04/09/2025
Kesultanan Aceh Darussalam berdiri pada awal abad ke-16, berpusat di Banda Aceh. Awalnya tumbuh dari kerajaan-kerajaan kecil di pesisir utara Sumatra, lalu berkembang menjadi salah satu kekuatan Islam terbesar di Asia Tenggara.
**Sejarah singkat dan wilayah kekuasaan:**
* **Abad ke-16 – 17:** Di bawah Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1530), Aceh mulai memperluas kekuasaan dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil di pesisir utara Sumatra.
* **Sultan Iskandar Muda (1607–1636):** Masa kejayaan Aceh. Wilayahnya meluas hampir ke seluruh pesisir Sumatra (dari Aceh, Pesisir Barat, Minangkabau, hingga Jambi) serta menguasai daerah strategis di Semenanjung Malaka, termasuk Pahang, Kedah, dan sebagian Johor.
* Aceh juga menjadi pusat perdagangan internasional, terutama lada, serta pusat penyebaran Islam dan ilmu pengetahuan, menarik ulama dari Timur Tengah dan India.
* **Abad ke-18:** Setelah wafatnya Sultan Iskandar Tsani, kekuatan Aceh mulai melemah. Banyak wilayah melepaskan diri, termasuk kerajaan-kerajaan Melayu di Semenanjung.
* **Abad ke-19:** Aceh masih berdaulat hingga akhirnya berkonflik dengan Belanda dalam Perang Aceh (1873–1904), yang berakhir dengan masuknya Aceh ke dalam Hindia Belanda meskipun perlawanan rakyat masih berlanjut.
Jadi, pada puncaknya, Kesultanan Aceh bukan hanya menguasai ujung utara Sumatra, tetapi juga memiliki pengaruh kuat atas kerajaan-kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka.