
22/09/2025
Inilah Empat Sifat dalam Manusia: Kendalikan atau Binasa!
Oleh: Muhammad Ihsan Maulana
(Santri SMA Pesantren At-Taqwa Depok, 17 tahun)
Manusia adalah salah satu ciptaan Allah Swt yang paling mulia dibanding ciptaan lain. Namun tidak otomatis, melainkan sejauh mana manusia mampu mengenal dan mengendalikan dirinya.
Sebab dalam diri manusia Allah satukan empat jenis sifat:
Pertama sifat hewan ternak(البهائم), yang mendorong untuk makan, minum, tidur dan kebutuhan jasmani lainnya. Kedua sifat hewan buas(السبع), yitu dorongan amarah, membunuh, memukul menyakiti dan puas ketika dapat mengalahkan lawannya. Inilah sumber sifat bengis dan s**a bertengkar.
Ketiga sifat setan (الشياطين), yaitu dorongan pada perbuatan licik, menipu, korupsi dan lain sejenisnya. Terakhir sifat malaikat(الملائكة), sifat yang membawa diri manusia taat beribadah kepada Tuhannya.
Inilah 4 sifat yang Allah satukan dalam diri manusia. Tugas manusia adalah mengendalikan sifat-sifat tersebut agar tidak dikuasai oleh tiga sifat pertama, melainkan dituntun oleh sifat malaikat
Manusia: Ruh atau Jasad?
Kata imam al-Ghazali, manusia memiliki 2 unsur, yaitu ruh dan jasad. Esensi manusia sebenarnya terletak pada ruhnya, “al-Ruhu haqiqatu jauharika!” begitu kata imam al-Ghazali. Adapun jasad ia layaknya ‘orang asing’ yang sedang menumpang dan singgah.
Buktinya, ketika seseorang merasa bahagia, yang benar-benar merasakan adalah jiwanya, bukan jasad luarnya. Jasad hanya sarana, sementara ruh adalah inti dan esensi. Karenanya, diri kita adalah amanah dari Allah. Kita wajib mengenal diri kita masing-masing dengan sebenar-benarnya. Sebab hal itu akan membawa kita kepada Sang Pencipta.
Nutrisi Empat Sifat
Keempat sifat dalam diri manusia membutuhkan “nutrisinya” masing-masing. Sifat hewan ternak bahagia dengan makan, minum, tidur, nikah dan sifat lainnya yang hanya membawa nafsu sementara.
Sifat hewan buas puas saat memukul, membunuh, atau menjatuhkan lawannya. Sifat setan senang dengan tipu daya, kelicikan, kecurangan dan kejahatan tersembunyi. Sifat malaikat menemukan kebahagiaan ketika bisa melihat atau menyaksikan keindahan keberadaan Tuhannya, tidak ada jalan untuk masuk sifat yang lainnya pada sifat malaikat.
Keempat sifat ini membersamai manusia setiap harinya. Sudah semestinya kita mengendalikan diri dengan keempat sifat yang Allah satukan dalam manusia. Jika tidak mampu mengendalikannya, khususnya tiga pertama, maka manusia akan jatuh hina bahkan terjadi bencana.
Rasulullah Saw kelak akan mengenali umatnya pada hari kiamat melalui bekas wudhu yang memancar cahaya di wajah mereka. Namun ada manusia yang tidak dikenali oleh beliau, meski berada di hadapan beliau, sebab wajah mereka telah diubah oleh Allah menjadi wajah binatang—karena di dunia mereka hidup dengan sifat kebinatangan.
Maka jangan biarkan diri kita jatuh lebih rendah dari binatang atau bahkan lebih hina dari setan. Jadikan diri kita mulia dengan sifat malaikat, sehingga lebih tinggi daripada makhluk manapun, dan dekat dengan Allah Swt.
Wallahu a’lam bis Showab
(Catatan pelajaran “Akhlak” kitab Kimyaus Sa’adah bersama Dr. Muhammad Ardiansyah pada Kamis, 18 September 2025)