
16/08/2025
Kutipan Maulana Rumi ini menggambarkan bahwa kebenaran sejati adalah sesuatu yang utuh dan sempurna di sisi Tuhan. Namun, ketika ia “jatuh” ke dunia manusia, kebenaran itu terpecah-pecah seperti cermin yang retak. Setiap orang hanya memegang sebagian kecil dari kebenaran tersebut—sebuah potongan yang mencerminkan sebagian cahaya-Nya. Karena keterbatasan pandangan, banyak orang mengira bahwa potongan yang ia miliki adalah keseluruhan kebenaran, padahal yang dipegang hanyalah bagian kecil dari gambaran besar.
Pesan ini mengajarkan kerendahan hati dan kesadaran bahwa sudut pandang kita tidak pernah sepenuhnya mewakili kebenaran absolut. Perbedaan pendapat, keyakinan, dan interpretasi sering kali lahir dari potongan cermin yang berbeda-beda. Dengan memahami hal ini, kita diajak untuk menghormati perspektif orang lain, saling melengkapi dalam mencari makna, dan tidak terjebak pada sikap merasa paling benar. Pada akhirnya, semua potongan itu akan kembali menjadi utuh hanya di tangan Sang Pemilik Kebenaran.