Harian Kompas

  • Home
  • Harian Kompas

Harian Kompas Akun resmi milik harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara). Terbit sejak 28 Juni 1965. Kini hadir juga dalam bentuk ePaper dan Kompas.id.
(416)

Informasi korporasi dapat dilihat di https://korporasi.kompas.id/. Postingan atau komentar tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Harian Kompas. Redaksi berhak memoderasi, menghapus ataupun tidak menayangkan postingan atau komentar yang ada.

Rusia setuju usulan AS menjamin keamanan Ukraina. Namun, ada kemungkinan Ukraina harus menyerahkan wilayah Donbas.
18/08/2025

Rusia setuju usulan AS menjamin keamanan Ukraina. Namun, ada kemungkinan Ukraina harus menyerahkan wilayah Donbas.

Rusia setuju usulan AS menjamin keamanan Ukraina. Akan tetapi, ada kemungkinan Ukraina harus menyerahkan wilayah Donbas.

RAPBN 2026 dirancang dengan belanja Rp 3.786,5 triliun dan defisit terkendali 2,48 persen  PDB untuk menopang delapan ag...
18/08/2025

RAPBN 2026 dirancang dengan belanja Rp 3.786,5 triliun dan defisit terkendali 2,48 persen PDB untuk menopang delapan agenda prioritas.

RAPBN 2026 dirancang dengan belanja Rp 3.786,5 triliun dan defisit terkendali 2,48 persen  PDB untuk menopang delapan agenda prioritas.

Nasi uduk, ketupat sayur, atau kerak telor menyintasi masa berdasawarsa yang masih terserak, mulai dari jalan raya hingg...
18/08/2025

Nasi uduk, ketupat sayur, atau kerak telor menyintasi masa berdasawarsa yang masih terserak, mulai dari jalan raya hingga gang sempit.

Keunikan masakan etnis asli Jakarta yang tak lekang ditelan zaman itu dicantumkan dalam buku “Kuliner Betawi: Selaksa Rasa & Cerita” karya Shinta Teviningrum, Fajar Ayuningsih, Heni Pridia, Mulya S Hadiati, Firta Hapsari, Lila Muliani, dan Berlianti Savitri.

Buku yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2016 itu menjelaskan, lauk nasi uduk di Jakarta tak selalu sama. Semisal di Rawa Belong dan Kemandoran, lauk nasi uduk biasanya berkuah seperti kari ayam, atau semur tahu, telur, dan jengkol.

Berbeda dengan Tanah Abang, di mana nasi uduk lazim dinikmati dengan gorengan macam empal, babat, atau ayam. Nama nasi tersebut berasal dari kata uduk yang secara etimologi berarti ’susah’. Konon, nasi uduk awalnya adalah santapan rakyat kecil, khususnya bekal para petani.

Lain lagi dengan ketupat betawi. Dulu, selongsong ketupat itu bukan dibuat dari janur, melainkan daun pandan besar. Tak heran, ketupat akan beraroma wangi pandan. Kuliner ala Betawi lain, di antaranya kerak telor, sayur babanci, dan nasi ulam, tentu tak kalah populer.

Wartawan Harian Kompas, Dwi Bayu Radius, mengunjungi beberapa warung nasi uduk/lontong sayur di Jakarta. Simak hasil laporannya di Kompas.id, klik tautan di bio.

Meski baru mendapat sedikit dukungan, ia tidak gentar. Ia tetap maju mencalonkan diri untuk mendukung kaum minoritas.   ...
18/08/2025

Meski baru mendapat sedikit dukungan, ia tidak gentar. Ia tetap maju mencalonkan diri untuk mendukung kaum minoritas.

Meski baru mendapat sedikit dukungan, ia tidak gentar. Ia tetap maju mencalonkan diri untuk mendukung kaum minoritas. 

Politisi bisa muncul dan tenggelam setiap saat. Tetapi, negarawan adalah sosok yang sulit dicari. Indonesia merindukan l...
18/08/2025

Politisi bisa muncul dan tenggelam setiap saat. Tetapi, negarawan adalah sosok yang sulit dicari. Indonesia merindukan lahirnya negarawan baru.

Politisi bisa muncul dan tenggelam setiap saat. Tetapi, negarawan adalah sosok yang sulit dicari. Indonesia merindukan lahirnya negarawan baru.

Fenomena lagu ”Tabola Bale” tunjukkan masyarakat  tak lagi ambil pusing kendala lirik berbahasa daerah. Sepanjang enak d...
18/08/2025

Fenomena lagu ”Tabola Bale” tunjukkan masyarakat tak lagi ambil pusing kendala lirik berbahasa daerah. Sepanjang enak didengar, semua oke.

Fenomena lagu ”Tabola Bale” tunjukkan masyarakat  tak lagi ambil pusing kendala lirik berbahasa daerah. Sepanjang enak didengar, semua oke.  

Harga beras melonjak hingga Rp 14.000 per kilogram. Banyak kerikil dan kutu di dalamnya
18/08/2025

Harga beras melonjak hingga Rp 14.000 per kilogram. Banyak kerikil dan kutu di dalamnya

Harga beras melonjak hingga Rp 14.000 per kilogram. Banyak kerikil dan kutu di dalamnya

Wisata ekstrem di Taman Nasional Death Valley, California, Amerika Serikat.
18/08/2025

Wisata ekstrem di Taman Nasional Death Valley, California, Amerika Serikat.

Wisata ekstrem di Taman Nasional Death Valley, California.

Bumi telah berubah. Di Eropa, musim panas menjadi semakin panas dan mematikan.
18/08/2025

Bumi telah berubah. Di Eropa, musim panas menjadi semakin panas dan mematikan.

Bumi telah berubah. Di Eropa, musim panas menjadi semakin panas dan mematikan. Di Indonesia, puncak musim kemarau justru banjir.

Di bayangan aktor Rafly Altama dulu, cowok ”cool” itu yang biasanya membaca buku atau mendengar musik dari ”walkman”. Ia...
18/08/2025

Di bayangan aktor Rafly Altama dulu, cowok ”cool” itu yang biasanya membaca buku atau mendengar musik dari ”walkman”. Ia termasuk cowok ”cool” tipe kedua.

Di bayangan aktor Rafly Altama dulu, cowok ”cool” itu yang biasanya membaca buku atau mendengar musik dari ”walkman”. Ia termasuk cowok ”cool” tipe kedua.

Kopi murah, hidangan penutup mulut lezat, maupun gantungan kunci mahal Labubu adalah bentuk perawatan diri Gen Z ketika ...
18/08/2025

Kopi murah, hidangan penutup mulut lezat, maupun gantungan kunci mahal Labubu adalah bentuk perawatan diri Gen Z ketika situasi dunia tidak menentu.

Kopi murah, hidangan penutup mulut lezat, maupun gantungan kunci mahal Labubu adalah bentuk perawatan diri Gen Z ketika situasi dunia tidak menentu.

Address


Opening Hours

Monday 09:00 - 17:00
Tuesday 09:00 - 17:00
Wednesday 09:00 - 17:00
Thursday 09:00 - 17:00
Friday 09:00 - 17:00

Telephone

+622125676000

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Harian Kompas posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Harian Kompas:

Shortcuts

  • Address
  • Telephone
  • Opening Hours
  • Alerts
  • Contact The Business
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share

Harian Kompas hadir sebagai #kawandalamperubahan

Harian Kompas terbit pertama kali pada 28 Juni 1965. Tak hanya dalam bentuk koran dan epaper, kini Harian Kompas dapat dinikmati melalui aplikasi dan situs web Kompas.id. Harian Kompas menghadirkan informasi dalam beragam bentuk, baik digital maupun cetak. Disajikan melalui praktik jurnalisme presisi, Harian Kompas tumbuh menjadi sumber informasi tepercaya sekaligus inspirasi lintas generasi.

Bermula dari keinginan besar mewujudkan media massa independen dan mematangkan demokrasi negeri, dua sahabat saling berkolaborasi meramu inspirasi jadi maha karya. Ialah P.K Ojong dan Jakob Oetama, perintis Harian Kompas sekaligus tokoh penting pers Indonesia.

Menjadi kawan dalam perubahan, Harian Kompas selalu menghadirkan makna di balik setiap peristiwa sejak 1965.