
20/08/2025
Innalilahi wa innailaihi rojiun
Sedih Kisah Bocah Bernama Raya yang Meninggal Usai Tubuh Dipenuhi Cac*ng sepanjang 15 cm Yang Keluar Dari Mulut, Hidung dan An*s hingga nyawanya tak tertolong 😭.
Ini lah penting nya menjaga kebersihan anak setelah main d luar , ya menjaga agak terhindar dr segalanya menurut ku
Ironi Anak di Sukabumi Meninggal Usai Tubuh Digerogoti Cacing
Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 19 Agu 2025 06:30 WIB
Sukabumi - Sekitar 150 meter dari jalan desa, nisan kecil berdiri di tanah merah. Itulah peristirahatan terakhir Raya, balita empat tahun dari Sukabumi yang hidupnya berakhir tragis. Kepergiannya menyisakan tanya, bagaimana seorang anak yang sejak bayi terpantau gizi buruk bisa luput, hingga tubuh mungilnya digerogoti ribuan cacing?
Video berdurasi sembilan menit yang diunggah akun Rumah Teduh ramai diperbincangkan. Hingga kini, rekaman itu sudah ditonton lebih dari 9 juta kali di Facebook. Dalam video, narasi relawan menggambarkan pedihnya melihat tubuh balita berusia empat tahun bernama Raya dipenuhi ribuan cacing gelang.
detikJabar mencoba menghubungi pengelola Rumah Teduh, Iin Achsien. Ia sempat merespons salam lewat pesan singkat, namun ketika ditanya soal kebenaran kasus Raya, pesan itu tak berbalas. Sejumlah relawan Rumah Teduh lainnya juga tak bisa dikonfirmasi.
Penelusuran detikJabar menunjukkan, Raya tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.
Edah (40), kerabat korban yang ditemui, membenarkan bahwa ia yang pertama kali melaporkan kondisi Raya ke relawan.
Edah menceritakan dirinya menyaksikan langsung ketika cacing sepanjang 15 sentimeter keluar dari tubuh Raya tepatnya di bagian hidung. Saat itu tubuh lemah Raya terbaring di IGD .
Diketahui, memang dalam video yang viral ada adegan dimana cacing ditarik dari hidung Raya dalam kondisi hidup.
"Iya, satu dari hidung mah emang itu ada, saya lihat. Saya kira itu alat dari rumah sakit. Katanya ibu itu ada apa dari rumah sakit bukan, enggak tau katanya. Bukannya di sini enggak pasang. Eh saya mah enggak pasang kata perawat. Pas dilihat uteuk-utekan itu cacing," jelas Edah
Sementara itu, Sarah, bibi Raya, sehari-hari ikut mengasuh sang balita. Orang tua Raya kerap bekerja di kebun atau hutan. Ia masih ingat bagaimana keponakannya itu sempat bermain dengan anak-anak lain sehari sebelum sakit.
"Biasanya kan sehari hari gaul sama anak anak, emang telat jalannya, sehari-hari biasa main, waktu hari Jumat masih main, hari Sabtu dibawa berobat gak bilang cacingan sih, bilangnya dokter paru, batuk, hari Minggu dibawa ke klinik bilangnya paru, langsung dibawa ke dokter anak, kan disuruh di bawa langsung, pulang lagi, jemput, itu 13 Juli, yang bawa berobat saya ke klinik kalapa nunggal, kata dokter saat itu TB," kata Sarah.
Soal kabar tubuh Raya penuh cacing, keluarga baru tahu setelah anak itu meninggal. "Gak tau, jadi begitu sampai disini dikabari bahwa banyak cacing dan segala macamnya, iya baru nya udah meninggal waktu lihat itu nya, gak tau bisa seperti itu, dari pola hidup s**a main ditanah si anak, didapur s**a cumang cemong emang iya sehari harinya begitu," ujarnya.
Mengenang keponakannya, Sarah tak kuasa menahan air mata. "Sakit banget, soalnya awalnya kan gak luhat seperti itu, emang gak atu seperti itu, cuman lihat kondisinya lemah gitu, lihat gitu langsung gak enak," ucapnya sambil menutup wajah.
Senada diceritakan Endah, ibu Raya, tatapan matanya kosong ketika ditemui di rumah semi panggung miliknya. Ia mengaku anak bungsunya kerap dibiarkan bermain di tanah.
"Kan tadinya (Raya) s**a main disini, di tanah, katanya suruh jangan s**a digendong gendong mulu, nanti lumpuh, digendong terus kan lama jalan, akhirnya diamkan saja dibawah, sakit udah lama sih, sama kaya saya sesak, batuk," ujar Endah.
Ia belum pernah membawa anaknya itu ke puskesmas. "Belum ada sih, belum pernah ke rumah sakit, belum pernah dibawa ke puskesmas, jadi kalau selam sakit raya di mandiin aja dulu, pakai air hangat, pakai daun singkong, kan s**a pilek, tradisional lah," kata dia.
Endah baru tahu belakangan soal cacing dalam tubuh anaknya. "Iya ada cacing, katanya ada yang ukuran sekilo, berarti udah besar dalam perut, gak tau dari makanan atau dari mana itu cacingnya," tuturnya.
Berat Badan Raya Berada di Bawah Garis Merah
Cisri Maryati, bidan desa setempat mengaku sudah lama memantau pertumbuhan Raya. Menurutnya, berat badan anak itu selalu berada di bawah garis merah (BGM) dalam Kartu Menuju Sehat.
"Ya kebetulan Raya itu sering ke posyandu, sehingga berat badannya kita kontrol, memang sejak kecil raya termasuk BGM itu di bawah garis merah, benar benar terpantau kalau untuk berat badannya, jadi memang waktu itu sempat sama kita juga mau dirujuk ke puskesmas, sudah berkali kali, untuk konsultasi minimal dengan ahli gizinya, cuman memang kalau jawaban dari ibu nya, gak bisa mang Rizal nya gak bolehin, katanya begitu," kata Cisri.
**abumi **abumi