29/08/2025
7 BAHASA TUBUH TANG MEMBUAT KAMU TERLIHAT ELEGAN DAN BERWIBAWA.
Wibawa itu bukan soal suara keras, tapi gerak tubuh yang tenang dan terkontrol.
Menurut Amy Cuddy dalam Presence: Bringing Your Boldest Self to Your Biggest Challenges, postur tubuh bisa membentuk persepsi orang terhadap kita sebelum satu kata pun keluar dari mulut. Bahkan bisa memengaruhi cara kita berpikir tentang diri sendiri.
Di ruang rapat, di kafe, atau di kelas, kita semua tahu siapa yang kelihatan ‘punya aura’. Padahal belum tentu dia yang paling pintar, paling kaya, atau paling vokal. Tapi caranya duduk, cara dia memandang, cara tubuhnya bergerak membuat kita, entah kenapa, langsung menaruh respek.
Elegan dan berwibawa bukanlah bakat. Ia bisa dibentuk. Justru kadang, orang yang terlalu berusaha terlihat dominan malah terkesan canggung. Kuncinya ada di bahasa tubuh. Dan menariknya, tubuh kita bisa dilatih untuk menyampaikan kualitas diri yang ingin kita tonjolkan tanpa harus pamer, tanpa harus sok.
Dalam What Every BODY is Saying oleh Joe Navarro, mantan agen FBI ini menyebut bahwa bahasa tubuh adalah ‘kebocoran emosi’ yang paling jujur. Kalau kamu bisa memahami, dan mengelolanya, kamu sedang memegang kendali atas kesan pertama yang tak tergantikan.
Kalau kamu ingin tampil lebih percaya diri, tenang, dan dihargai tanpa perlu banyak omong, ini tujuh jenis bahasa tubuh yang bisa kamu latih sejak sekarang. Tidak perlu jadi orang baru, cukup jadi dirimu yang lebih sadar cara berdiri dan bergerak.
1. Dagu Sejajar, Leher Terbuka
Cara sederhana untuk menunjukkan kepercayaan diri adalah menjaga dagu sejajar lantai. Jangan mendongak, jangan menunduk. Leher yang terbuka menunjukkan kamu tidak sedang ‘defensif’. Dalam The Silent Language of Leaders, Carol Kinsey Goman menjelaskan bahwa area leher dan dada adalah simbol keterbukaan. Orang yang elegan tidak menutup dirinya dengan tubuhnya sendiri.
2. Gerakan Lambat, Tapi Tegas
Gerakan yang cepat dan meletup-letup sering kali dibaca sebagai gugup. Sebaliknya, orang yang tenang biasanya punya jeda dalam geraknya. Seperti dijelaskan dalam Body Language oleh Allan dan Barbara Pease, orang yang dominan secara sosial punya kecenderungan menguasai ruang dan waktu lewat ritme gerak tubuhnya. Elegan adalah kecepatan yang tidak terburu-buru.
3. Kontak Mata yang Hangat Tapi Tidak Menusuk
Memandang orang saat bicara itu penting. Tapi terlalu lama bisa terasa agresif. Terlalu singkat, terkesan tidak percaya diri. Dalam The Definitive Book of Body Language, disebut bahwa kontak mata ideal berada di kisaran 60 hingga 70 persen dari durasi percakapan. Dan kalau kamu bisa tersenyum dengan mata, bukan cuma bibir, wibawa itu akan terasa lebih manusiawi.
Mau insight kayak gini dikirim rutin ke kamu?
Langsung berlangganan di logikafilsuf. Kamu bakal dapat rangkuman pemikiran dari buku-buku tajam, yang langsung bisa dipakai dalam hidup sehari-hari.
4. Duduk Tegak Tapi Santai
Banyak orang berpikir duduk tegak itu duduk ‘kaku’. Padahal, duduk elegan itu soal distribusi berat badan yang seimbang, tulang belakang netral, bahu tidak mengangkat. Duduk terlalu santai bikin kamu terlihat lesu. Terlalu tegang bikin kamu terlihat terancam. Keseimbangan itu hadir dari latihan kesadaran tubuh. Dalam The Charisma Myth karya Olivia Fox Cabane, tubuh yang rileks tapi terarah adalah sinyal kombinasi antara power dan warmth.
5. Tidak Banyak Gerakan Tidak Perlu (Fidgeting)
Mainin pulpen, goyang-goyang kaki, atau mengetuk meja menunjukkan kamu tidak nyaman. Dalam konteks sosial, itu membuatmu terlihat kurang kredibel. Orang yang tenang dalam bahasa tubuh cenderung menenangkan juga orang di sekitarnya. Ketenangan itu menular.
6. Tangan Terbuka Saat Berbicara
Tangan yang terbuka, telapak menghadap ke atas atau ke depan, menciptakan kesan transparansi dan niat baik. Sebaliknya, tangan yang selalu disembunyikan (di kantong atau menyilang) sering dibaca sebagai sinyal bahwa kamu menahan sesuatu. Dalam psikologi sosial, gestur tangan yang hangat bisa meningkatkan kesan positif bahkan sebelum kata-kata keluar.
7. Berdiri Tegak dengan Berat Seimbang di Kedua Kaki
Postur berdiri yang kokoh memberi kesan stabil. Jangan bersandar pada satu kaki saja. Jangan menyilangkan kaki. Dalam konteks komunikasi nonverbal, posisi berdiri seperti ini mengirim sinyal ke otak lawan bicara: orang ini tahu dia berdiri di mana. Dan itu menciptakan rasa percaya.
Tubuhmu bicara sebelum mulutmu. Dan kabar baiknya, kamu bisa melatih tubuhmu untuk bicara dengan cara yang lebih kuat, lebih anggun, lebih disegani. Elegan bukan tentang menjadi sempurna, tapi tentang kesadaran diri dalam tiap gerakan kecil.
Kalau kamu ingin mulai melatih bahasa tubuh dari sekarang, tapi bingung mulai dari mana, tulis di komentar: “Gue mau jadi elegan dari postur dulu.”
Dan bagikan artikel ini ke temanmu yang sering dicap ‘nervous’ padahal dia punya kualitas luar biasa dalam dirinya. Mungkin mereka cuma belum tahu, bahwa tubuh mereka bisa jadi juru bicara terbaik yang tak bersuara.