14/08/2025
Orang tua zaman dulu tuh bisa langgeng sampai maut memisahkan, padahal nggak ada tuh kalimat romantis, nggak ada kado spesial yang sengaja disiapin buat pasangan. Tapi mereka milih bertahan.
Hidup itu kan pertaruhan. Bisa aja kamu ketemu pasangan yang bikin tangki cintamu penuh… tapi apa itu bakal bertahan sampai akhir? Atau cuma sampai salah satu bikin kecewa yang nggak bisa dimaafin?
Bisa juga kamu punya pasangan yang nggak pintar ngomong manis, tapi dia bikin kamu aman, nyaman, setia, dan tanggung jawab. Dia nggak bisa merangkai kata cinta, tapi kamu bisa lihat dari perbuatannya. Dia beliin makanan yang kamu mau walau kamu nggak minta. Dia nyamperin kamu ke ruangan lain cuma karena kamu ada di sana. Itu kan bentuk cintanya juga.
Mungkin kamu punya trauma yang nggak sadar kamu bawa, tapi dia juga pasti punya. Bisa jadi dia jadi kaku atau apatis karena masa lalunya. Dan kalau dipikir-pikir… dia bertahan sama kamu, bahkan dengan semua sikap burukmu.
Salah satu kelemahanmu? Malas. Nunggu deadline baru gerak. Jarang mau perang dalam hidup. Nggak kerja keras untuk sesuatu. Dia punya kekurangan, kamu juga. Kenapa urusan tangki cinta harus selalu dia yang isi, kalau kamu sendiri belum tentu ngisi tangki cintanya penuh? Tapi dia tetap bertahan.
Dan perasaan “deg-degan” yang sering kamu cari itu, bukannya cuma bertahan sebentar?
Kalau jujur, mungkin kamu memang nggak cocok punya pasangan. Kamu terlalu individualis.