23/10/2025
Ketika seekor gurita betina bertelur, ia memulai proses biologis ekstrem yang dikenal sebagai semelparitas. Ia menempel pada telur-telurnya tanpa bergerak, tanpa makan, dan tanpa beristirahat. Selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, ia menghabiskan setiap gram energinya untuk melindungi telur-telur tersebut, meniup air untuk memberi oksigen, membersihkannya, dan melindunginya dari predator. Tubuhnya melemah, tetapi ia tidak berhenti.
Fenomena semelparitas ini adalah strategi evolusi di mana suatu organisme bereproduksi sekali seumur hidupnya dan kemudian mati. Dalam kasus gurita, keibuan adalah hal yang fatal.
Pada tahun 2014, para peneliti dari Monterey Bay Aquarium Research Institute mendokumentasikan kasus paling ekstrem dari seekor betina Graneledone boreopacifica yang merawat telurnya selama 53 bulan. Lebih dari empat tahun tanpa makan, tanpa meninggalkan sarang, dan tanpa istirahat. Ketika telur-telur itu akhirnya menetas, sang ibu pun mat!.
Semelparitas tidak hanya terjadi pada gurita, tetapi pada mereka, tingkat pengorbanannya mencapai tingkat yang menentang logika. Tidak ada kesempatan kedua, tidak ada pemulihan, yang ada hanyalah misi untuk memastikan kelangsungan hidup generasi berikutnya.
Dalam dunia yang sering mengukur keibuan berdasarkan hal yang terlihat, kasus ini mengungkapkan kekuatan yang sunyi dan radikal. Ibu gurita tidak meninggalkan keturunan karena insting. Ia melakukannya karena biologi memaksanya untuk memberikan segalanya.
Sumber terpercaya di PLOS ONE, Monterey Bay Aquarium Research Institute, INVDES, La República.