26/04/2025
Judul Lagu: Rindu Yang Tak di Undang - Lagu Sedih Bikin Nangis
"Rindu Yang Tak di Undang" adalah lagu sedih yang mengisahkan tentang cinta yang tidak bisa dimiliki, tentang dua hati yang saling mencintai namun harus berpisah karena takdir. Setiap bait dalam lagu ini menyayat hati, membawa kita merasakan pedihnya kehilangan tanpa pernah benar-benar memiliki. Dengan instrumen sederhana namun penuh emosi, lagu ini cocok untuk kamu yang sedang merasa kehilangan, patah hati, atau rindu pada seseorang yang tidak bisa dimiliki.
Lagu ini menggunakan kunci minor untuk mempertahankan nuansa sendu, dengan iringan petikan gitar dan piano yang membuat suasana makin dalam.
Sangat cocok untuk playlist lagu galau, lagu patah hati, lagu sedih bikin nangis, dan teman malam sunyi.
Dukung terus channel ini dengan like, comment, dan subscribe supaya kami bisa terus membuat lagu-lagu penuh rasa untuk menemani hari-harimu.
Terima kasih sudah mendengarkan.
Lirik Lagu Rindu Yang Tak di Undang:
Langkahmu menjauh di pelataran waktu,
Dan aku tinggal bayangan yang tak diundang.
Kau berjalan ke altar bukan karena cinta,
Tapi karena dunia tak beri pilihan.
Namamu masih kusebut dalam do'a,
Di sela isak yang tak bisa kudengar sendiri.
Kau bukan milikku, bahkan sejak hari itu,
Tapi hatiku... masih belum bisa pergi.
Kupandangi fotomu di antara buku usang,
Matamu di sana masih menatapku dengan cahaya.
Tapi cahaya itu kini milik anak dan suamimu,
Sementara aku hanyalah bayang tanpa nama.
Jika hidup ini panggung sandiwara,
Kau aktor paling kuat dalam peran luka.
Kau tersenyum di balik tirai tanpa bahagia,
Dan aku menangis... tak berhak memeluknya.
Waktu tak pernah benar-benar sembuhkan,
Ia hanya menutup luka dengan kabut.
Kau hidup dalam rumah yang tak kausukai,
Dan aku hidup dalam rindu yang tak diundang.
Malam-malamku hening seperti do'a yang tak sampai,
Menuliskan namamu di antara bintang mati.
Andai kau tahu, cinta ini masih setia,
Walau tak lagi punya tempat untuk singgah.
Kau temui aku diam-diam dalam pandangan,
Saat kita tak sengaja saling melewati.
Tak ada kata, tak ada pelukan,
Hanya sepasang mata... yang tahu semuanya.
Kudengar kau menangis di balik tawa,
Dan aku hanya bisa menatap langit yang kosong.
Takdir mempermainkan dua hati yang tak berdosa,
Membuat kita belajar: cinta tak selalu jadi rumah.
Aku mencintaimu bukan karena hak,
Tapi karena hati tak bisa memilih.
Kau milik orang lain, aku milik waktu,
Tapi cinta ini... tak pernah berpaling.
Jika kelak kita bertemu di ujung usia,
Biarlah tak ada lagi janji atau luka.
Cukup kau tahu, dari awal hingga akhir,
Aku mencintaimu... meski tak bisa memilikimu.