Asroni Al Paroya

Asroni Al Paroya Do the Best and Be the Best ||
||Inspirasi|| Motivasi Kita adalah makhluk sosial yang Allah ciptakan
(3)

Family Time07.6.25
07/06/2025

Family Time
07.6.25

Ngalap Barokah Buya Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU 2010 - 2021),  Luhur Al Tsaqafah Jagakarsa, Kamis Ma...
29/05/2025

Ngalap Barokah Buya Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU 2010 - 2021), Luhur Al Tsaqafah Jagakarsa, Kamis Malam Jum'at, 29 Mei 2025

Selamat Harlah  Darah Juang sll
17/04/2025

Selamat Harlah Darah Juang sll

Garantor Haqiqi adalah Allah SWT, namun itu juga kita dituntut untuk berusaha maksimal, artinya apa artinya bahwa tidak ...
11/04/2025

Garantor Haqiqi adalah Allah SWT, namun itu juga kita dituntut untuk berusaha maksimal, artinya apa artinya bahwa tidak ada Garantor yang hakiki dalam kehidupan, namun yangg perlu diyakini adalah Allah SWT sudah menggaransi Rizky setiap ciptaannya, Kalau masih bisa napas dan masih bisa hidup artinya Allah masih menggaransi kehidupan kita, keep strong

Seiring bulan suci Ramadhan terlewati, kita tidak boleh dengan serta merta melupakannya seolah tiada kebaikan yang membe...
04/04/2025

Seiring bulan suci Ramadhan terlewati, kita tidak boleh dengan serta merta melupakannya seolah tiada kebaikan yang membekas dalam diri kita. Kita harus melakukan muhasabah atau introspeksi diri terhadap semua proses yang telah kita lewati selama Ramadhan. Sebagai bulan penuh dengan keberkahan dan memotivasi kita untuk beribadah lebih, kita harus bertanya kepada diri sendiri: Sudahkah kita maksimal dalam beribadah di bulan Ramadhan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas? Selanjutnya, apakah kita bisa meningkatkan, atau minimal mempertahankan semangat kita beribadah di bulan-bulan setelah Ramadhan?

Pertanyaan ini sangat penting sebagai upaya mengingat kekurangan-kekurangan pada masa lalu untuk diperbaiki pada masa yang akan datang. Allah sudah memerintahkan kita untuk senantiasa melakukan upaya introspeksi diri dalam proes perjalanan hidup kita dengan sebuah firman-Nya: 

:  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Al-Ḥasyr :18)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, 

Dengan spirit yang dibawa oleh ayat ini, sudah semestinya kita tidak mengendurkan semangat kita dalam beribadah dari sisi kuantitas maupun kualitas. Terlebih memasuki bulan Syawal yang menjadi tonggak pertama perjuangan untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat beribadah pasca-Ramadhan. Hal ini pun tergambar dari makna kata Syawwal itu sendiri. Dari segi bahasa, kata “Syawal” (

شَوَّالُ) berasal dari kata “Syala” (شَالَ) yang memiliki arti “irtafaá” (اِرْتَفَعَ) yakni meningkatkan. Makna ini seharusnya menjadi inspirasi kita untuk tetap mempertahankan grafik kualitas dan kuantitas ibadah pasca-Ramadhan. 

Bulan Syawal menjadi momentum tepat untuk menjaga diri dari predikat dan status yang telah kita raih setelah berjuang di bulan Ramadhan.

‎اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ‎اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالحَمْدُ ل...
31/03/2025

‎اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ
‎اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ ب

Takbir yang kita kumandangkan ini sebagai wujud mengagungkan Allah swt. Allah lah dzat yang paling besar. Tidak ada yang lebih besar dari-Nya. Allah lah yang paling berhak atas segala apa yang terjadi di alam semesta, termasuk apapun yang terjadi pada diri kita. Kita adalah makhluk-Nya yang lemah tiada daya. Makhluk yang diciptakan dari tanah yang proses penciptaannya memberikan pelajaran mendalam bagi kesadaran tentang siapa kita, di mana kita, dan akan kemana kita. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 12:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ
Artinya, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (yang berasal) dari tanah.”

ayat ini menyadarkan kita untuk kembali merenungkan betapa agung-Nya Allah swt dan betapa lemahnya kita. Jika kesadaran ini kita tanamkan dalam jiwa kita, maka bisa dipastikan kita akan senantiasa patuh dan takut karena cinta kepada Allah swt. kita harus menyadari bahwa kita semua berasal dari Allah dan akan kembali (mudik) kepadanya. Kita berawal dari kondisi yang lemah dan akan kembali menjadi lemah. Kita akan melewati sebuah siklus yang berasal dari tidak ada dan akan kembali kepada ketiadaan kembali. Allah swt berfirman:
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
Artinya, “Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan?” (QS Al-Baqarah: 28).
Takbir, tahmid, dan tahlil yang kita kumandangkan dari lisan kita di hari yang fitri ini harus kita tancapkan juga dalam hati kita. Takbir yang membesarkan nama Allah, harus serta merta mengecilkan nafsu dan kesombongan kita. Takbir tanda kebahagiaan Idul Fitri, harus serta merta menjadi tanda perubahan untuk menjaga kesucian ini. Takbir di Idul Fitri ini harus tumbuh dari dalam hati untuk menjadi pujian terbaik bagi penguasa alam semesta.

Idul Fitri bukan seperti turnamen sepak bola seperti yang kita saksikan (Indonesia vs Bahrain  1-0 beberapa hari yang la...
30/03/2025

Idul Fitri bukan seperti turnamen sepak bola seperti yang kita saksikan (Indonesia vs Bahrain 1-0 beberapa hari yang lalu) atau kompetisi lomba lainnya yang kemenangannya harus dirayakan dengan euforia dan penuh kebanggaan. Kemenangan Idul Fitri adalah ketika kita berhasil meraih kematangan spiritual dan sosial setelah satu bulan penuh digembleng dan dididik di madrasah, Diklat, Pelatihan, retreat Ramadhan

Lalu, pantaskah di hari yang fitri ini kita merayakan kemenangan? Layakkah kita berhari raya? Sejatinya, apa yang kita rayakan pada hari raya ini jika kita belum benar-benar menjadi orang-orang yang bertakwa? Oleh karena itu, hadirin sekalian, marilah kita bermuhasabah. Kita introspeksi dan evaluasi diri kita. Apakah kita telah layak merayakan kemenangan di hari raya ini?

Lebih lengkapnya yang deket merapat kita sama sama minta perlindungan Allah SWT, semoga kita lulus dalam pelatihan, diklat retreat Ramadhan 1446 H / 2025 M ini, Aaamiinn yaa Raab

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 MDi Hari Kemenangan IniDi hari kemenangan ini, dengan penuh kesadaran dan kej...
30/03/2025

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M

Di Hari Kemenangan Ini

Di hari kemenangan ini, dengan penuh kesadaran dan kejujuran, dari lubuk hati saya yang terdalam, saya mengucapkan:

Minal 'Aidzin wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin.

Jika ada kata yang melukai, sikap yang menyakiti, atau khilaf yang tanpa disadari telah menorehkan luka, baik disengaja maupun tidak disengaja, izinkanlah saya memohon maaf dengan tulus.

Semoga di hari yang suci ini, hati kita kembali bersih, langkah kita semakin ringan, dan kehidupan kita senantiasa diberkahi oleh-Nya.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Taqabbalallahu minna wa minkum, taqabbal yaa kariim.

Asroni Al Paroya, beserta keluarga

Al hamdulilah ternyata masih ada tradisi tanda tangan kurikulum Ramadhan untuk adik² SD dan MTs, selama ini p**a masih a...
13/03/2025

Al hamdulilah ternyata masih ada tradisi tanda tangan kurikulum Ramadhan untuk adik² SD dan MTs, selama ini p**a masih ada sikap optimistis untuk terbentuknya Akhlak bangsa generasi 2045, Jami' Al Falah Manggarai, Kamis, 13 Maret 2025

Bersama Pimpinan Baznas Bazis DKI KH. Abu Bakar dan Mantan Ketua Bazis DKI KH. DJubaidi Adih, Kajian Dhuhur Ramadhan 144...
05/03/2025

Bersama Pimpinan Baznas Bazis DKI KH. Abu Bakar dan Mantan Ketua Bazis DKI KH. DJubaidi Adih, Kajian Dhuhur Ramadhan 1446 H / 2025 M, Gedung Graha Mental Spiritual Lt. 8, Jl. Awaluddin II, Tanah Abang Jakarta Pusat

Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1446 H / 2025 M.  "Bulan suci ramadhan telah tiba, mari kita maksimalkan dan me...
28/02/2025

Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1446 H / 2025 M.
"Bulan suci ramadhan telah tiba, mari kita maksimalkan dan mengoptimalkan kesempatan yang Allah berikan ini, untuk menjadi pribadi yang tangguh dan memiliki mentalitas yang tinggi, dengan terus meningkatkan kualitas spiritual".

Al Fatihah ila Ruhi Pak H. Saefullah (Sekda DKI Jakarta 2014-2020, Ketua PWNU DKI Jakarta, 2016-2020, Rorotan Jakarta Ut...
07/02/2025

Al Fatihah ila Ruhi Pak H. Saefullah (Sekda DKI Jakarta 2014-2020, Ketua PWNU DKI Jakarta, 2016-2020,
Rorotan Jakarta Utara, Jumat 07 Februari 2025

Address

Jakarta

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Asroni Al Paroya posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Asroni Al Paroya:

Share