17/04/2025
Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) RI, Immanuel Ebenezer dibuat geram saat inspeksi mendadak (sidak) ke perusahaan milik Jan Hwa Diana, UD Sentoso Seal di kawasan Margomulyo, Kamis (17/4).
Selama kurang lebih dua jam mediasi, Immanuel dan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji mengkonfirmasi beberapa hal terkait kasus dugaan penahanan ijazah karyawan yang menyeret nama UD Sentoso Seal.
Sayangnya, pengusaha Jan Hwa Diana justru bersikap tidak kooperatif. "Saya tidak dihargai, banyak hal-hal yang janggal dan ditutup-tutupi entah maksudnya apa," tutur pejabat yang akrab disapa Noel itu.
Sikap tidak kooperatif ini membuat Noel kesulitan menggali data. Belum lagi, Diana dan staf UD Sentoso juga memberikan jawaban berkelit-kelit yang membuat mediasi berjalan alot dan memanas.
"Berkelit-kelit orangnya, mbulet, orang tidak mau mengakui, kita tanya (jawabnya) tidak tahu. Saling menutupi satu sama lain. Saya pikir Pak Wawali saja tidak dihargai. Emosi banget melihat gak kooperatif orangnya," imbuhnya.
Menurutnya, kasus penahanan Ijazah akan cepat selesai kalau Diana bersikap kooperatif. Mengakui kesalahan dan mau mengembalikan ijazah karyawannya. Tanpa perlu membuat kegaduhan seperti saat ini.
"Itu yang membuat kita heran, cuma ijazah doang (sampai gaduh seperti ini), saya sudah bilang, kalau ada buruh yang berhutang, biar saya yang bayar, atau ke anggota dewan juga mau bayar," seru Noel.
Politisi Partai Gerindra itu mengingatkan kembali bahwa penahanan dokumen asli milik pekerja, jelas melanggar Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan.
"Jangan pernah menahan ijazah, itu pelanggaran hukum yang gak boleh ditoleransi, apalagi di pemerintah prabowo ini, gak boleh ada hal begitu, namanya menyakiti hati rakyat itu tidak boleh," tukas Noel.
Saat sidak ke UD Sentoso Seal, Wamenaker Noel didampingi oleh Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, Disnakertrans Provinsi Jawa Timur, dan Disperinaker Kota Surabaya.