14/07/2025
Abdul, seorang yang masih duduk di bangku sekolah SD, dikenal sebagai seorang pec4ndu gim dan ponsel. Dari pagi hingga malam, jari-jarinya lincah men4ri di atas layar. Bahkan di tengah malam, di bawah selimut, ia tetap terjaga, memburu kemenangan dalam gim daring maupun scroll scroll medsos. Namun, kebiasaan itu perlahan mengundang b4h4y4 yang tak ia sadari.
Suatu pagi, Abdul terbangun dengan rasa nyeri di matanya. Cermin di kamarnya menunjukkan bayangan yang mengejutkan-matanya bengk4k, merah, dan hampir tertutup. "Ah, mungkin cuma iritasi," pikirnya. la mengabaikannya, terus melanjutkan kebiasaan lamannya Esok hari, kondisi matanya semakin p4r4h. Pandangannya kabur, cahaya terang menusuk mata seperti pis4u, dan rasa perih semakin tak tertahankan.
Ibunya, yang panik melihat kondisi Abdul, segera membawanya ke rumah sakit.
Pembengkakan ini bisa mengarah ke kebut4an jika tidak segera ditangani," ujar dokter dengan nada serius.
Mata Abdul mungkin tak lagi sempurna, tapi ia mendapat pelajaran berharga:
kesehatan adalah harta yang tak ternilai, dan menjaga tubuh adalah tanggung jawab terbesar dalam hidup.
Yuk orang tua Awasi putra putri kita, jangan sampai seperti abdul.β
Bener atau tidaknya berita ini, bisa untuk pelajaran orang tua agar lebih menjaga anaknya. Jangan bebaskan anak main HP. Harus tegas karena itu untuk kebaikan anak kita. Beri batasan main HP misal sehari cuma boleh maksimal 4 jam. Semoga bermanfaat β β