Fornusa Jakarta Utara dan Kep. Seribu

Fornusa Jakarta Utara dan Kep. Seribu FORNUSA Jakarta Utara & Kep.Seribu adalah akun resmi dari Forum Rohis SMA/MA/SMK se-Jakarta Utara & Kep.Seribu. AllahuAkbar!!!

Satukan Langkah, Rajut Ukhuwwah Bersama Rohis Nusantara
untuk generasi Indonesia yang lebih baik...
MARI BERSAMA SELAMATKAN TUNAS BANGSA!

16/10/2013

Yth.
Para murobbi/ah, Mentor, Pengurus Da'wah Sekolah
Ditempat

Aslm wr wb
Kami dari Iqro Club Jak-Ut, mengundang Adik-adik kelas X s.d XII pada acara Ma'had Thulabi:
Ahad, 20 Oktober 2013
Pukul 8.45 - 12.00 wib
Di Mushola Harum Jalan Walang Baru 5 Tugu Utara Koja
Bersama Ust. Agus Supriyatna,SE
Tema : Ikut Rohis Biar Eksis, & Ga Narsis.
Utk Kehadiran harap konfirmasi SMS ke 08129501543 (Rino).

Syukron Jazakumullah atas perhatianya

Waslm wr wb
Iqro Club Jak-Ut

01/10/2013

Assalamu'alaikum.IQRO Club JakUt mngundang siswi2 SMA/K/MA dlm KAMUS(Kajian Muslimah) pd :
Ahad, 6 Oktober 2013 jam8.30-12.00
di Yayasan HARUM(Harapan Umat). Kali ini kita akan bahas ttg Fiqh Sholat bersama Ustadzah Nur Eliza dg tema : Sholat seperti Rosulullah.

Info&Konfirmasi kehadiran :
Susi : 083807434732
Ani : 08121804388
Santi : 085714311198

GRATISSSS !!!

dakwatuna.com – Jakarta.  Hari ini, Jum’at (16/8) dilakukan aksi peduli kemanusiaan serentak di kota-kota besar Indonesi...
16/08/2013

dakwatuna.com – Jakarta. Hari ini, Jum’at (16/8) dilakukan aksi peduli kemanusiaan serentak di kota-kota besar Indonesia sebagai bentuk keprihatinan terhadap pembantaian yang terjadi di Mesir.
Di Jakarta, aksi yang di pelopori oleh Word Islamic Society for Democracy and Humanity (WISDOMS) bersama dengan Ormas Islam, LSM dan tokoh-tokoh Nasional dipusatkan di Masjid Istiqlal Jakarta untuk kemudian bergerak menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Sejak siang hari massa peserta aksi mulai berdatangan ke Masjid Terbesar di Indonesia tersebut guna mengikuti aksi yang di perkirakan akan diikuti oleh ribuan orang dari Jakarta dan sekitarnya. Dan menjelang waktu pelaksanaan shalat jum’at nampak peserta aksi semakin membludak memenuhi ruang utama Masjid Istiqlal.
Pada pelaksanaan shalat jum’at tadi, juga dilaksanakan pembacaan Qunut Nazilah dan shalat gaib bagi korban pembantaian di Mesir sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan sesama muslim.
Saat ini massa mulai bergerak dari pelataran Masjid Istiqlal menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat sebagai titik pusat pelaksanaan aksi pada hari ini.
Nampak berbagai atribut terbuat dari spanduk, kertas dan beberapa media lainnya yang berisi pesan dan kecaman meramaikan aksi tersebut. (sbb/dkw)
Redaktur: Saiful Bahri

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/08/16/38048/massa-aksi-peduli-kemanusiaan-mesir-memenuhi-masjid-istiqlal-jakarta/
Follow us: on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Di Jakarta, aksi yang di pelopori oleh Word Islamic Society for Democracy and Humanity (WISDOMS) bersama dengan Ormas Islam, LSM dan tokoh-tokoh Nasional dipusatkan di Masjid Istiqlal Jakarta untuk kemudian bergerak menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat.

KAIRO (Arrahmah.com) – Tentara junta Mesir dengan darah dingin membantai para pendukung presiden terguling Muhammad Murs...
15/08/2013

KAIRO (Arrahmah.com) – Tentara junta Mesir dengan darah dingin membantai para pendukung presiden terguling Muhammad Mursi yang melakukan aksi unjuk rasa menentang kudeta militer. Dengan tanpa ampun, aksi militer yang terjadi kemarin (14/8/2013), membunuh lebih dari 2.600 orang pendukung Mursi yang notabene adalah rakyat Mesir.

Jam malam diberlakukan di 14 provinsi di seluruh negeri sejak kemarin bersama dengan diumumkannya keadaan darurat di Mesir.

Korban tewas terus meningkat. Junta militer mengklaim angka lebih dari 200, namun Ikhwanul Muslimin Mesir mengatakan jumlah korban tewas sebenarnya jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan oleh Departemen Kesehatan. Menurut mereka, angka korban tewas telah mencapai 2.000 orang.

Pembantaian dimulai ketika tentara junta bergerak menuju kamp pendukung Mursi, menembakkan gas air mata. Penembak jitu yang telah siang di atap-atap gedung, melepaskan tembakan menargetkan para pendukung Mursi. Helikopter militer melayang-layang di atas kamp, buldoser lapis baja memblokade jalan.

Polisi yang mengenakan masker, merobohkan tenda dan membakarnya.

“Mereka menghancurkan dinding kami. Polisi dan tentara, mereka menembakkan gas air mata ke arah anak-anak,” ujar Saleh Abdulaziz (39), seorang guru sekolah menengah yang mengalami luka di kepalanya.

Polisi mengambil kontrol penuh di kamp Rabaa al-Adawiya pada Rabu (14/8) sore, lapor kantor berita pemerintah.

Kelompok-kelompok yang lebih kecil telah berkumpul di alun-alun dan jalan-jalan setelah kamp protes “dibersihkan”, lansir Al Jazeera.

Sebelumnya di hari yang sama, pasukan junta telah “membersihkan” Nahda Square menggunakan gas air mata.

Kekerasan menyebar di luar Kairo dengan bentrokan mematikan terjadi di Alexandria, Suez dan Fayoum.

Didukung militer, perdana menteri interim membela keputusan pemerintah untuk “membersihkan” kamp-kamp protes, mengklaim bahwa pemerintah tidak punya pilihan selain “bertindak”.

Jam malam berlaku pada pukul 21.00 waktu setempat sampai pukul 6.00 pagi.

Dalam menanggapi kekerasan, Mohammad ElBaradai, Wakil Presiden interim dan mantan diplomat PBB, mengundurkan diri dari jabatannya dan mengatakan dalam sebuah surat kepada pemimpin negara itu bahwa konflik bisa diselesaikan dengan cara damai.

Dalam pembantaian ini, dua wartawan yang meliput juga ikut tewas. Mick Deane, seorang juru kamera untuk Sky News Channel yang berbasis di Inggris, juga Habiba Abd Elaziz, seorang reporter kota Xpress yang berbasis di UEA, mereka meninggal setelah terkena tembakan. (haninmazaya/arrahmah.com)

- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/08/15/jam-malam-diberlakukan-14-provinsi-mesir-pembantaian-tentara-junta-membunuh-2000-warga-mesir.html .r0jTyGA4.dpuf

KAIRO (Arrahmah.com) - Tentara junta Mesir dengan darah dingin membantai para pendukung presiden terguling Muhammad Mursi yang melakukan aksi unjuk rasa menentang kudeta militer. Dengan tanpa ampun, aksi militer yang terjadi kemarin (14/8/2013), membunuh lebih dari 2.600 orang pendukung Mursi yang…

SAVE EGYPTKami Mengundang seluruh Lapisan Masyarakat untuk bergabung dalam AKSI DAMAI SOLIDARITAS PEDULI MESIRJum'at 16 ...
15/08/2013

SAVE EGYPT
Kami Mengundang seluruh Lapisan Masyarakat untuk bergabung dalam AKSI DAMAI SOLIDARITAS PEDULI MESIR
Jum'at 16 agustus 2013
Bada sholat jum'at jam 13.30
Rute Aksi : HI menuju gedung PBB
Dress code : Hitam-Hitam
Menghadirkan tokoh-tokoh bangsa:
1.Jimly asshidqie
2.Hidayat NurWahid
3.Hasyim Muzadi
4.Bachtiar Nasir
5.Syuhada bachri

Aksi 1000 massa pagar manusia

SEAHUM
Boy mareta ( dompet dhuafa ): +62 813-1089-6666
Imam akbar (ACT ) : 08128481466
Ruly Barlian ( PKPU ) : 08156231995




BANTU SEBARKAN !!!!!

Allahummanshur muslimina fi mishr

NFO   SOLIDARITAS MESIR (SEBARKAN)by: JAKARTA Aksi Kemanusiaan Mesir | 16/8/2013 Ba'da sholat Jum'at pukul 13.30 Bundara...
15/08/2013

NFO SOLIDARITAS MESIR (SEBARKAN)
by:

JAKARTA Aksi Kemanusiaan Mesir | 16/8/2013 Ba'da sholat Jum'at pukul 13.30 Bundaran HI | Baju: Hitam-hitam | CP: 081310896666

JOGJA Aksi Kemanusiaan Mesir | 16/8/2013 pkl 19.00 Jogja | DC: Merah-Putih & harap bawa lilin | CP: 085695888696

BANDUNG Aksi Kemanusiaan Mesir | 16/8/2013 Ba'da sholat Jum'at pukul 12.30 PUSDAI Jl Diponegoro | Baju: Gelap | CP: 081366621933

Yang punya info di kota lainnya segera hubungi kami. Bisa lewat komentar, inbox, atau mention di twitter

***
Exclusive Islamic Wallpaper by Sunnah Poster

07/08/2013

Taqaballahu minna wa minkum
shiya manaa wa shiyaa makum, aamiin.
Happy Eid Mubarak 1434 H :)

Semoga Amal ibadah kita selama ramdhan diterima disisiNya, dan semoga kita termasuk orang-orang yang diampuni , aamiin

Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Laa Ilaaha Illallah
Wallahu Akbar
Allahu Akbar
Walillahil Hamd :)

29/07/2013

Untaian Hikmah Penyemangat di 10 Hari Terakhir Ramadhan

>> Janganlah Merugi di Bulan Mulia Ini

Qatadah rahimahullah mengatakan, “Siapa saja yang tidak mendapatkan pengampunan dosa di bulan Ramadhan, maka sungguh di hari lain ia pun akan sulit mendapatkan ampunan.” [Lathaif Al Ma’arif, 370-371].

>> Merugikah Kita di Bulan Ramadhan ini?

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, ia berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Merugilah seseorang yang bulan Ramadhan datang kepadanya kemudian pergi sebelum ia mendapat ampunan." (HR. at-Tirmidzi 3545 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Irwa` (1/36) (6) dan al-Misykah (709).

>> Bersungguh-sungguh di 10 hari terakhir

Ummul Mu’minin Aisyah radhiyallahu ‘anha- berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim)

Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan, “Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari & Muslim)

>> I'tikaf di Masjid pada 10 hari terakhir

Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beri’tikaf setelah kepergian beliau.” (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dengan tujuan untuk mendapatkan malam lailatul qadar, untuk menghilangkan dari segala kesibukan dunia, sehingga mudah bermunajat dengan Rabbnya, banyak berdo’a dan banyak berdzikir ketika itu. (Latha-if Al Ma’arif, halaman 338)

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada tahun wafatnya, Beliau beri’tikaf selama dua puluh hari”. [HR. Bukhari no. 2044]

>> Diampuninya Dosa Pada Malam Lailatul Qadar

Allah berfirman (artinya):

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". (Q.S Al-Qadr 1-5)

Dari 'Asiyah Radhiyallahu 'Anha, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir dari Ramadhan." (Muttafaq 'alaih)

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir dari Ramadhan." (HR. Al-Bukhari)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda “Barangsiapa melaksanakan shalat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” [HR. Bukhari no. 1901]

>> Keadaan Yang Semestinya Selepas Ramadhan

Az Zuhri rahimahullah berkata, “Ketika hari raya Idul Fithri, banyak manusia yang akan keluar menuju lapangan tempat pelaksanaan shalat ‘ied, Allah pun akan menyaksikan mereka. Allah pun akan mengatakan, “Wahai hambaku, puasa kalian adalah untuk-Ku, shalat-shalat kalian di bulan Ramadhan adalah untuk-Ku, kembalilah kalian dalam keadaan mendapatkan ampunan-Ku.”

>> Menjadi Hamba Rabbaniyyin Bukan Ramadhaniyyin

Asy Syibliy rahimahullah pernah ditanya, ”Bulan manakah yang lebih utama, Rajab ataukah Sya’ban?” Beliau pun menjawab, ”Jadilah Rabbaniyyin dan janganlah menjadi Sya’baniyyin.” Maksudnya adalah jadilah hamba Rabbaniy yang rajin beribadah di setiap bulan sepanjang tahun dan bukan hanya di bulan Sya’ban saja. Dapat p**a dikatakan, ”Jadilah Rabbaniyyin dan janganlah menjadi Ramadhaniyyin.” Maksudnya, beribadahlah secara kontinu (ajeg) sepanjang tahun dan jangan hanya di bulan Ramadhan saja. Semoga Allah memberi taufik. [Lihat Lathaif Al Ma’arif, 390].

>> Jangan Sampai Puasa Tertolak

Saudaraku, ingatlah pesan Ka’ab bin Malik, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan lantas terbetik dalam hatinya bahwa setelah lepas dari Ramadhan akan berbuat maksiat pada Rabbnya, maka sungguh puasanya itu tertolak (tidak bernilai apa-apa).” [Lathaif Al Ma’arif, 378].

>> Renungan Selepas Ramadhan

Saudaraku, dengarkanlah perkataan ‘Umar bin ‘Abdul Aziz berikut tatkala beliau berkhutbah pada hari raya Idul Fithri,

“Wahai sekalian manusia, kalian telah berpuasa selama 30 hari. Kalian pun telah melaksanakan shalat tarawih setiap malamnya. Kalian pun keluar dan memohon pada Allah agar amalan kalian diterima. Namun sebagian salaf malah bersedih ketika hari raya Idul Fithri. Dikatakan kepada mereka, “Sesungguhnya hari ini adalah hari penuh kebahagiaan.” Mereka malah mengatakan, “Kalian benar. Akan tetapi aku adalah seorang hamba. Aku telah diperintahkan oleh Rabbku untuk beramal, namun aku tidak mengetahui apakah amalan tersebut diterima ataukah tidak.” (Lihat Latha-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 372-381, Daar Ibnu Katsir [Tahqiq: Yasin Muhammad As Sawaas])

Untaian Hikmah Penyemangat di 10 Hari Terakhir Ramadhan>> Janganlah Merugi di Bulan Mulia IniQatadah rahimahullah mengat...
29/07/2013

Untaian Hikmah Penyemangat di 10 Hari Terakhir Ramadhan

>> Janganlah Merugi di Bulan Mulia Ini

Qatadah rahimahullah mengatakan, “Siapa saja yang tidak mendapatkan pengampunan dosa di bulan Ramadhan, maka sungguh di hari lain ia pun akan sulit mendapatkan ampunan.” [Lathaif Al Ma’arif, 370-371].

>> Merugikah Kita di Bulan Ramadhan ini?

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, ia berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Merugilah seseorang yang bulan Ramadhan datang kepadanya kemudian pergi sebelum ia mendapat ampunan." (HR. at-Tirmidzi 3545 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Irwa` (1/36) (6) dan al-Misykah (709).

>> Bersungguh-sungguh di 10 hari terakhir

Ummul Mu’minin Aisyah radhiyallahu ‘anha- berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim)

Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan, “Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari & Muslim)

>> I'tikaf di Masjid pada 10 hari terakhir

Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beri’tikaf setelah kepergian beliau.” (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dengan tujuan untuk mendapatkan malam lailatul qadar, untuk menghilangkan dari segala kesibukan dunia, sehingga mudah bermunajat dengan Rabbnya, banyak berdo’a dan banyak berdzikir ketika itu. (Latha-if Al Ma’arif, halaman 338)

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada tahun wafatnya, Beliau beri’tikaf selama dua puluh hari”. [HR. Bukhari no. 2044]

>> Diampuninya Dosa Pada Malam Lailatul Qadar

Allah berfirman (artinya):

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". (Q.S Al-Qadr 1-5)

Dari 'Asiyah Radhiyallahu 'Anha, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir dari Ramadhan." (Muttafaq 'alaih)

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir dari Ramadhan." (HR. Al-Bukhari)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda “Barangsiapa melaksanakan shalat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” [HR. Bukhari no. 1901]

>> Keadaan Yang Semestinya Selepas Ramadhan

Az Zuhri rahimahullah berkata, “Ketika hari raya Idul Fithri, banyak manusia yang akan keluar menuju lapangan tempat pelaksanaan shalat ‘ied, Allah pun akan menyaksikan mereka. Allah pun akan mengatakan, “Wahai hambaku, puasa kalian adalah untuk-Ku, shalat-shalat kalian di bulan Ramadhan adalah untuk-Ku, kembalilah kalian dalam keadaan mendapatkan ampunan-Ku.”

>> Menjadi Hamba Rabbaniyyin Bukan Ramadhaniyyin

Asy Syibliy rahimahullah pernah ditanya, ”Bulan manakah yang lebih utama, Rajab ataukah Sya’ban?” Beliau pun menjawab, ”Jadilah Rabbaniyyin dan janganlah menjadi Sya’baniyyin.” Maksudnya adalah jadilah hamba Rabbaniy yang rajin beribadah di setiap bulan sepanjang tahun dan bukan hanya di bulan Sya’ban saja. Dapat p**a dikatakan, ”Jadilah Rabbaniyyin dan janganlah menjadi Ramadhaniyyin.” Maksudnya, beribadahlah secara kontinu (ajeg) sepanjang tahun dan jangan hanya di bulan Ramadhan saja. Semoga Allah memberi taufik. [Lihat Lathaif Al Ma’arif, 390].

>> Jangan Sampai Puasa Tertolak

Saudaraku, ingatlah pesan Ka’ab bin Malik, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan lantas terbetik dalam hatinya bahwa setelah lepas dari Ramadhan akan berbuat maksiat pada Rabbnya, maka sungguh puasanya itu tertolak (tidak bernilai apa-apa).” [Lathaif Al Ma’arif, 378].

>> Renungan Selepas Ramadhan

Saudaraku, dengarkanlah perkataan ‘Umar bin ‘Abdul Aziz berikut tatkala beliau berkhutbah pada hari raya Idul Fithri,

“Wahai sekalian manusia, kalian telah berpuasa selama 30 hari. Kalian pun telah melaksanakan shalat tarawih setiap malamnya. Kalian pun keluar dan memohon pada Allah agar amalan kalian diterima. Namun sebagian salaf malah bersedih ketika hari raya Idul Fithri. Dikatakan kepada mereka, “Sesungguhnya hari ini adalah hari penuh kebahagiaan.” Mereka malah mengatakan, “Kalian benar. Akan tetapi aku adalah seorang hamba. Aku telah diperintahkan oleh Rabbku untuk beramal, namun aku tidak mengetahui apakah amalan tersebut diterima ataukah tidak.” (Lihat Latha-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 372-381, Daar Ibnu Katsir [Tahqiq: Yasin Muhammad As Sawaas])

16/07/2013

GRATISSS...!!! Ayo Buruan Daftar...!!!

Assalamu'alaikum. IQRO Club Jakarta Utara mengundang adik2 pelajar muslimah SMA/K/MA ikut serta dalam KAMUS (Kajian Muslimah) Spesial Romadhon, dengan rincian acara :
1. Dauroh (pelatihan) Al-Qur'an
2. Training Motivasi
3. Ifthor Jama'i (bukber)

pada Ahad, 21 Juli 2013 jam 09.00-bukber(buka bersama)
di Aula Yayasan HARUM : Jl. Walang Baru V (samping chicken express)
Rute : angkot kwk 09 atau kwk 06

Info dan Pendaftaran paling lambat H-2 :
Rina 081343521258
Santi 085714311198

Do'a berbuka puasa yang lebih shahih :)
02/07/2013

Do'a berbuka puasa yang lebih shahih :)

~ Doa Berbuka Puasa yang Shahih

[WAJIB SEBARKAN :D]

Masyhur, tak selamanya jadi jaminan. Begitulah yang terjadi pada “doa berbuka puasa”. Doa yang selama ini terkenal di masyarakat, belum tentu shahih derajatnya.

Terkabulnya doa dan ditetapkannya pahala di sisi Allah ‘Azza wa Jalla dari setiap doa yang kita panjatkan tentunya adalah harapan kita semua. Kali ini, mari kita mengkaji secara ringkas, doa berbuka puasa yang terkenal di tengah masyarakat, kemudian membandingkannya dengan yang shahih. Setelah mengetahui ilmunya nanti, mudah-mudahan kita akan mengamalkannya. Amin.

Doa Berbuka Puasa yang Terkenal di Tengah Masyarakat

Lafazh pertama:

اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت

”Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”

Doa ini merupakan bagian dari hadits dengan redaksi lengkap sebagai berikut:


عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ، أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَ عَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

“Dari Mu’adz bin Zuhrah, sesungguhnya telah sampai riwayat kepadanya bahwa sesungguhnya jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau membaca (doa), ‘Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu-ed’ (ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka).”[1]

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abu Daud, dan dinilai dhaif oleh Syekh al-Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud.

Penulis kitab Tahdzirul Khalan min Riwayatil Hadits hawla Ramadhan menuturkan, “(Hadits ini) diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunannya (2/316, no. 358). Abu Daud berkata, ‘Musaddad telah menyebutkan kepada kami, Hasyim telah menyebutkan kepada kami dari Hushain, dari Mu’adz bin Zuhrah, bahwasanya dia menyampaikan, ‘Sesungguhnya jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau mengucapkan, ‘Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu.’”[2]

Mua’dz ini tidaklah dianggap sebagai perawi yang tsiqah, kecuali oleh Ibnu Hibban yang telah menyebutkan tentangnya di dalam Ats-Tsiqat dan dalam At-Tabi’in min Ar-Rawah, sebagaimana al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Tahdzib at-Tahdzib (8/224).[2]
Dan seperti kita tahu bersama bahwa Ibnu Hibban dikenal oleh para ulama sebagai orang yang mutasahil, yaitu bermudah-mudahan dalam menshohihkan hadits-ed.

Keterangan lainnya menyebutkan bahwa Mu’adz adalah seorang tabi’in. Sehingga hadits ini mursal (di atas tabi’in terputus). Hadits mursal merupakan hadits dho’if karena sebab sanad yang terputus. Syaikh Al Albani pun berpendapat bahwasanya hadits ini dho’if.[3]

Hadits semacam ini juga dikeluarkan oleh Ath Thobroni dari Anas bin Malik. Namun sanadnya terdapat perowi dho’if yaitu Daud bin Az Zibriqon, di adalah seorang perowi matruk (yang dituduh berdusta). Berarti dari riwayat ini juga dho’if. Syaikh Al Albani pun mengatakan riwayat ini dho’if.[4]
Di antara ulama yang mendho’ifkan hadits semacam ini adalah Ibnu Qoyyim Al Jauziyah.[5]

Lafazh kedua:


اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت

“Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthortu” (Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rizki-Mu aku berbuka).”

Mulla ‘Ali Al Qori mengatakan, “Tambahan ‘wa bika aamantu‘ adalah tambahan yang tidak diketahui sanadnya, walaupun makna do’a tersebut shahih.”[6]
Artinya do’a dengan lafazh kedua ini pun adalah do’a yang dho’if sehingga amalan tidak bisa dibangun dengan do’a tersebut.

Berbuka Puasalah dengan Doa-doa Berikut Ini

Do’a pertama:

Terdapat sebuah hadits shahih tentang doa berbuka puasa, yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,


ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ

“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah-ed.”
[Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki](Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357] dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, no. 4678) [7]

Periwayat hadits adalah Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma. Pada awal hadits terdapat redaksi, “Abdullah bin Umar berkata, ‘Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau mengucapkan ….‘”

Yang dimaksud dengan إذا أفطر adalah setelah makan atau minum yang menandakan bahwa orang yang berpuasa tersebut telah “membatalkan” puasanya (berbuka puasa, pen) pada waktunya (waktu berbuka, pen). Oleh karena itu doa ini tidak dibaca sebelum makan atau minum saat berbuka. Sebelum makan tetap membaca basmalah, ucapan “bismillah” sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,


إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”. (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih)

Adapun ucapan وثبت الأجر maksudnya “telah hilanglah kelelahan dan telah diperolehlah pahala”, ini merupakan bentuk motivasi untuk beribadah. Maka, kelelahan menjadi hilang dan pergi, dan pahala berjumlah banyak telah ditetapkan bagi orang yang telah berpuasa tersebut.

Do’a kedua:

Adapun doa yang lain yang merupakan atsar dari perkataan Abdullah bin ‘Amr bin al-’Ash radhiyallahu ‘anhuma adalah,


اَللَّهُمَّ إنِّي أَسْألُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ، أنْ تَغْفِرَ لِيْ

“Allahumma inni as-aluka bi rohmatikal latii wasi’at kulla syain an taghfirolii-ed”
[Ya Allah, aku memohon rahmatmu yang meliputi segala sesuatu, yang dengannya engkau mengampuni aku](HR. Ibnu Majah: 1/557, no. 1753; dinilai hasan oleh al-Hafizh dalam takhrij beliau untuk kitab al-Adzkar; lihat Syarah al-Adzkar: 4/342) [8]


[1] Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud, Kitab ash-Shaum, Bab al-Qaul ‘inda al-Ifthar, hadits no. 2358.
[2] Tahdzirul Khalan min Riwayatil Hadits hawla Ramadhan, hlm. 74-75.
[3] Lihat Irwaul Gholil, 4/38-ed.
[4] Lihat Irwaul Gholil, 4/37-38-ed.
[5] Lihat Zaadul Ma’ad, 2/45-ed.
[6] Mirqotul Mafatih, 6/304-ed.
[7] Syarah Hisnul Muslim, bab Dua’ ‘inda Ifthari ash-Shaim, hadits no. 176.
[8] Syarah Hisnul Muslim, bab Dua’ ‘inda Ifthari ash-Shaim, hadits no. 177.

Referensi:
Irwaul Gholil fii Takhrij Ahadits Manaris Sabil, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, Al Maktab Al Islami, cetakan kedua, 1405 H
Mirqotul Mafatih Syarh Misykatul Mashobih, Mala ‘Ali Al Qori, Asy Syamilah.
Syarah Hisnul Muslim, Majdi bin ‘Abdul Wahhab al-Ahmad, Disempurnakan dan Dita’liq oleh Penulis Hisnul Muslim (Syekh Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani).
Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud, Syekh Muhammad Nashirudin al-Albani, Maktabah al-Ma’arif, diunduh dari www.waqfeya.com (URL: http://s203841464.onlinehome.us/waqfeya/books/22/32/sdsunnd.rar)
Tahdzirul Khalan min Riwayatil Hadits hawla Ramadhan, Syekh Abdullah Muhammad al-Hamidi, Dar Ibnu Hazm, diunduh dari www.waqfeya.com (URL: http://ia311036.us.archive.org/0/items/waq57114/57114.pdf)
Zaadul Ma’ad fii Hadyi Khoiril ‘Ibad, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah, Tahqiq: Syaikh ‘Abdul Qodir ‘Arfan, Darul Fikr, cetakan pertama, 1424 H (jilid kedua).

Penulis: Ummu Asiyah Athirah
Muroja’ah: Abu Rumaysho Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Muslimah.or.id

http://www.voa-islam.com/news/world-world/2013/06/18/25336/resolusi-ulama-sunni-dunia-perang-di-suriah-terhadap-islam/KA...
19/06/2013

http://www.voa-islam.com/news/world-world/2013/06/18/25336/resolusi-ulama-sunni-dunia-perang-di-suriah-terhadap-islam/

KAIRO (voa-islam.com) - Muktamar ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah dunia dalam Internasional Islamic Coordination Council (IICC) dengan pembahasan “Sikap Ulama Umat Terhadap Konflik Suriah” akhirnya mengeluarkan sebelas poin resolusi yang mereka sepakati.


Acara yang berlangsung di Kairo Mesir ini, diselenggarakan pada 4 Sya’ban 1434 H/13 Juni 2013 M dan dihadiri oleh lebih dari 500 tokoh dan ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah dari 50 negara yang masing-masing berafiliasi kepada 65 organisasi dan yayasan Islam di dunia, seperti: IUMS (Persatuan Ulama Sedunia) dibawah pimpinan Dr. Yusuf Qarhdwi, Ittihad ‘Alami Lidhuat (Ikatan Dai Internasional) yang diketuai oleh Dr. Muhammad Al-‘Arifi, Rhabitah Ulama Muslimin (Ikatan Ulama Muslimin) yang diketuai oleh Syaikh Al-Amin Al-Hajj, Rhabitah ‘Alam Islamy, Persatuan Internasional Ulama Al-Azhar, Ikatan Ulama Muslim Suriah dan lain sebagainya.


Berikut ini catatan ustadz Harman Tajang dari Wahdah Islamiyah sebagai salah satu dari tiga ulama Ahlus Sunnah yang mewakili Indonesia di forum ulama dunia tersebut.


Kewajiban syar’i umat muslim berjihad di Suriah
Perang di Suriah adalah perang terhadap Islam
Menyerukan persatuan umat muslim sunni
Apresiasi terhadap peran pemerintah Turki dan Qatar, dan seruan terhadap para pemimpin Arab dan Organisai Negara Teluk (CCASG) untuk membantu perjuangan rakyat Suriah.
Seruan terhadap umat Islam untuk memboikot produk-produk Iran.
Optimalisasi peran para ulama dan cendekiawan muslim untuk menyadarkan umat perihal hakikat konflik Suriah.
Mengingatkan tentara Suriah akan haramnya darah kaum muslimin.
Mengingatkan PBB dan DK PBB akan peran yang seharusnya ditempuh dalam menangani konflik di Suriah.
Mengecam kepada segenap pihak yang mengklasifikasi dan menilai sebagian organisasi pejuang kebebasan rakyat Suriah sebagai aksi teroris dan terorisme.
Maksimalitas upaya dan peran organisasi-organisasi kemanusian dunia Islam dalam membantu perjuangan rakyat Suriah, khususnya dalam menangani para eksodos dan pengungsi Suriah.
Pembentukan tim khusus untuk memantau segala upaya dan realisasi dari hasil yang telah dicapai melalui muktamar ini.

Demikian sebelas poin resolusi tersebut yang penting untuk diketahui oleh kaum Muslimin di seluruh dunia agar mereka menyatukan sikap terhadap revolusi Suriah. [Ahmed Widad/Harman Tajang]

Muktamar ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah dunia dalam Internasional Islamic Coordination Council (IICC) dengan pembahasan Sikap Ulama Umat Terhadap Konflik Suriah akhirnya mengeluarkan sebelas poin resolusi yang mereka sepakati.

17/06/2013

Afwan jiddan, ada RALAT informasi
IQRA' CLUB Jakarta Utara mengundang teman" MUSLIMAH pelajar dalam kajian Tarhib Ramadhan, dengan tema : "RAIH RAMADHAN, RAMADHAN KALI INI BERBEDA!!"
Hari, tanggal : Ahad, 23 Juni 2013
Pukul : 08.00-12.00 WIB
Tempat : Musholla Yayasan Harapan Umat (HARUM), Walang, Koja, Jakarta Utara.
CP Panitia : Mba Yuyun (087876599702)

16/06/2013

Selamat beraktivitas! Semoga diberi kelancaran dan keberkahan oleh Allah Subhanahuwata'ala. :)

16/06/2013

Assalamualaikum wr.wb
Shobahul Khoir... akhy wa ukhty...
Info Munas :
Insya allah untuk MUNAS akan diadakan pada tanggal 4-6 Juli 2013 Kota Bekasi yang akan di selenggarakan oleh IROSI Kota Bekasi bekerja sama oleh Forum Rohis Nusantara (ForNusa) Jawa Barat dan Rumah Rohis
untuk acaranya berbentuk ''Munas dan Tablig "
untuk MUNAS : "Bertempatan pada Asrama Haji Bekasi dan akan di isi 300-500 org Per wakilan dari setiap daerah "
untuk Tabligh : "Bertempatan pada Masjid Al Barkah Alun Alun Bekasi dan akan di isi 10.000 org ,"

Address

Jakarta Utara

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Fornusa Jakarta Utara dan Kep. Seribu posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share