06/07/2025
NAIK PANGKAT TANPA OTAK
Opik:
“Buset, buku siapa itu Cup? Judulnya ‘Cara Menjilat dengan Elegan’... Ini buku apa, cara hidup manual Si kutu kantor modal lidah?”
Ucup:
“Ini bukan sembarang buku, P*k. Itu kitab suci para 'pekerja lidah profesional'. Katanya dicetak terbatas, cuma buat yang rela jual harga diri demi jabatan.”
Opik:
“Luar biasa! Lidah doang, tapi bisa jadi anak emas. Anjir... pantesan gue gak naik-naik, gue masih pake otak!”
Ucup:
“Ya elah, otak udah gak laku sekarang, P*k. Yang laku itu skill muji bos kayak dewa, padahal kerjanya kayak kucing nyolong lauk.”
Opik:
“Cocok! Coba tuh baca bab pertamanya: ‘Teknik Menjilat Sambil Senyum, Meski Hati Muak’. Bab dua? ‘Menyesuaikan Aroma Lidah Sesuai Atasan’.”
Ucup:
“Njirrr... Bab tiga lebih sakti: ‘Menjilat Dua Kubu, Tetap Aman, Tetap Dapet THR’.”
Opik:
“Buset... ini mah bukan modul pelatihan, ini 'cetak biru baj!ngan korporat'. Karyawan rajin? Mati gaya! Yang hidup? Yang bisa pura-pura polos sambil nyusun perangkap buat temennya.”
Ucup:
“Gue pernah liat alumni kursus ini, P*k. Masuk kantor nunduk-nunduk, dua bulan kemudian udah duduk di ruangan AC pribadi. Katanya sih hasil dari ‘Investasi Lidah Level Pro’.”
Opik:
“Jadi selama ini gue salah belajar Excel, PowerPoint, public speaking... harusnya gue latihan ‘public jilat’.”
Ucup:
“Bener. Nih dengerin kutipan di halaman pembuka bukunya:
‘Jangan jadi orang baik, tapi jadilah orang berguna buat bos. Kalau perlu, jilat sebelum ditanya!”
Opik:
“Gila... harusnya buku ini masuk kurikulum SD aja sekalian! Biar dari kecil udah tau cara naik pangkat tanpa otak.”
Ucup:
“Bro, dunia ini bukan buat yang pintar. Tapi buat yang pinter nyusu di kekuasaan. Yang penting, feed Instagram-nya penuh kata-kata motivasi sambil nyumpahin orang yang gak jilat.”
Opik:
“Mantep Cup, besok kita daftar kursusnya juga. Mendingan hina tapi naik, daripada bermartabat tapi jadi tumbal.”
Bersambung....