09/09/2025
Ribuan profesional perfilman internasional telah menandatangani pledge yang diinisiasi oleh Film Workers for Palestine untuk memboikot institusi film Israel yang dianggap terlibat dalam genosida dan apartheid terhadap rakyat Palestina. Pledge ini menyatakan penolakan untuk bekerja sama dengan festival, bioskop, lembaga penyiaran, maupun rumah produksi yang memiliki hubungan dengan pemerintah Israel. Gerakan ini terinspirasi oleh cultural boycott pada era apartheid Afrika Selatan, dan menekankan bahwa boikot diarahkan pada institusi, bukan individu.
Jumlah penandatangan terus bertambah dalam hitungan hari. The Guardian mencatat lebih dari 1.200 orang pada 8 September 2025, sementara Reuters memperbarui angka tersebut menjadi sekitar 1.800, dan situs resmi Film Workers for Palestine menyebut jumlah dukungan telah mencapai lebih dari 8.000 orang. Nama-nama besar yang ikut serta mencakup aktor dan aktris seperti Mark Ruffalo, Olivia Colman, Tilda Swinton, Javier Bardem, Emma Stone, Riz Ahmed, hingga Cynthia Nixon, serta sutradara dan kreator seperti Ava DuVernay, Yorgos Lanthimos, Adam McKay, dan Joshua Oppenheimer.
Respons terhadap pledge ini beragam. Di satu sisi, banyak kalangan menilai langkah ini sebagai bentuk solidaritas penting terhadap penderitaan rakyat Palestina, sejalan dengan temuan Mahkamah Internasional yang menyebut adanya risiko genosida di Gaza. Namun, asosiasi perfilman Israel menyebut boikot ini “salah arah” dan berpotensi membungkam suara kreatif yang mendukung perdamaian. Meski begitu, sebagian sineas Israel justru menyatakan simpati pada tujuan gerakan, walaupun menyadari dampaknya bagi industri perfilman domestik.