05/09/2025
*KENAPA AKU TIDAK KAYA?*
Ada seorang murid yang ekonominya pas-pasan bertanya pada Sang Guru Bijak...
"Mengapa aku menjadi orang yang sangat miskin dan selalu mengalami kesulitan hidup?"
Sang Guru menjawab,
"Karena engkau tidak pernah berusaha untuk memberi pada orang lain".
"Tapi saya tidak punya apapun untuk di berikan pada orang lain", jawab si Murid.
Sang Guru berkata :
"Sebenarnya engkau masih punya banyak untuk engkau berikan pada orang lain".
"Apakah itu, guru?"
Sang guru menjawab:
1. *Dengan lisan* yang engkau punya, engkau bisa berikan senyuman & saran2 yang bermanfaat bagi sesama.
2. *Dengan penglihatan* yang engkau punya, engkau bisa mengambil pelajaran2, mengolahnya dg kecerdasan agar menjadi hal2 yg bermanfaat bagi orang lain.
3. *Dengan pendengaran* yang engkau punya, engkau bisa menyimak hal2 baik & menebarkannya untuk orang2 di sekitar yg membutuhkannya.
4. *Dengan kecerdasan* bisa berbagi ilmu kepada banyak orang lain.
5. *Dengan tenaga* engkau bisa memberikan bantuan dan pertolongan pada orang lain yang membutuhkan.
Yang semua itu dilakukan *tanpa pamrih apapun*, semata untuk kebaikan.
Jadi sesungguhnya kamu bukanlah tidak kaya, hanya saja engkau tidak pernah mau memberi kepada orang lain.
Itulah yang menyebabkan orang lain juga tidak pernah mau memberikan apapun pada dirimu.
Engkau akan terus seperti ini jika engkau tidak mau memberi dan berbagi kebaikan kepada orang lain.
Pulanglah dan berbagilah kepada orang lain dari apa yang masih engkau miliki.
Memberi tidak harus selalu berupa uang atau materi. Memberi itu tidak ditentukan oleh seberapa besar atau kecil, tapi berdasarkan ketulusan & keikhlasan
▪︎Ada yang butuh di dengarkan,
▪︎Ada yang butuh di kuatkan,
▪︎Ada yang butuh di perhatikan,
▪︎Ada yang butuh di semangati,
▪︎Ada yang butuh diberi pengharapan.
Ketika kita menanam padi, rumput ikut tumbuh, tetapi ketika kita menanam rumput, padi mustahil ikut tumbuh.
Bila kita mengejar akhirat, maka dunia pasti akan ikut didapat. Tapi bila kita mengejar dunia, jangan berharap akhirat akan mengikuti.
Separuh hidup kita ini adalah rakhmat, separuhnya lagi adalah ujian, diantara keduanya itu manusia dapat memetik pahala ataupun menuai dosa, tergantung pilihan2nya msg2.
Rahmat memerlukan syukur, ujian memerlukan kesabaran n keikhlasan untuk menjalaninya. Sementara dosa memerlukan penyesalan dan taubat.
Bila hal2 tersebut terkumpul pada diri seorang manusia maka ia pasti meraih ketenteraman, kemuliaan dan kebahagiaan ...