Logos Logis

Logos Logis FILSAFAT LEBIH MERAKYAT!

Nah ini paling bijak!
21/05/2025

Nah ini paling bijak!

Langsung sat sit set!
21/05/2025

Langsung sat sit set!

Pelan, sabar dulu!
21/05/2025

Pelan, sabar dulu!

aku tahu ini berat, tapi semoga kata-kata ini bisa menjadi motivasi kita bersama.
21/05/2025

aku tahu ini berat, tapi semoga kata-kata ini bisa menjadi motivasi kita bersama.

Benar!
19/05/2025

Benar!

Nyatanya banyak orang yang gak tahu tapo sok tahu! Benar nggak?
19/05/2025

Nyatanya banyak orang yang gak tahu tapo sok tahu! Benar nggak?

Kamu benar sekali! Ungkapan "hidup sebenarnya mudah, kita yang memaksanya sulit" itu punya makna yang dalam dan seringka...
19/05/2025

Kamu benar sekali! Ungkapan "hidup sebenarnya mudah, kita yang memaksanya sulit" itu punya makna yang dalam dan seringkali benar dalam kehidupan sehari-hari. Maksudnya begini:

Inti dari kehidupan itu sederhana:

Kebutuhan dasar: Pada dasarnya, manusia hanya membutuhkan hal-hal yang esensial seperti makan, minum, tempat tinggal, dan interaksi sosial. Alam pun menyediakan banyak hal secara sederhana.
Hukum alam: Banyak proses di alam semesta berjalan dengan sederhana dan mengikuti hukum yang jelas.
Kitalah yang seringkali membuat hidup menjadi rumit:

Ekspektasi berlebihan: Kita sering menetapkan standar dan ekspektasi yang terlalu tinggi untuk diri sendiri dan orang lain, yang akhirnya menimbulkan kekecewaan dan stres.
Perbandingan sosial: Terlalu fokus membandingkan diri dengan pencapaian orang lain bisa membuat kita merasa kurang dan tidak bahagia dengan apa yang sudah kita miliki.
Keterikatan pada materi: Mengejar kekayaan dan kepemilikan materi secara berlebihan seringkali membawa kita pada persaingan, kecemasan, dan ketidakpuasan yang tak berujung.
Terlalu banyak berpikir: Menganalisis setiap situasi secara berlebihan, mengkhawatirkan hal-hal yang belum terjadi, dan terjebak dalam pikiran negatif bisa membuat hidup terasa berat.
Ketidakmauan menerima: Menolak kenyataan, tidak mau melepaskan masa lalu, atau tidak bisa menerima perubahan seringkali menjadi sumber kesulitan.
Kompleksitas yang kita ciptakan: Kita membangun sistem sosial, aturan, dan birokrasi yang terkadang justru mempersulit hidup.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari:

Seseorang yang selalu ingin memiliki gadget terbaru dan tercanggih mungkin akan merasa stres dan tertekan karena harus terus mengejar perkembangan teknologi, padahal gadget yang lama pun masih berfungsi dengan baik.
Hubungan yang seharusnya sederhana menjadi rumit karena adanya drama, kecemburuan, atau komunikasi yang buruk.
Pekerjaan yang tadinya bisa diselesaikan dengan cara yang efektif justru menjadi berbelit-belit karena adanya prosedur yang tidak perlu.
Kesimpulannya:

Ungkapan ini mengajak kita untuk melihat kembali esensi dari kehidupan. Seringkali, kebahagiaan dan ketenangan bisa ditemukan dalam kesederhanaan. Dengan mengurangi ekspektasi yang tidak realistis, belajar menerima, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, kita bisa membuat hidup terasa lebih ringan dan mudah. Kita sendirilah yang seringkali menambahkan beban dan kerumitan yang sebenarnya tidak perlu.

WIDIIIH SETUJU DAH INI MAH!
17/05/2025

WIDIIIH SETUJU DAH INI MAH!

Anda sangat beruntung membaca quotes ini ⤵️
17/05/2025

Anda sangat beruntung membaca quotes ini ⤵️

Paham ya maksudnya? Masih mau ngeluh? Atau gimana?
17/05/2025

Paham ya maksudnya? Masih mau ngeluh? Atau gimana?

Secara filosofis, kalimat ini mengajukan beberapa poin penting:Nilai Jati Diri dan Kemandirian (Self-Reliance): Memberik...
17/05/2025

Secara filosofis, kalimat ini mengajukan beberapa poin penting:

Nilai Jati Diri dan Kemandirian (Self-Reliance): Memberikan semangkuk nasi hanyalah solusi instan yang tidak memberdayakan individu. Ini menciptakan ketergantungan dan tidak mengatasi akar permasalahan. Mengajarkan menanam padi, di sisi lain, menanamkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri. Ini membangun harga diri, rasa memiliki kendali atas hidup, dan kemandirian, yang merupakan aspek fundamental dari eksistensi manusia yang bermakna. Filosofi eksistensialisme, misalnya, menekankan pentingnya kebebasan dan tanggung jawab individu dalam menciptakan makna hidup mereka.

Investasi Jangka Panjang vs. Gratifikasi Instan: Memberikan nasi adalah gratifikasi instan yang menyelesaikan masalah kelaparan saat itu saja. Mengajarkan menanam padi adalah investasi jangka panjang yang memberikan solusi berkelanjutan. Ini mencerminkan pemikiran filosofis tentang pentingnya visi ke depan, perencanaan, dan pengorbanan jangka pendek untuk keuntungan jangka panjang. Ini sejalan dengan pemikiran tentang pembangunan berkelanjutan dan pentingnya solusi yang berakar pada pemahaman sistemik.

Pendidikan dan Pemberdayaan sebagai Kunci Kebebasan: Mengajarkan keterampilan (dalam hal ini, menanam padi) adalah bentuk pendidikan dan pemberdayaan. Ini memberikan individu alat dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk mengatasi tantangan hidup mereka sendiri. Dalam konteks filosofi politik, ini berkaitan dengan gagasan tentang keadilan distributif yang tidak hanya memberikan bantuan langsung tetapi juga memastikan bahwa individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi mereka dan memenuhi kebutuhan mereka.

Esensi Bantuan yang Sejati: Kalimat ini mempertanyakan esensi dari "membantu". Apakah membantu berarti memberikan solusi sementara yang mempertahankan ketergantungan, atau berarti memberdayakan individu untuk membantu diri mereka sendiri? Secara filosofis, ini menyentuh perdebatan tentang filantropi dan keadilan sosial. Bantuan yang sejati mungkin bukan hanya tentang memberi, tetapi tentang menciptakan kondisi di mana orang tidak lagi membutuhkan bantuan.

Potensi Manusia dan Pengembangan Diri: Mengajarkan menanam padi mengakui potensi manusia untuk belajar, tumbuh, dan berkembang. Ini adalah pandangan optimis tentang kemampuan individu untuk mengatasi kesulitan jika diberikan kesempatan dan bimbingan yang tepat. Filosofi humanisme, misalnya, menempatkan nilai tinggi pada potensi dan kapasitas manusia untuk mencapai keunggulan.

Secara keseluruhan, kalimat ini mengandung kebijaksanaan filosofis yang mendalam tentang pentingnya:

Memberdayakan daripada hanya memberi.
Berinvestasi pada solusi jangka panjang yang berkelanjutan.
Menghargai kemandirian dan potensi individu.
Memahami esensi sejati dari bantuan dan keadilan.
Ini adalah ajakan untuk berpikir melampaui solusi permukaan dan fokus pada akar permasalahan untuk menciptakan perubahan yang lebih mendasar dan abadi dalam kehidupan seseorang.

Ini adalah panduan etika yang sederhana namun sangat kuat untuk menjalani kehidupan yang bermoral, membangun hubungan ya...
17/05/2025

Ini adalah panduan etika yang sederhana namun sangat kuat untuk menjalani kehidupan yang bermoral, membangun hubungan yang positif, dan menciptakan masyarakat yang lebih baik. Ini adalah ajakan untuk menghargai martabat dan perasaan orang lain sebagaimana kita menghargai diri sendiri.

Address

Gang Pepaya VIII No. 5A, RT. 5/RW. 5, Jagakarsa, Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Jakarta
12620

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Logos Logis posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category