Jamita Na Mangolu

Jamita Na Mangolu Pembawa Damai Jamita Na Mangolu

Apakah kamu pernah berkata kepada Tuhan, “Sudah cukup!” 🩷Renungan Senin, 20 Januari 2025♥️Elia baru saja mengalami penga...
20/01/2025

Apakah kamu pernah berkata kepada Tuhan, “Sudah cukup!”
🩷Renungan Senin, 20 Januari 2025♥️

Elia baru saja mengalami pengalaman yang menakjubkan. Tuhan menyatakan kuasa-Nya dan Elia mengalahkan 400 nabi Baal. Api kemenangan masih membara dalam hatinya. Namun karena satu ancaman dari Ratu Izebel, Elia kabur ketakutan. Sungguh menyedihkan. “Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana. Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: ”Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan , ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.” Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu…” (1 Raja-raja 19:3-5, TB)Dalam perjalananku melawan depresi, ada saat-saat di mana aku sangat lelah, namun bukannya istirahat dan tidur, aku malah terus bekerja dalam pelayanan. Itu adalah sebuah kesalahan besar! Tuhan menyediakan istirahat kepada anak-anak-Nya namun aku terus mencoba untuk bekerja, berdoa, berkhotbah, melayani dan memimpin, di saat aku terpuruk dalam beban yang berat.Aku sangat bersyukur saat seorang teman berkata kepadaku, “Tuhan menyediakan istirahat, kenapa kamu tidak mau menerimanya?” Akhirnya aku memutuskan untuk istirahat. Satu hal yang sangat unik adalah perintah Tuhan yang paling panjang adalah mengenai hari Sabat dan istirahat, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan , Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” (Keluaran 20:8-11, TB)Di saat aku depresi, bukannya memilih untuk istirahat, aku malah terus bekerja sampai lelah, sampai Tuhan berkata, “Berhenti”. Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti. Aku beristirahat dalam Tuhan meski sifat perfeksionis ku ingin kembali bekerja. Aku belajar prinsip Tuhan yang ‘berlawanan’ dengan kehendak kedagingan kita. Saat hatiku berkata “Aku ingin sendiri.” Tuhan berkata, “Tetap terhubung dengan teman-temanmu.” Saat hatiku berkata, “Terus maju.” Tuhan berkata “Istirahat.” Maka aku memilih untuk beristirahat. Aku memilih untuk melakukan hal berbeda. Aku mendengar perkataan Tuhan dan Dia bersamaku di dalamnya.Sobat, dalam keadaan normal atau depresi, apakah kita dapat beristirahat dalam Tuhan hari ini? Bisakah kita percaya kepada janjinya yang berkata, “Marilah kepadaku, semua yang lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan.”Mari berkata - YA! hari ini... Ya aku mau beristirahat dalam hadirat-Nya!Apakah kamu pernah berkata kepada Tuhan, “Sudah cukup!” Aku pernah berada di sana dan kamu tidak sendirian.Elia baru saja mengalami pengalaman yang menakjubkan. Tuhan menyatakan kuasa-Nya dan Elia mengalahkan 400 nabi Baal. Api kemenangan masih membara dalam hatinya. Namun karena satu ancaman dari Ratu Izebel, Elia kabur ketakutan. Sungguh menyedihkan. “Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana. Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: ”Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan , ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.” Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu…” (1 Raja-raja 19:3-5, TB)Dalam perjalananku melawan depresi, ada saat-saat di mana aku sangat lelah, namun bukannya istirahat dan tidur, aku malah terus bekerja dalam pelayanan. Itu adalah sebuah kesalahan besar! Tuhan menyediakan istirahat kepada anak-anak-Nya namun aku terus mencoba untuk bekerja, berdoa, berkhotbah, melayani dan memimpin, di saat aku terpuruk dalam beban yang berat.Aku sangat bersyukur saat seorang teman berkata kepadaku, “Tuhan menyediakan istirahat, kenapa kamu tidak mau menerimanya?” Akhirnya aku memutuskan untuk istirahat. Satu hal yang sangat unik adalah perintah Tuhan yang paling panjang adalah mengenai hari Sabat dan istirahat, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan , Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” (Keluaran 20:8-11, TB)Di saat aku depresi, bukannya memilih untuk istirahat, aku malah terus bekerja sampai lelah, sampai Tuhan berkata, “Berhenti”. Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti. Aku beristirahat dalam Tuhan meski sifat perfeksionis ku ingin kembali bekerja. Aku belajar prinsip Tuhan yang ‘berlawanan’ dengan kehendak kedagingan kita. Saat hatiku berkata “Aku ingin sendiri.” Tuhan berkata, “Tetap terhubung dengan teman-temanmu.” Saat hatiku berkata, “Terus maju.” Tuhan berkata “Istirahat.” Maka aku memilih untuk beristirahat. Aku memilih untuk melakukan hal berbeda. Aku mendengar perkataan Tuhan dan Dia bersamaku di dalamnya.Sobat, dalam keadaan normal atau depresi, apakah kita dapat beristirahat dalam Tuhan hari ini? Bisakah kita percaya kepada janjinya yang berkata, “Marilah kepadaku, semua yang lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan.”Mari berkata - YA! hari ini... Ya aku mau beristirahat dalam hadirat-Nya!




02/11/2024

Amin

02/09/2024

Intinya tugas Pelayan itu Mengarahkan bukan Menentukan ❗❗

Pro Kontra tentunya ada ,
Sekarang tergantung disisi siapa kamu berdiri dan memberi tanggapan ?

Jika kamu disisi orang yg pernah atau sering melakukan hal itu, Ya kamu akan Membenarkan !
(Sunggu miris sekali sikap keluarga yg menentang pernyataan pendeta tsb ditengah Acra bahkan Samapi anarkis)

Namun jika kamu memiliki sedikit saja ilmu teologi seperti yg dimiliki amang itu dan kamu berdiri dari Sisi Amang Pendeta tsb,
Kamu Membenarkan beliau juga !!
(Meski sangat disayang kan ucapan dan tindakan Bapak pendeta ini, harusnya dikeluarkan kata kata seperti itu. Sebab dia harus dan wajib melaksanakan tugas pelayanan nya untuk menguburkan jemaat yg meninggal)

STOP lah !!
Hal Seperti ini sudah sangat sering terjadi, kamu Lihat bahkan kamu Alami !
Tapi kebanyakan TIDAK menjadi kegaduhan karena KEBANYAKAN Keluarga maklum dan mengerti atas pendapat dan aturan GEREJA dari Almarhum.

Yg membuat Video itu Viral dan Menjadi suatu kejadian Yg begitu menghebohkan adalah tindakan dari Pihak Keluarga lain yg datang dan MENANTANG secara fisik dengan mengandalkan kekuatan bukan Menentang !!!
Jika Menentang silahkan Adu Argumen tapi bukan saat Acara sedang berlangsung !!!!!

28/05/2024
19/05/2024

Khotbah Terbaru Pdt. Mangatur Manurung
Minggu Pentaskotas (19 Juni 2024)

Kisah Para Rasul 2 : 1 - 13
"Kuasa Roh Kudus Yang Mempersekutukan"



Ketika Orang-orang merendahkan mu.Tuhan akan meninggikan mu
19/05/2024

Ketika Orang-orang merendahkan mu.
Tuhan akan meninggikan mu

GOD Is So GOOD
19/05/2024

GOD Is So GOOD

Tuhan lebih besar dari rasa sakitmu.Sampaikan pada Tuhan Happy Sunday
18/05/2024

Tuhan lebih besar dari rasa sakitmu.

Sampaikan pada Tuhan

Happy Sunday

beri makan tubuh rohani Anda bukan hanya tubuh fisik Anda
18/05/2024

beri makan tubuh rohani Anda bukan hanya tubuh fisik Anda

Izinkan Tuhan membimbing Anda setiap haridan kamu tidak akan pernah tersesat
18/05/2024

Izinkan Tuhan membimbing Anda setiap hari
dan kamu tidak akan pernah tersesat

Tuhan menggunakan hati yang rusak untuk dijadikanNya Istimewa
18/05/2024

Tuhan menggunakan hati yang rusak untuk dijadikanNya Istimewa

Kepercayaanku ada pada TuhankuTidak di dunia ini
18/05/2024

Kepercayaanku ada pada Tuhanku
Tidak di dunia ini

Address

Jakarta

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Jamita Na Mangolu posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Jamita Na Mangolu:

Share