "mempasupati" idep ini sangat mirip dengan satwa arjuna wiwaha, yang mengisahkan sosok arjuna yang bertapa. Capaian dari tapa-bratanya adalah anugrah betara siwa berupa panah yang bernama pasupati sastra. Bila dikupas, panah bermakna manah, dalam hal ini ketajaman pikiran. Pasupati sastra bermakna senjata (pengetahuan) tentang kehid**an.

Dari sisi hari, Saniscara klion itu dina baah, karena dilihat dari sisi rasi bintang, hari ini dinaungi oleh rasi bintang kukus (pemurtian lara) sehingga saat perlu kehati-hatian dalam berpikir dan bertindak. Kekeliruan dalam memutuskan berpotensi menyebabkan kesengsaraan. Mungkin itu sebabnya, diwuku kedua ini diberi pesan khusus agar umat lebih mempertajam idep---wiweka. Rahayu..

Repost :

06/09/2025

𝐁𝐚𝐧𝐲𝐮 𝐏𝐢𝐧𝐚 𝐖𝐞𝐫𝐮𝐡

Aum, Banyu Pina Weruh atau Banyu Pinaruh dalam tradisi Bali bukan sekadar ritual penyucian diri di laut, danau, atau pancuran. Ia melambangkan pencarian sumber air pengetahuan yang mengalir tanpa henti untuk meruat kegelapan pikiran. Setelah hari Saraswati, masyarakat Bali memasuki momen reflektif ini untuk menginternalisasi makna pengetahuan yang telah dipuja sehari sebelumnya. Dalam lontar Sarasamuccaya disebutkan “hananing wruh iku sakwehning ameta ring kawisesan” yang dapat dimaknai bahwa pengetahuan adalah jalan menuju kesadaran yang lebih luas.

Ritual mandi suci di pagi hari Banyu Pinaruh mengingatkan bahwa pengetahuan bukan benda statis. Ia adalah arus yang harus dicari, digali, dan dirasakan secara langsung. Seperti air yang mengalir, pengetahuan hanya memberi kesegaran bila disentuh dan diminum. Tradisi ini juga menegaskan bahwa pikiran manusia mudah diliputi awidya atau ketidaktahuan. Dalam lontar Wrhaspati Tattwa dinyatakan “tan hana pangawruhan, tan hana kasidan” yang menegaskan bahwa tanpa pengetahuan tidak mungkin tercapai kesempurnaan.

Banyu Pinaruh berfungsi sebagai ruang peralihan antara perayaan Saraswati dan praktik nyata mencari kebijaksanaan. Di satu sisi, Saraswati adalah simbol kemurnian ilmu pengetahuan. Di sisi lain, Banyu Pinaruh adalah praktik nyata penyucian diri agar layak menampung ilmu itu. Kesadaran filosofis ini memperlihatkan bahwa ritual bukanlah kegiatan lahiriah semata, tetapi sebuah latihan mental untuk membersihkan kegelapan batin.

Dengan memahami Banyu Pinaruh sebagai “banyu pina weruh” air untuk mengetahui, kita diajak menata ulang orientasi belajar. Pengetahuan yang mencerahkan bukan datang dari pengulangan hafalan, tetapi dari keterlibatan penuh dalam mencari sumbernya. Proses ini mengarah pada tegaknya daya kritis dan kejernihan batin. Tradisi Bali ini memperlihatkan bahwa air pengetahuan tidak hanya membasuh tubuh, tetapi juga membasuh pikiran agar siap menerima terang kesadaran.
Rahayu 😊🙏

Narsum : Ida Bhagawan Agra Sagening

06/09/2025

Mari gunakan dan cintai produk lokal semeton 😍

26/08/2025

Kegiatan produksi d**a bakti Ning Bali didukung oleh
OEMAH BALI NGUNI, 📍sidemen karangasem
**a

15/06/2025

RONDO (janda).

pernah mendengar kata ini.
mungkin tidak asing kan..?☺️
Janda selalu di depan. 😁
mengulik sedikit tentang judul d atas.

Kenapa nak bali tidak boleh memper'ISTRI' janda,
kata yg sering muncul d masyarakat
"Yen nyuang janda kepanesin"

apakah sebuah mitos ato memang benar adanya.

Kenapa nak bali tidak boleh/ diharapkan tidak mengambil janda ?.

kita berbicara sebagai Nak bali bukan orang lain.
DIBALI khususnya tidak mengenal istilah Janda mungkin d daerah lain ada!.
karena sebagai wanita dibali sangat d hormati baik dari sisi manapun yg mempunyai peran sebagai sakti , yg sangat berperan dalam bakta rumah tangga , kehormatan wanita bali sangat d junjung tinggi dari aspek manapun.

Pernahkah mendengar tentang wanita yg sudah bercerai kembali lagi ke keluarganya
, atau d sebut mulih bajang,
bahasa MULIH BAJANG bukan bahasa yg sekedar d buat , tapi memang memiliki makna yg sangat mendalam dalam kembali sang wanita ke keluarga mereka.

dalam bahasa ini dimana wanita bali sangat sangat d hargai. jika ini terjadi ,keluarga awal akan membuat suatu ritus untuk kembali nya sang buah hati. (MePRAS). yg mana di angkat lagi derajatnya seperti semula..

dan kemelekatan status akan tidak d perlukan lagi..

Status JANDA akan melekat bila sang wanita tidak lagi di angkat atau d kembalikan ke awal dia berada.

Disinilah kecerdikan NAK BALI dahulu untuk memprotek segala sesuatunya berdampak buruk pada seseorang. dimana semua d kemas dalam seni, etika, estetika, dan harapan d jadikan 1.

Apabila ini banding terbalik.
tanpa melakukan hal tsb..

Klo ini terjadi maka akan terjadi kepanesin(masalah) , Status nya tidak jelas , sudah secara sah keluar(cerai) atau masih abu".

Jadi di sini sudah bisa d katakan NAK BALI TIDAK MENGENAL JANDA.

Kemelekatan status pada wanita sudah berubah karena sudah di lakukan ritus khusus sebagai penghormatan/ menaikan derajat sang wanita itu sendiri.

Repost : w***y

(((ENG)))
RAHAYU. 🙏

04/06/2025

upakara mengenai Banten Oton/Ayaban Tumpeng 5 dan tumpeng 7

Ayaban Tumpeng 5, Terdiri dari:
1. Peras: 2 tumpeng
2. Pengambean: 2 tumpeng
3. Dapetan : 1 tumpeng
4. Gebogan
5. Sesayut
6. Rayunan
7. Teterag
Makna masing-masing banten tersebut adalah:

1. Peras

Kata “Peras” berarti “Sah” atau “Resmi”, dengan demikian penggunaan banten “Peras” bertujuan untuk mengesahkan dan atau meresmikan suatu upacara yang telah diselenggarakan secara lahir bathin.

2. Pengambean

Pengambean berasal dari akar kata “Ngambe” berarti memanggil atau memohon. Banten Pengambeyan mengandung makna simbolis memohon karunia Sang Hyang Widhi dan para leluhur guna dapat menikmati hidup dan kehid**an senantiasa berdasarkan Dharma di bawah lindungan dan kendali Sang Hyang Widhi dan para Leluhur.

3. Dapetan

Banten dapetan disimbolkan sebagai wujud permohonan kehadapan Sang Hyang Widhi agar dikaruniai atau dikembalikan kekuatan Tri Pramana termasuk kekuatan Tri Bhuwananya.

4. Gebogan

Gebogan merupakan simbol persembahan dan rasa syukur pada Tuhan/Hyang Widhi. Gebogan atau juga disebut Pajegan adalah suatu bentuk persembahan berupa susunan dan rangkaian buah buahan dan bunga.

5. Sesayut

banten sesayut berasal dari kata “sayut” atau “nyayut” dapat diartikan mempersilakan atau mensthanakan, karena sayut disimbulkan sebagai lingga dari Ista Dewata, sakti dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

6. Rayunan

Rayunan juga sering disebut sebagai Ajuman/Sodan/Ajengan, yang mana dipergunakan tersendiri sebagai persembahan ataupun melengkapi daksina suci dan lain-lain.

7. Teterag

Khusus untuk teterag admin belum mendapatkan informasinya, barangkali diantara teman pembaca yang tahu mohon saling sharing ya!

Ayaban Tumpeng 7
Terdiri dari :

1. Banten peras: 2 tumpeng
2. Bnten Pengambian:2tumpeng
3. Banten Dapetan: 1 tumpeng
4. Banten Guru: 1 tumpeng
5. Banten pengiring: 1 tumpeng
6. Banten Gebogan.
7. Banten Sesayut.
8. Banten Rayunan.
9. Banten Taterag.
Tambahannya hanya pada guru dan pengiring selebihnya sama dan sudah dijelaskna pada ayaban tumpeng lima.

1. Banten Guru
Untuk Banten Guru, mohon maaf admin belum dapat referensi.jika ada yang paham boleh sharing dan dilengkapi penjelasannya dikolom komentar.

2. Banten Pengiring

Banten pengiring adalah sesajen yang alasnya adalah sebuah taledan/tamas, kemudian secara berturut-turut diisi pisang, buah-buahan, tebu, kue, dua buah tumpeng, sampian tangga dan canang genten.

Artikel ini bukan untuk menggurui, melainkan sebagai bahan berbagi, jika ada perbedaan mohon dimaklumi...
📸 : ilustrasi

Balinguni
Geguatnakbali

10/05/2025

“Jika Tak Diberi Keturunan: Apakah Kami Sudah Selesai Menebus Karma?”

Ada pasangan suami istri yang sudah bertahun-tahun menikah.
Mereka bukan tak ingin punya anak
mereka bahkan sudah melakukan segalanya:
berobat ke dokter, berguru secara niskala, hingga ngayah dengan sepenuh hati.

Namun, hasilnya tetap sama:
doanya dijawab dengan keheningan.
Rahim tetap kosong. Buah hati tak kunjung datang.
Lalu muncullah tanya yang pelan-pelan mengiris hati:
“Apa kami ini sudah habis karmanya?”
“Apakah nanti kami akan mati tanpa ada satu pun sentana yang melanjutkan garis kami di dunia?”

1. Tidak Semua Jiwa Ditakdirkan Melahirkan Jiwa Baru

Dalam ajaran Hindu Bali, hidup manusia berjalan di atas hukum Karma Phala setiap kelahiran, kesedihan, dan kelegaan adalah bagian dari cetak biru jiwa (swa dharma) yang sangat spesifik.

Ada jiwa yang lahir untuk meneruskan garis keturunan.
Tapi ada juga jiwa yang lahir bukan untuk melahirkan, melainkan menyelesaikan hutang lama.
Menjadi penyembuh bagi luka batin leluhur.
Menjadi jembatan bagi orang lain agar bertumbuh.
Atau sekadar untuk belajar ikhlas pelajaran tertinggi yang jarang diberikan kecuali pada jiwa yang kuat.

2. Tidak Memiliki Sentana Bukan Berarti Terputus

Dalam pandangan niskala, tidak semua keterikatan ditentukan oleh darah.
Banyak jiwa yang kelak akan “menemui kita” setelah kematian
karena pernah kita rawat, kita bantu, atau kita doakan di dunia.

Anak tidak harus berasal dari rahim kita.
Tapi bisa dari kasih yang kita tebarkan setiap hari.
Karma akan menyambung benang-benang itu secara tak terduga, bahkan setelah raga ini tiada.

3. Habis Karma Bukan Berarti Kosong, Tapi Tuntas

Jika pasangan sudah berusaha semampunya, namun tetap tidak diberi keturunan,
itu bukan kutukan… tapi tanda bahwa pelajaran kali ini berbeda.

Mungkin ini adalah penebusan dari kelahiran sebelumnya.
Mungkin ini adalah masa istirahat jiwa.
Dan bisa jadi ini adalah jalan bagi mereka untuk tidak lagi terikat dunia, dan siap menyongsong moksha dengan lebih ringan.

4. Cinta Tidak Diukur dari Berapa yang Kita Lahirkan, Tapi Apa yang Kita Wariskan

Pasangan yang tidak punya anak tetap bisa meninggalkan warisan karma baik:
• Menjadi guru bagi orang lain.
• Menjadi sandaran bagi keponakan, tetangga, atau anak-anak yang tidak memiliki figur orang tua.
• Menjadi sumber cahaya bagi siapa pun yang sempat disentuh kasihnya.

Dan semua itu akan kembali pada jiwa, bukan saat hidup… tapi setelahnya.

Penutup: Tidak Punya Anak Bukan Akhir Jalan, Tapi Jalan yang Berbeda

Jadi jika semeton adalah pasangan yang tak juga dikaruniai keturunan, jangan merasa gagal.
Mungkin bukan anak yang kalian lahirkan, tapi karma baik yang kalian bangun bersama.
Dan itu… akan lebih abadi dari sekadar garis darah.

Disclaimer
Tulisan ini tidak bermaksud menyalahkan, menghakimi, atau menghibur secara kosong pasangan yang belum dikaruniai anak. Setiap perjalanan hidup adalah unik dan sakral, ditentukan oleh rangkaian karma dan kehendak Ilahi yang tak selalu bisa dijelaskan secara logika. Artikel ini ditulis sebagai bahan renungan spiritual, agar kita bisa menerima dengan lebih lapang hati setiap jalan hidup yang dipercayakan kepada kita. Bila semeton sedang berjuang dalam diam, semoga tulisan ini bisa menjadi pelukan lembut dari semesta.

Repost : Mangku Pasek

Rahayu. 😊🙏

02/05/2025

𝐑𝐞𝐩𝐨𝐬𝐭 : Wong Ong Bali

𝐒𝐮𝐤𝐫𝐚 𝐖𝐚𝐠𝐞 𝐊𝐮𝐧𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧

𝐓𝐚𝐧 𝐇𝐚𝐧𝐚 𝐩𝐮𝐣𝐚 𝐤𝐫𝐭𝐢, 𝐤𝐞𝐰𝐚𝐥𝐚 𝐲𝐨𝐠𝐲𝐚𝐠𝐚𝐰𝐚𝐲𝐚𝐤𝐧𝐚 𝐬𝐚𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐢𝐛𝐨𝐧, 𝐬𝐚𝐧𝐢𝐬𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐊𝐥𝐢𝐰𝐨𝐧 𝐊𝐮𝐧𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧, 𝐦𝐢𝐰𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐧𝐚𝐤𝐧𝐚𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐍𝐢𝐫𝐦𝐚𝐥𝐚 𝐀𝐝𝐲𝐚𝐧𝐚

𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐣𝐮𝐤𝐦𝐚𝐭 𝐖𝐚𝐠𝐞 𝐊𝐮𝐧𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐄𝐍𝐀𝐌𝐏𝐀𝐇𝐀𝐍 𝐊𝐔𝐍𝐈𝐍𝐆𝐀𝐍
𝐃𝐢𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐣𝐮𝐤𝐦𝐚𝐭 𝐖𝐚𝐠𝐞 𝐊𝐮𝐧𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐪𝐭𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐦𝐚𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐩𝐞𝐦𝐮𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐬𝐨𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐓𝐔𝐌𝐏𝐄𝐊 𝐊𝐔𝐍𝐈𝐍𝐆𝐀𝐍, 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐞𝐦𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐬𝐨𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐠𝐚𝐥𝐚 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐥𝐮𝐬𝐚𝐧

𝐈𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐍𝐀𝐌𝐀 𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐌𝐄𝐌𝐔𝐍𝐂𝐔𝐋𝐊𝐀𝐍 𝐑𝐔𝐏𝐀 𝐃𝐀𝐑𝐈 𝐒𝐀𝐍𝐀 𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐀𝐃𝐀 𝐆𝐔𝐍𝐀
𝐃𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐲𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐫𝐨𝐬𝐞𝐬 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐠 𝐝𝐢𝐲𝐚𝐤𝐢𝐧𝐢
𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐫𝐭𝐢𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐢𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐧𝐚𝐦𝐚 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐲𝐠 𝐬𝐞𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚
𝐍𝐚𝐡 𝐝𝐢𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐲𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐪𝐭𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐠𝐞𝐧𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐪𝐭𝐚 𝐤𝐞𝐝𝐞𝐩𝐚𝐧
𝐌𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐤𝐞 𝐠𝐞𝐠𝐮𝐚𝐭 𝐧𝐚𝐤 𝐁𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐚𝐧𝐞 𝐬𝐮𝐣𝐚𝐭𝐢
𝐀𝐠𝐚𝐫 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐝𝐢 𝐧𝐚𝐤 𝐁𝐚𝐥𝐢 𝐫𝐮𝐞𝐭, 𝐫𝐢𝐛𝐞𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐡𝐚𝐥

Rahajeng nyanggra Tumpek Kuningan 🙏
𝐑𝐚𝐡𝐚𝐲𝐮
(((𝐄𝐍𝐆)))
🙏😇🙏

24/04/2025

𝐏𝐄𝐁𝐀𝐘𝐔𝐀N

Repost : Wong Ong Bali

𝐁𝐚𝐠𝐢 𝐧𝐚𝐤 𝐁𝐚𝐥𝐢 𝐢𝐧𝐝𝐞𝐧𝐭𝐢𝐤 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐥 𝐏𝐄𝐁𝐀𝐘𝐔𝐀𝐍 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐝𝐢𝐣𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐬𝐤𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐭𝐫𝐞𝐧𝐝 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚 𝐧𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐞𝐤𝐨𝐧𝐨𝐦𝐢𝐬 𝐲𝐠 𝐝𝐢𝐭𝐚𝐰𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫

𝐏𝐄𝐁𝐀𝐘𝐔𝐀𝐍 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐚𝐫𝐭𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐚𝐲𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐡𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠, 𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐚𝐩𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭?
𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫 𝐤𝐞 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐝𝐢𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐧𝐣𝐚𝐦 𝐃𝐢𝐧𝐚 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐡𝐚𝐫𝐢, 𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐝𝐢𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮, 𝐧𝐚𝐡 𝐝𝐢𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐧𝐣𝐚𝐦 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫, 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐟𝐚𝐬𝐞 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐝𝐢 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐡𝐚𝐥 𝐲𝐠 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐥𝐞𝐰𝐚𝐭𝐢, 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐢𝐚𝐫𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐝𝐢𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐚𝐝𝐚 𝐡𝐚𝐥 𝐧𝐞𝐠𝐚𝐭𝐢𝐟 𝐡𝐚𝐥 𝐢𝐧𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐛𝐚𝐲𝐚𝐫 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐝𝐢𝐛𝐚𝐲𝐮𝐡

𝐋𝐚𝐥𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐜𝐮 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐏𝐄𝐁𝐀𝐘𝐔𝐀𝐍 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐧𝐚𝐤 𝐁𝐚𝐥𝐢 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐰𝐚𝐜𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐡𝐮𝐥𝐮, 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐧𝐚𝐡 𝐧𝐚𝐤 𝐁𝐚𝐥𝐢, 𝐬𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐥𝐨𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐲𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐚𝐤𝐚𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐏𝐄𝐁𝐀𝐘𝐔𝐀𝐍 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐖𝐀𝐑𝐀𝐒𝐏𝐀𝐓𝐈 𝐊𝐀𝐋𝐏𝐀 𝐝𝐚𝐧 𝐒𝐈𝐖𝐀 𝐓𝐀𝐓𝐖𝐀 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚
𝐍𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐣𝐞𝐥𝐚𝐬 𝐬𝐦𝐮𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐦𝐚𝐬𝐚 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐤𝐞 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐢𝐧𝐢

𝐘𝐠 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚 𝐏𝐄𝐁𝐀𝐘𝐔𝐀𝐍 𝐦𝐚𝐡𝐚𝐥 𝐣𝐚𝐰𝐚𝐛𝐧𝐲𝐚
𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐦𝐮𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐲𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐮𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧
𝐒𝐀𝐍𝐆𝐀𝐓 𝐉𝐄𝐋𝐀𝐒 𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐑𝐔𝐀𝐍𝐆 𝐏𝐄𝐁𝐀𝐘𝐔𝐀𝐍 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐀𝐃𝐀 𝐔𝐏𝐀𝐊𝐀𝐑𝐀 𝐏𝐑𝐀𝐓𝐄𝐊𝐀 𝐘𝐆 𝐁𝐄𝐒𝐀𝐑 𝐓𝐀𝐏𝐈 𝐃𝐀𝐒𝐀𝐑 𝐏𝐄𝐁𝐀𝐘𝐔𝐀𝐍 𝐀𝐃𝐀𝐋𝐀𝐇 𝐓𝐈𝐑𝐓𝐀, 𝐓𝐎𝐘𝐀, 𝐀𝐓𝐀𝐔 𝐀𝐈𝐑, 𝐭𝐞𝐫𝐠𝐚𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐃𝐢𝐧𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫

𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐭𝐨𝐩 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐨𝐝𝐨𝐡𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩 𝐦𝐚𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐁𝐚𝐥𝐢 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐏𝐄𝐁𝐀𝐘𝐔𝐀𝐍 𝐢𝐭𝐮 𝐦𝐚𝐡𝐚𝐥
𝐒𝐞𝐛𝐚𝐢𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐦𝐚𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐲𝐠 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐝𝐢𝐛𝐚𝐲𝐮𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐥𝐢𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐲𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐚𝐤𝐚𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐏𝐄𝐁𝐀𝐘𝐔𝐀𝐍 𝐲𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐢
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐞𝐛𝐚𝐤 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐢𝐡𝐢𝐥

𝐍𝐨𝐭𝐞: 𝐏𝐄𝐁𝐀𝐘𝐔𝐀𝐍 𝐁𝐈𝐒𝐀 𝐃𝐈𝐉𝐀𝐋𝐀𝐍𝐊𝐀𝐍 𝐃𝐈𝐑𝐔𝐀𝐍𝐆 𝐃𝐈𝐍𝐀 𝐊𝐄𝐋𝐀𝐇𝐈𝐑𝐀𝐍 𝐌𝐀𝐍𝐔𝐒𝐈𝐀 𝐈𝐓𝐔 𝐒𝐄𝐍𝐃𝐈𝐑𝐈

𝐒𝐀𝐋𝐀𝐌
𝐖.𝐎.𝐁
𝐑𝐀𝐇𝐀𝐘𝐔
(((𝐄𝐍𝐆)))
🙏😇🙏

22/04/2025

𝐏𝐄𝐍𝐀𝐌𝐏𝐀𝐀𝐍
𝐀𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐖𝐚𝐠𝐞 𝐝𝐮𝐧𝐠𝐮𝐥𝐚𝐧, 𝐬𝐞𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐆𝐀𝐋𝐔𝐍𝐆𝐀𝐍

𝐏𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐒𝐮𝐧𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐠𝐚𝐦𝐚
𝐀𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐖𝐚𝐠𝐞, 𝐩𝐞𝐧𝐚𝐦𝐩𝐚𝐚𝐧 𝐧𝐠𝐚𝐫𝐚𝐧, 𝐲𝐚𝐭𝐚𝐩𝐚𝐧𝐚𝐝𝐚𝐡 𝐈𝐫𝐚 𝐛𝐮𝐭𝐡𝐚 𝐠𝐚𝐥𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐫𝐦𝐚𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐬𝐚𝐧𝐠𝐠𝐫𝐚𝐡𝐚, 𝐝𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐩𝐫𝐚𝐤𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐝𝐞𝐬𝐚 𝐰𝐞𝐡𝐚𝐧𝐚𝐛𝐮𝐭𝐚 𝐘𝐚𝐝𝐧𝐲𝐚 𝐫𝐢𝐤𝐞𝐧𝐠 𝐜𝐚𝐭𝐮𝐬𝐩𝐚𝐭𝐚, 𝐬𝐚𝐫𝐮𝐩𝐚 𝐍𝐢𝐧𝐠 𝐘𝐚𝐝𝐧𝐲𝐚 𝐰𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠, 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐭𝐚 𝐧𝐢𝐬𝐭𝐚, 𝐌𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐮𝐭𝐚𝐦𝐚𝐧𝐢𝐚, 𝐩𝐢𝐧𝐮𝐣𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐧𝐝𝐢𝐭𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚, 𝐧𝐠𝐚𝐰𝐚𝐬𝐭𝐨𝐧𝐚𝐤𝐧𝐚, 𝐒𝐢𝐰𝐚 𝐁𝐮𝐝𝐡𝐚, 𝐬𝐢𝐫𝐞 𝐰𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠

𝐊𝐮𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐤𝐰𝐞𝐡 𝐢𝐤𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐧𝐣𝐚𝐭𝐚 𝐩𝐫𝐚𝐲𝐚𝐬𝐜𝐢𝐭𝐚𝐤𝐞𝐧, 𝐣𝐚𝐲𝐚 𝐣𝐚𝐲𝐚 𝐝𝐞 𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐧𝐝𝐢𝐭𝐚, 𝐭𝐞𝐤𝐞𝐧𝐠 𝐣𝐚𝐝𝐦𝐚𝐧𝐢𝐚, 𝐡𝐚𝐩𝐚𝐧𝐢𝐚 𝐏𝐫𝐚𝐤𝐨𝐬𝐚 𝐩𝐫𝐚𝐭𝐚𝐦𝐞𝐧𝐠 𝐰𝐞𝐤𝐚𝐤𝐧𝐚, 𝐩𝐚𝐫𝐚𝐜𝐚𝐫𝐮 𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐤𝐮𝐰𝐞𝐧 𝐤𝐮𝐰𝐞𝐧 𝐤𝐮𝐧𝐚𝐧𝐠, 𝐝𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐒𝐞𝐠𝐚 𝐰𝐚𝐫𝐧𝐚 𝟑, 𝐭𝐚𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧𝐢𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐭 𝐔𝐫𝐢𝐩

𝐏𝐞𝐭𝐚𝐤 𝟓, 𝐀𝐛𝐚𝐧𝐠 𝟗, 𝐈𝐫𝐞𝐧𝐠 𝟒, 𝐢𝐰𝐚𝐤𝐧𝐢𝐚 𝐨𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐛𝐢, 𝐒𝐚𝐡𝐚 𝐭𝐚𝐛𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐠𝐞𝐡𝐚𝐧 𝐚𝐠𝐮𝐧𝐠𝟏, 𝐠𝐞𝐧𝐚𝐡𝐢𝐧𝐠 𝐍𝐚𝐭𝐚𝐫 𝐮𝐦𝐚𝐡, 𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫 𝐌𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧, 𝐬𝐚𝐦𝐛𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐤𝐚𝐥𝐚 𝐍𝐢𝐬𝐤𝐚𝐥𝐚 𝐩𝐚𝐥𝐚𝐧𝐢𝐚 𝐣𝐚𝐲𝐚 𝐏𝐫𝐚𝐤𝐨𝐬𝐚 𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐩𝐞𝐫𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧

𝐒𝐞𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐠𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐩𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐮𝐧𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐠𝐚𝐦𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐖𝐚𝐠𝐞 𝐝𝐮𝐧𝐠𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐞𝐦𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧, 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐭𝐞𝐠𝐚𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐬𝐚 𝐜𝐚𝐭𝐮𝐬 𝐏𝐀𝐓𝐀 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐧𝐚𝐤 𝐁𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐚𝐲𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐩𝐢𝐫𝐢𝐭, 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐮𝐭𝐚 𝐠𝐚𝐥𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐝𝐢𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐞𝐦𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐧𝐲𝐚 𝟑 𝐛𝐮𝐭𝐡𝐚
𝐃𝐢𝐣𝐞𝐥𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐚𝐩𝐚 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐝𝐢 𝐭𝐞𝐠𝐚𝐤 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐝𝐢𝐜𝐞𝐫𝐦𝐚𝐭𝐢 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐚𝐝𝐚 𝟐 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐞𝐦𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐧𝐚𝐭𝐚𝐡 𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐝𝐞𝐩𝐚𝐧 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐮 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐫𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐧𝐚𝐧
𝐃𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐨𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐛𝐢 𝐧𝐚𝐧𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩 𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐲𝐚
𝐒𝐤𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐝𝐢𝐚𝐫𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐚𝐦𝐩𝐚𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐧𝐚𝐦𝐩𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐦𝐛𝐞𝐥𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐛𝐢
𝐓𝐚𝐩𝐢 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐝𝐢𝐚𝐦𝐚𝐭𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐦𝐚𝐭 𝐏𝐄𝐍𝐀𝐌𝐏𝐀𝐀𝐍 𝐛𝐫𝐚𝐫𝐭𝐢 𝐬𝐢𝐠𝐚𝐩 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐬𝐢𝐚𝐩 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐤𝐮𝐥
𝐃𝐢𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐬𝐚 𝐍𝐀𝐌𝐏𝐀 𝐲𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐫𝐭𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐤𝐮 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮, 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐪𝐭𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐤𝐞 𝐛𝐞𝐬𝐨𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐠𝐚𝐥𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐫𝐚𝐫𝐭𝐢 𝐚𝐧𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐖𝐚𝐠𝐞 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐡𝐢𝐫 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐠𝐚𝐥𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧

𝐁𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐮𝐧𝐢𝐤 𝐠𝐮𝐠𝐨𝐧 𝐭𝐮𝐰𝐨𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐧𝐚𝐦𝐩𝐚 𝐠𝐚𝐥𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐝𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐖𝐚𝐠𝐞 𝐝𝐮𝐧𝐠𝐮𝐥𝐚𝐧, 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐫𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐭𝐮𝐫 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐭𝐞𝐠𝐚𝐤 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐦𝐚𝐡 ( 𝐤𝐚𝐥𝐚 𝐫𝐚𝐤𝐬𝐚) 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚 𝐭𝐮𝐠𝐮 𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐫𝐚𝐭 𝐔𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐩𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐩𝐞𝐦𝐚𝐡𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 ( 𝐭𝐮𝐭𝐮𝐫 𝐤𝐚𝐥𝐚 𝐌𝐚𝐲𝐚) 𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐒𝐢𝐰𝐚 𝐲𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐮𝐫𝐮𝐧 𝐤𝐞𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐮𝐥𝐮𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐮𝐡
𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐧𝐚𝐡 𝐁𝐚𝐥𝐢 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐞𝐦𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐚 𝐫𝐚𝐤𝐬𝐚 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐧𝐠𝐚𝐭𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐁𝐄𝐁𝐀𝐊𝐀𝐑𝐀𝐍 𝐁𝐀𝐋𝐔𝐍𝐆 𝐆𝐄𝐆𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐡𝐚𝐭𝐮𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐬𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢𝐡 (𝐤𝐞𝐭𝐚𝐭𝐰𝐚𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐥𝐚 𝐛𝐚𝐧𝐠)

𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐢 𝐬𝐢𝐦𝐩𝐮𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚 𝟑 𝐡𝐚𝐥 𝐲𝐠 𝐝𝐢𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐚𝐦𝐩𝐚𝐚𝐧 𝐠𝐚𝐥𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧
𝟏. 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐭𝐮𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐁𝐞𝐛𝐚𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐥𝐮𝐧𝐠 𝐠𝐞𝐠𝐞𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐬𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢𝐡
𝟐.𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐭𝐮𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐠𝐞𝐡𝐚𝐧 𝐚𝐠𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐧𝐚𝐭𝐚𝐡 𝐮𝐦𝐚𝐡
𝟑. 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐭𝐮𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐠𝐞𝐡𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐝𝐢𝐝𝐞𝐩𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐮 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐩𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐫𝐮𝐦𝐚𝐡

𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐧𝐣𝐨𝐫 𝐝𝐢𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐧𝐚𝐦𝐩𝐚𝐚𝐧 𝐠𝐚𝐥𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐬𝐞𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐦𝐛𝐮𝐭 𝐠𝐚𝐥𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧
𝐓𝐚𝐩𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐧𝐣𝐨𝐫 𝐝𝐢𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐆𝐀𝐋𝐔𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐍𝐀𝐃𝐈 ( 𝐠𝐚𝐥𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐲𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚𝐦𝐚) 𝐝𝐢𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐢𝐧𝐢 𝐍𝐀𝐊 𝐁𝐀𝐋𝐈 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐧𝐣𝐨𝐫
𝐁𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐢 ( 𝐮𝐬𝐚𝐧𝐚 𝐁𝐚𝐥𝐢, 𝐒𝐚𝐧𝐠𝐡𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚𝐩𝐞𝐧𝐢, 𝐖𝐢𝐝𝐡𝐢 𝐭𝐚𝐭𝐰𝐚, 𝐘𝐚𝐝𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐫𝐚𝐤𝐞𝐫𝐭𝐢, 𝐭𝐮𝐭𝐮𝐫 𝐧𝐠𝐞𝐰𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧 𝐩𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐚𝐝𝐚 𝐥𝐢𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐲𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐚𝐧𝐭𝐮𝐦𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐬𝐚 𝐏𝐞𝐧𝐣𝐨𝐫 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐧𝐣𝐨𝐫)

𝐒𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭 𝐩𝐞𝐦𝐚𝐡𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐍𝐀𝐊 𝐁𝐀𝐋𝐈
REPOST : 𝐖.𝐎.𝐁 Wong Ong Bali
𝐑𝐚𝐡𝐚𝐲𝐮
(((𝐄𝐍𝐆)))
🙏😇🙏

21/04/2025

𝑃𝐸𝑁𝑌𝐴𝐽𝐴𝐴𝑁

𝑆𝑂𝑀𝑂 𝑃𝑂𝑁 𝐷𝑈𝑁𝐺𝑈𝐿𝐴𝑁 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐷𝑖𝑛𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑖𝑤𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑝𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑎𝑡𝑢
𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑎𝑡𝑢 𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢

𝐾𝑈𝑇𝐼𝑃𝐴𝑁 𝐿𝑂𝑁𝑇𝐴𝑅 𝑆𝑈𝑁𝐷𝐴𝑅𝐼 𝐺𝐴𝑀𝐴
𝑆𝑂𝑀𝑂 𝑃𝑂𝑁 𝐷𝑈𝑁𝐺𝑈𝐿𝐴𝑁, 𝑃𝑎𝑛𝑔𝑒𝑠𝑡𝑢 𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑚𝑜𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑜𝑔𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎𝑑ℎ𝑖, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑝𝑖𝑡𝑢𝑘𝑢𝑛𝑖𝑎, 𝑠𝑎𝑑𝑔𝑎𝑛𝑎 𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎, 𝑦𝑎𝑡𝑎 𝑛𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝐸𝑁𝑌𝐴𝐽𝐴𝐴𝑁 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑜𝑘𝑎

𝐷𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑜𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑗𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑖𝑡𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑦𝑜𝑔𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎𝑑ℎ𝑖, 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢𝑝𝑢𝑛 𝑑𝑒𝑤𝑎, 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑖𝑛𝑖 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑘𝑒𝑠𝑖𝑚𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑦𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑜𝑘

𝐷𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑛𝑎𝑘 𝐵𝑎𝑙𝑖 𝑗𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑠𝑎 𝑃𝐸𝑁𝑌𝐴𝐽𝐴𝐴𝑁 𝑖𝑛𝑖 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑜𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑆𝑢𝑛𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑔𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡, 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑃𝐸𝑁𝑌𝐴𝐽𝐴𝐴𝑁 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑎𝑟𝑡𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑡𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑟𝑖, 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟, 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑞𝑡𝑎 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑎𝑝 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑒𝑠𝑜𝑘, 𝑑𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑆𝑤𝑎𝑑𝑎𝑟𝑚𝑎 𝑛𝑎𝑘 𝐵𝑎𝑙𝑖 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙 𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔
𝐾ℎ𝑢𝑠𝑢𝑠 𝑑𝑖 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔, 𝑙𝑎𝑘𝑖" 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟" 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑦𝑜𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑑𝑖 ( 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑡𝑖) 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑔𝑎𝑙𝑎 ℎ𝑎𝑙 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑠𝑜𝑘, 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑗𝑔𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑔𝑎𝑙𝑎 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑠𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑒𝑠𝑜𝑘
𝐽𝑎𝑑𝑖 𝑁𝐴𝐾 𝐵𝐴𝐿𝐼 ℎ𝑒𝑏𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑔𝑖𝑡𝑢 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑚𝑎𝑡 𝑙𝑜𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 1 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑚𝑎𝑡 𝑦𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑛𝑎 𝑦𝑔 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚.

𝑅𝑒𝑝𝑜𝑠𝑡 : 𝑊.𝑂.𝐵 Wong Ong Bali
𝑅𝐴𝐻𝐴𝑌𝑈
(((𝐸𝑁𝐺)))
🙏😇🙏

Bali Nguni

24/09/2025

19/09/2025

06/09/2025

06/09/2025

26/08/2025

15/06/2025

04/06/2025

10/05/2025

02/05/2025

24/04/2025

22/04/2025

21/04/2025

Address

Telephone

Website

Alerts

Contact The Business

Shortcuts

Share

Category